11.

745 50 1
                                    

Disisi lain Keisya bundanya Roni sedang membangunkan anaknya yang tertidur sangat pulas. Keisya membangunkan Roni dari jam setengah 8 namun hingga pukul 8 lebih Roni belum juga terbangun dari tidurnya.

" astagfirullah ini anak tidur apa lagi simulasi meninggal ya." Ucap Keisya pasrah. Hingga akhirnya dia membawa air yang ada di meja dan menyiramkannya ke muka Roni.

" aaanji.... bunda kenapa siram Roni si Bun. Basah ini ah." Ucap Roni

" Apa? Anji*g Anji*g kamu. Kamu ini dibangunin dari tadi ga bangun bangun. Kamu tidur atau simulasi meninggal hahh? Uda cepet bangun kamu,bawain makanan ke rumah sakit buat Salma dan Nabila." Ucap Keisya

" gamau ah Bun Roni masih ngantuk. Lagi pula mereka bisa beli makan sendiri ko di kantin rumah sakit."

" Kamu ini gimana sih? Mereka disini cuman berdua. Uda sana anterin bunda gamau denger penolakan dari kamu. Atau bunda gamau lagi ya ngomong sama kamu." Ucap Keisya sambil meninggalkan kamar Roni. Roni yang melihat tingkah sang bunda hanya menggelengkan kepalanya.

Akhirnya mau tidak mau Roni bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah itu dia turun kebawah menemui bundanya.  Dia melangkah menuju ruang keluarga namun tidak ada siapapun disana, akhirnya dia melangkahkan kakinya menuju dapur dan ternyata dugaannya benar Keisya sedang duduk menunggu Roni dari tadi.

" lama banget kamu ini. Keburu basi nih makanan nungguin kamu yang kek kebo ini. "

" yaudah iya maaf bunda. Mana makanannya biar Roni langsung anter kesana,biar ga basi makanannya." Ucap Roni sembari membawa kantong kresek berisikan makanan.

Roni pamit dan langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit. Sesampainya di depan ruangan Salma,Roni langsung membuka pintu itu namun dia terkejut melihat Salma yang tidak mengenakan kerudung. Ditambah lagi tegiakan Nabila dan Salma yang membuatnya semakin terkejut.

Roni menutup kembali pintu ruang rawat inap itu dan menunggu di kursi depan ruangannya. Hingga Nabila datang membuka pintu dan menyuruhnya untuk masuk.

" sorry gue gatau. Lagian kenapa ga di kunci si ini pintunya."

" ya Lo ngapain juga masuk ke ruangan orang ga ngetuk pintunya dulu sih? Gatau apa orang lagi ganti baju." Ucap Salma.
( tapi untungnya gue tinggal pake kerudung,kalo gue masih proses pake baju bisa berabe.) Monolognya dalam hati.

" iya nih ka Roni ngapain ga ketuk pintu atau salam dulu sih. Ka Roni ngapain malem malem kesini kan Uda ada Nabila."

" ya kan gue gatau kalian lagi ngapain.  Ka Roni juga sebenarnya gamau kesini nab males. Tapi nih paksaan dari bunda suruh nganterin makanan buat kalian."

" ya Allah bunda, bilangin makasih ke bunda ya ka Roni." Ucap Nabila senang dan merebut makanannya dari tangan Roni

" bilangin makasih ke bunda maaf juga jadi bikin repot bunda." Ucap Salma sambil menatap Nabila yang kegirangan dengan makanan di hadapannya.

" udahkan tujuan Lo cuma buat nganterin makanan dari bunda doang? Lo ngapain malah duduk di sofa bukanya pulang. Katanya males." Ucap Salma saat melihat Roni mendaratkan pantatnya ke sofa.

Nabila yang melihat itu pun memberikan reaksi tidak peduli. Dia tetap sibuk membuka makanan yang ada di tangannya.
Setalah membuka makanan, Nabila menyuapi Salma dengan telaten. Sesekali dia juga memasukan makanan itu kedalam mulutnya.

