Bab 4 : Perkenalan

18 16 0
                                    

"Dunia ini tidak salah, hanya saja manusianya yang tidak punya akhlak. "

__gery pratama__


Happy reading🍂

••••••√

"Pak, tunggu pak! " Teriak rain ketika pak tarjo, akan menutup gerbang sekolah.

Rain berlari sekuat tenaga untuk mencapai gerbang berwarna hitam tersebut. Rambutnya sudah berantakan bahkan bajunya kini sudah kusut tak berbentuk.

"Hosh... Hosh...saya.....boleh masuk kan pak? " Tanya rain mengatur nafasnya ketika sudah sampai di depan gerbang.

"Nggk bisa. Kamu sudah terlambat lima detik yang lalu. " ucap pak tarjo dengan tegas.

"Eh, buset! Baru lima detik yang lalu pak, belum lima jam. " protes rain yang tak menduga ada peraturan seperti itu.

"Yah pokoknya nggk bisa. Kamu diluar aja, kalau mau masuk yah harus bersihin seluruh lapangan itu trus nyapu diparkiran sana." ucap pak tarjo sambil menunjuk tempat yang dia katakan tadi.

Memang satpam dibolehkan menghukum murid yang terlambat jika jam sudah lewat dari jam 07.00 pagi.

"Pak! Itu lapangan ama parkiran luasnya kek lapangan bola di GBK loh pak, masa bapak tega sih nyuruh saya bersihin semuanya. " protes rain tak setuju.

"Saya nggk peduli, pokoknya kalau mau masuk harus bersihin itu semua. "

"Saya nggk terlambat yah pak! Waktunya pas malah saat saya datang. "

"Nih! Buktinya. " gadis itu menunjuk kaki kirinya yang sudah masuk, melewati gerbang yang membatasi dia dengan pak tarjo.

Satpam itu membulatkan matanya, "kok bisa masuk?" ucapnya bingung.

"Bisa dong pak, saya tadi nggk telat. Cuman pak tarjo aja yang nutup gerbangnya kecepetan. " bela rain.

"Emang boleh gitu? " tanya pak tarjo yang bingung sendiri dengan keadaan ini.

"Boleh lah pak. Kaki saya itu udah masuk, jadi saya dinyatakan nggk terlambat. Toh, kaki ini juga bagian dari tubuh saya. Yang berarti saya tepat waktu. " rain membeberkan satu fakta penting yang kini pak tarjo saja tak mengetahui itu.

Lelaki yang sudah paruh baya itu tampak berfikir keras mengenai perkataan rain barusan. "Hmm... Masuk akal juga. Yaudah sana kamu masuk, lain kali jangan terlambat lagi. " nasehat pak tarjo lalu mengunci gerbang tersebut.

"Huft... selamat. " ucap rain menyeka keringat di dahinya.

"Lama lo. " ucap cici ketus. gadis itu kesal pada rain yang datang terlambat, padahal kemarin sudah berjanji akan pergi mencari anak baru itu.

"Lo pikir gue setan bisa ngilang trus muncul ditempat yang gue mau? " Sinis rain.

"Lo nggk tau aja, gue udah lumutan disini gara gara nungguin lo tau nggk, tapi malah di tinggalin. ihh nyebelin." Cici berteriak kesal lalu mengikuti langkah rain yang sudah lebih dulu meninggalkannya.

"Ra! Tungguin!!! "

Setelah sampai di kelas kedua gadis itu menyapa penghuni kelas seperti biasa.

"Selamat pagi wahai penghuni kubur!!!" Teriak cici ketika didepan pintu.

She PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang