"Ayah yang kalian sebut
Sebagai cinta pertama, mengapa tak berlaku untukku? "__alesharainazzahra__
•
•
•
Happy Reading🍂••••••√
Pukul 16.45 rain baru saja tiba di rumah. dikarenakan saat hujan tadi tak ada taxi yang lewat begitupun ojek online, ia terpaksa harus menunggu hujan reda.
"Assalamu'alaikum." ucapnya memberi salam meski tak mendapat jawaban dari orang yang tengah duduk di ruang tamu.
Disana terdapat tiga orang yang tengah asik ria bercanda dan tertawa bersama tanpa menghiraukan kehadirannya. Baguslah, karna hari ini ia sedang malas mendengar ocehan dari dua orang paruh baya yang sialnya adalah orang tuanya sendiri.
Sebenarnya sangat melelahkan jika harus berdebat bahkan menerima kemarahan dengan persoalan yang selalu itu dan itu saja. Kesalahan yang seharusnya bukan ia yang perbuat namun harus menerima hukuman yang membuatnya tak berdaya sama sekali.
"Darimana saja kamu, hah! Jam segini baru pulang. Waktu pulang anak SMA itu pukul dua, tapi kamu baru sampai jam segini? Apa yang kamu lakukan diluar sana, jual diri? " Sean maharaja_sang ayah kini menatap nyalang anak gadisnya yang baru saja akan naik ke atas tangga.
Rain menarik nafas pelan lalu berbalik, " Pah, diluar hujan, taxi nggk ada yang lewat. "
"Banyak alasan! Memang pada dasarnya kamu keluyuran diluar sana, kan? " Ucap Rani lestari dengan sinis ia adalah sosok mama yang selalu rain rindu akan pelukannya namun wanita itu seakan enggan hanya untuk menganggapnya anak.
Rain menggeleng " Nggk gitu mah, pah. Aku_"
Sean memotong ucapan rain, " Kamu memang nggk bisa diharapkan, disuruh pulang tepat waktu saja nggk becus! Apalagi yang lain."
Wanita disamping Sean itu kini melirik ke bawah tepat dimana lantai yang dipijak oleh rain saat ia masuk hingga berdiri sekarang.
Basah. Dan itu sangat rani benci. Lantai yang kotor dan basah membuat matanya sakit terlebih yang membuat itu semua adalah rain, anak pembawa sial yang sangat ia benci.
Rani maju kedepan lalu menjambak rambut rain hingga gadis itu mendongak kesakitan. Tatapan nyalang itu seakan ingin menelan gadis cantik itu hidup-hidup.
"Kamu sudah sering saya beri tahu jangan membuat kotor apalagi lantai basah seperti ini! Kamu mau saya jatuh, hah! " hardik Rani dengan tangan satunya mencekram dagu rain.
"Ma, sakit ma, " Ucap rain lirih sambil memegang rambutnya.
Bukannya melepaskan Rani bahkan lebih keras menarik rambut gadis itu hingga ia terjatuh dan duduk dibawah lantai.
"Oh, atau jangan-jangan kamu memang sengaja lewat pintu depan agar saya nggk sengaja nginjak trus terpeleset dan masuk rumah sakit, gitu? Dan akhirnya kamu bebas nggk beresin rumah lagi? Hah! Jawab!!! " Tuduhan terus Rani lontarkan tanpa melepaskan tangannya dari rambut rain.
"Enggak ma! Rain nggk mungkin kayak gitu, "
Plakh
"Alasan! Bilang aja kamu mau nyelakain saya! Iyakan?!"
"Nggk mah, mana mungkin rain ngelakuin itu. Aku sayang sama mama. "
Plakh
"Berhenti memanggil saya mama, sialan!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
She Pluviophile
Novela JuvenilPerhatian❗ Dikarenakan diah lagi sibukkkk banget, jadi cerita ini belum bisa dilanjut. Tapi akan dilanjut kalau udah dapat otak dan peluang😄 Rain. Sesuai dengan namanya ia sangat menyukai hujan, katanya dalam rintik air hujan tersebut ia menemukan...