Jangan tanyakan apa yang di lakukan Roni sekarang. Dia malah berbaring di sofa rumah sakit itu dan kembali melanjutkan tidurnya. Salma dan Nabila yang melihat itupun membiarkan Roni berbaring disana.

Saat sakit seperti ini Salma masih saja sibuk bekerja, dia melakukan zoom meeting dengan karyawan yang ada di cafenya. Air mata Salma menetes Karena dia sedih salah satu cafenya akan dia tutup. Sebetulnya Salma tidak mau menutup cafe itu namun beberapa bulan terakhir cafe itu terus menerus mengalami kerugian yang lumayan besar.

Nabila yang berada di samping Salma berusaha menenangkan Salma dengan terus menggenggam dan sesekali mengelus tangan Salma. Ada sekitar 10 karyawan yang terpaksa harus diberhentikan.

Setelah melakukan zoom meeting Salma kembali disibukan dengan tugasnya sebagai dosen. Kini jam sudah menunjukan pukul setengah 11 malam namun Salma masih saja berkutat dengan handphone dan laptopnya dan sudah beberapa kali Nabila menyuruh Salma untuk istirahat namun Salma terus melanjutkan pekerjaannya itu.

" udah malem ini ka tidur yu. Kerjanya besok lagi aja."
" tidur yu ka Caca. Apa ka Caca mau lebih lama dirawat disini?"

" iya ini sebentar lagi de nanggung. "
Ucap Salma. Nabila yang kesabarannya sudah mulai habis itu akhirnya mengambil laptop dari tangan Salma secara paksa.

" bisa ga sih kalau nab kasih tau tu nurut aja ka Caca? Badan ka Caca tuh lagi sakit dan butuh istirahat jangan dipaksain terus terusan buat kerja." Ucap Nabila sambil menaruh laptop milik Salma di meja. Salma hanya diam jika sudah seperti ini.

Terdengar suara tangisan yang keluar dari Nabila. Ketika sudah kesal dan merasa tidak di dengarkan oleh orang terdekatnya Nabila akan menangis. Dia melakukan itu karena dia sangat sayang dengan Salma,iya tidak mau jika kakanya berada di sini semakin lama.

" maafin kaka ya Nab. Ka Caca janji besok ka Caca sembuh dan kita pulang ke Jakarta."

" nab gabutuh janji itu ka,nab cuma butuh ka Caca dengerin nab."

" iya iya. Ayo kita tidur kan tadi katanya ka Caca disuruh tidur. Kamu tidur di samping ka Caca aja ya. " ucap Salma, Nabila mengangguk dan menghapus sisa sisa air mata yang ada di wajahnya.

Nabila naik ke atas brangkar milik Salma dan tertidur sambil memeluk Salma.
Sinar matahari masuk ke dalam kamar yang kini mereka tempati namun dari ketiganya belum ada yang membuka matanya. Pintu kamar itu terbuka dan menampilkan suster yang membawa beberapa alat untuk memeriksa keadaan Salma.

Salma terbangun ketika suster itu menepuk pelan tangannya. Suster mengganti infus dan memberikan sarapan untuk Salma.

" suster kira-kira saya besok udah boleh pulang belum ya?" Tanya Salma pada sang suster

" insyaallah Bu Salma,semoga hasilnya baik dan Bu Salma bisa segera pulang ke rumah ya." Ucap sang suster,Salma hanya mengaamiinkan ucapan suster tadi.

Setelah suster itu keluar terdengar dering telpon dari handphone milik Salma. Dan ternyata itu adalah orang dari bengkel yang mengantarkan mobil milik Salma..



---------------------------------------

Sorry ya guys baru update. Seperti biasa kerjaanku menumpuk huaa. Ada beberapa party dan acara lomba juga soalnya.

Kalau kalian suka dengan ceritanya jangan lupa vote,komen dan share ke temen-temen Salmon,Panal dan Panaroma guys biar aku makin semangat nulisnya. 

Terimakasih orang baik❤️❤️ !!!! Sehat-sehat dan bahagia selalu. LOVE YOU.

PragmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang