" Mengejarnya adalah salah satu cara
Agar dia tahu, bahwa aku mencintainya. "__alesharainazzahra__
•
•
•
Happy reading🍂
••••••√
Ayo, cepetan ra! Nanti keburu rame. " Cici ranjani rahayu adalah sahabat rain sedari mereka mulai bernafas, rambut sebahu dengan poninya serta dua jepit warna warni di setiap sisi yang menjadi ciri khasnya.
"Itu kantinnya udah mau penuh lagi. Omaygat!!! " Ucap cici yang kini makin heboh sendiri sambil berlari tanpa melihat kebelakang.
"Ehh, anak cicak! Lo nggk liat gue udah lari! Dipikir gue kelabang apa, yang larinya sat set sat set. "
Cici menoleh lalu mendengus. "Gue tau lo udah lari, ra. Tapi cara lo lari itu, kek suster ngesot yang lagi kebelet pengen berak." Ucap cici yang jengah atas tingkah rain.
Gadis itu kini sedang berlari dengan cara membungkuk dengan rambut terurai, cara jalan yang tak seimbang dan tangan yang melambai tak jelas, sama seperti suster ngesot kebelet berak kalo kata cici tadi.
"Ya abisnya orang lagi tidur lo malah tarik. Nyawa gue belum separuhnya ada, bego! " Cici meringis, iya juga sih. Tadi saat guru keluar ia langsung saja menarik lengan rain dan mengajaknya berlari tanpa melihat situasi.
"Ya sorry. Abisnya males banget kalau harus ngantri."
Rain berdiri memperbaiki penampilannya yang jauh dari kata baik itu lalu ketika sampai didepan pintu kantin ia menarik nafas.
"AWAS!! AIR PANAS WOYY, AIR PANAS!!! " tanpa menunggu lama orang yang sedang mengantri bakso kini minggir secepatnya untuk memberi jalan pada orang yang berteriak tadi.
Rain berlari secepat mungkin pada mba nunung penjual bakso, lalu menyerahkan uang. Tak menghiraukan siswi yang meneriaki nya curang.
Dia mah bodoh amat.
"Mbak nunung yang paling cantik dan terbohai di kantin ini. Saya pesan bakso dua, batagor satu, nasi goreng pedesnya satu, es jeruk satu, jus alpukat satu. Jangan lupa jeruk nipisnya sepiring yah! Makasih. "
"Oke neng rain. " Ucap mba nunung.
"Oke gays! Kembali pada antrian. " Seru rain lalu berlalu dari sana.
" Emang paling bener bestie gue nih! Noh, muka mereka pada kusut kek abis keinjak ban. " Kekeh cici Setelah mereka berdua duduk di ujung.
"Permisi neng, makanannya. " mbak nunung datang membawa pesanan rain setelah beberapa saat.
"Makasih mbak. "
"Sama sama neng. "
Setelah kepergian mbak nunung kantin seketika menjadi pasar dadakan. Kedua gadis itu pun seketika menoleh pada segerombolan pemuda di pintu kantin yang baru masuk.
Brakh
"Eh buset! Kenapa ra? " Tanya cici.
"Ya Allah crush gue ganteng banget! Gila, gue karungin boleh nggk sih! " Rain tak kalah histeris nya dengan yang lain ketika melihat pemuda yang memakai headband di lengan kanannya itu berjalan bersama teman-temannya.
Cici memutar mata malas, "gue tau aksa ganteng, ra. Tapi nggk usah seheboh itu deh. "
"Bodo. "
"AKSA SINI!!! " Suara rain tak main-main. Kantin yang semula ramai kini hening bagai tak berpenghuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Pluviophile
Teen FictionPerhatian❗ Dikarenakan diah lagi sibukkkk banget, jadi cerita ini belum bisa dilanjut. Tapi akan dilanjut kalau udah dapat otak dan peluang😄 Rain. Sesuai dengan namanya ia sangat menyukai hujan, katanya dalam rintik air hujan tersebut ia menemukan...