Bab 6 : Tak sesuai ekspektasi

13 12 0
                                    

"Dia seharusnya tak peduli, saat nanti
Tahu bagaimana keadaanku. "

__alesharainazzahra__

Happy reading🍂

••••••√

"Naik! "

_______

Dibawah bintang malam, tepatnya di sebuah taman bermain yang tak jauh dari kompleks perumahan anggrek.

Aksa duduk bersama gadis yang ia tolong tadi. Gadis yang tak lain adalah alesha rain azzahra itu tampak menunduk setelah diberi tatapan tajam oleh aksa.

Sebenarnya aksa tak mau repot-repot untuk membawa gadis itu bersamanya. Namun, melihat kejadian tadi saat rain dibegal oleh preman tersebut ia akhirnya menolong meski gadis itu pasti akan membuatnya repot setelah ini.

Aksa juga tak tahu kenapa gadis itu bisa sampai dijalan yang tadi.

"Kenapa? " suara aksa tiba-tiba mengagetkan rain yang sedang menunduk karna canggung.

"Ha? "

Jujur ini pertama kalinya rain duduk berdua dengan aksa. Meski ia selalu menggangu dan mengejar aksa namun pemuda itu tak pernah sendirian, selalu ada anak itik yang mengikutinya.

"Pulang." ucap aksa mengubah pertanyaannya tadi.

"Gak mau. " Rain menggelengkan kepalanya dua kali.

"Gue laper, mau cari makan. " Aksa jadi teringat chat gadis ini sore tadi.

"Udah malam. "

"Gue juga tau Sa, kalau ini udah malam. Tapi gue butuh makan. "

"Jadi, lo mau kan temenin gue? "

"Gak, "

"Ayo dong, sa. "

"Gue mau pulang. "

"Trus gue nanti pulangnya gimana? "

"Sendiri."

"Iiih aksa! lo kok tega sih, sama gue. Kalau gue ketemu sama preman tadi gimana? "

"Gue tuh manusia aksa, butuh makan, butuh duit dan butuh pacar juga kayak lo. " Rain tak habis fikir, kan tadi habis kena begal tuh, masa cewe cantik begini disuruh pulang sendiri.

Pria disampingnya tak kunjung memberi respon membuat rain kesal sendiri, "Dasar kulkas. "

Aksa menoleh, menampakan wajah yang terlihat datar namun tampak dua kali lipat lebih tampan saat terkena cahaya lampu jalan yang berada di taman ini.

"Aksa, lo kapan jeleknya sih? Huwaaaaa! pengen karungin anak orang! " Jeritan itu spontan keluar dari mulut rain saat terpana dengan wajah aksa.

Pemuda itu seketika berdecak lalu menutup telinga. suara dari gadis ini sungguh sangat, memenuhi gendang telinganya.

Mungkin jika aksa akan menyayangkan suara seperti itu. Tapi berbeda dengan rain yang tak segan untuk berteriak meski itu masih bisa dengan suara pelan.

"AKSA LO HARUS TEMENIN GUE MAKAN, NGGK MAU TAU. "

Kan, sudah aksa bilang bahwa gadis ini terlalu suka membuang tenaga lewat suara.

Aksa berdiri lalu melangkah tanpa kata.

"Aksa." Panggil rain, menatap pemuda itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

She PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang