1. Judeau (Berserk)

33 5 0
                                    

Pagi ini aku dibangunkan oleh cahaya senja setajam pedang. Silau dan membuatku terpaksa menghalaunya dengan punggung tangan. Aku mendesah, tertidur di batang pohon yang kujadikan tempat bersandar, kemudian menolehkan kepala ke kanan dan kiri. Merenggangkan tubuh, dari jauh aku melihat Casca yang lagi-lagi bertengkar denga Guts.

Kuapan kututup dengan tangan, aku berdiri, dan mengigit ujung batang rumput yang kupetik barusan. Berjalan mendekat, kemudian melihat Griffith yang hanya menatap mereka dalam geli di mata tanpa berniat menengahi.

"Suara kalian sampai membangungkanku, loh."

Casca menoleh, dengan mata yang baru saja melotot ke arah Guts nyaris seperti hampir mengulitiku, sisa-sisa kemarahan masih mewarnai wajah gadis berkulit gelap itu.

"Judeau! Kau juga harusnya menjelaskan kepada si bodoh ini, jangan seenaknya ketika melawan musuh!"

"Apa kau bilang! Coba katakan sekali lagi!" Guts bersiap menarik kerah baju Casca, dan kemudian aku hentikan.

"Memangnya kalian tak lelah, ya?" tanyaku sembari meludah batang rumput di bibir.

Aku menolehkan pandangan kepada Griffith yang datang mendekat.

"Griffith, sepertinya kau harus melerai mereka, jangan sampai malah adu pedang."

Pria berambut putih itu tersenyum, menarik napas dan berkata sesuatu yang tak mau aku dengarkan lebih lanjut karena aku melangkah menjauh. Ya, bagaimana pun permasalahan akan selesai kalau Griffith yang turun tangan.

Aku memutuskan untuk duduk di bongkahan batu dan menatap matahari, kini telah berubah warna menjadi oranye.

"Kalau saja selalu setenang ini." ucapku kepada diri sendiri.

"Jeduau!" aku menolehkan kepala saat suara Pippin memanggilku.

"Kau mau kentang bakarnya, Judeau?" tanya pria besar itu sembari menunduk memberikan kentang.

Aku mengangguk dan berucap terima kasih kepadanya.

Makan sambil menyaksikan matahari tenggelam adalah hal yang amat luar biasa di tengah-tengah peperangan dan lautan darah yang selalu kami hadapi sebagai kelompok tentara bayaran.

.

.

.

Tamat

Sepenggal kisah pria-pria yang telah mati dibuka dengan pria manis berambut pria ini, selain mahir memainkan senjata berbentuk pisau yang dilemparkan dari jarak jauh ketika menyerang musuh, Judeau juga cukup ahli dalam ilmu pengobatan.

I'll Never Forget You (Pria-pria yang telah mati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang