14.

813 50 1
                                    

Disebuah bar yang sangat ramai kini Roni duduk dengan memegang gelas di tangannya. Roni hanya meminum lemonade,dia tidak pernah minum alkohol sebelumnya. Terlihat seseorang menghampiri dirinya dan mengajaknya berbincang.

" hai Ron gimana kabarnya?"

"hm"

" gue minta maaf sama masalah waktu itu Ron gue gak tau kalo itu cewe Lo,sebagai permintaan maaf gue ke lo,gimana kalau gue traktir Lo minum deh." Ucapnya

"Haha ngapain minta maaf gue malah mau berterimakasih ke lo karena lo gue tau cewe itu ga pantes gue perjuangin." Ucapnya dengan suara sedikit sesak.

Bagi Roni di khianati oleh orang yang sangat dia sayang itu sangatlah sakit. Baginya tidak ada kata maaf untuk seseorang yang telah mengkhianati kasih sayang dan cintanya.

"Iya, bentar gue ambilin lo minum dulu. Lo mau kopi Ron?" Ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya

"Boleh deh gue ngantuk nih."

Lelaki itu pergi memesan minuman dan meninggalkan Roni sendirian disana. Hingga pukul 11 malam Roni masih berbincang dengan lelaki itu.

Keesokan harinya, seperti biasa Roni melakukan aktivitas biasanya yaitu lari pagi, earphone yang menempel di telinganya membuatnya semakin semangat. Entah sudah berapa lama ia berlari namun yang pasti dia sudah sangat jauh dari lingkungan rumahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Paul dan Roni sedang berada di salah satu mall Jakarta,sudah sekitar setengah jam mereka berkeliling namun masih belum menemukan barang yang cocok untuk Nabila,dan sejak tadi Roni tidak berhenti mengoceh kepada Paul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Paul dan Roni sedang berada di salah satu mall Jakarta,sudah sekitar setengah jam mereka berkeliling namun masih belum menemukan barang yang cocok untuk Nabila,dan sejak tadi Roni tidak berhenti mengoceh kepada Paul. Hingga akhirnya Paul memutuskan untuk membeli parfum untuk Nabila dan untuk dirinya.

Mereka bergegas untuk pergi ke cafe milik Nabila itu, maksudnya milik Salma. Suasana cafe malam itu kembali ramai seperti sebelumnya. Terlihat Nabila yang ada di depan sana dan seorang wanita yang memegang gitar dengan sangat keren.

" anjir Ron itu kakanya Nabila bukan sih? Kece parah sih dia main gitarnya." Ucap Paul yang masih terus menatap Salma dengan kagum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PragmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang