06

14 6 0
                                    

Bunda bulan terkejut melihat kedatangan seseorang yang tidak tampak asing dimatanya

"Wira kamu disini?? "

"Iya vania, tadi aku tidak sengaja bertemu putri kamu bulan dan bulan sudah menceritakan apa yang kalian alami"

Beralih kembali menatap Hendra sahabatnya diatas nakas masih tertidur pulas dengan selang alat bantu pernafasan yang menempel ditubuhnya

"Bunda om wira yang sudah membantu kita, dia yang sudah Melunasi biaya rumah sakit ayah" Bulan menjelaskan bantuan yang diterima dari wira ayah bintang sahabatnya sewaktu kecil yang sudah dia anggap sebagai ayahnya sendiri

"Wira, Terima kasih atas bantuannya sekali lagi kamu sudah menolong keluarga kami"

"Kalian sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri, kamu tidak perlu berterima kasih sudah kewajiban jika aku harus membantu keluarga ku kan"

Bulan dan bundanya tersenyum mendengar ucapan tulus dari wira, ternyata masih ada orang baik didunia ini memang dulunya sebelum kepindahan keluarga bintang mereka seringkali menolong keluarga bulan jika mengalami kesulitan. Persahabatan antar dua keluarga ini sudah terjalin layaknya saudara.

Bulan segera menghampiri ayahnya dan berbisik lembut ditelinganya,
"Ayah bangun disini ada sahabat ayah om wira"

Perlahan mata ayah bulan terbuka, dia terkejut melihat kedatangan sahabat nya sekaligus senang selama ini dia berharap bisa bertemu dengan sahabatnya itu yang sudah bertahun tahun menghilang tanpa kabar. Ayah bulan ingin berusaha berbicara tapi dirinya masih lemah karena kondisi kesehatannya yang masih kurang baik.

"Udah kamu jangan bicara dulu yah hen, kamu istirahat dulu, putri kamu tumbuh jadi gadis cantik yah hen sekarang"ucap wira memuji anak gadis sahabatnya itu

Mendengar perkataan wira, Hendra tersenyum memang benar putrinya memiliki wajah yang cantik sejak kecil, ia sama seperti ibunya wajahnya manis saat tersenyum membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona. Wajahnya seperti bulan purnama dan seri diwajahnya bagaikan sinar dari bulan itu sendiri sehingga dia memberikan nama Bulan untuk putrinya tersayang.

"Bintang gimana kabarnya om"

Bulan membuka obrolan menanyakan kabar dari sahabatnya itu, dirinya tidak bisa berbohong kalau dia sangat merindukan bintang yang dulu selalu bermain dengan dirinya. Sejujurnya bulan menyimpan rasa lebih dari sahabat kepada bintang dan berharap bintang juga mempunyai rasa yang sama dengan yang dia rasakan.

"Bintang baik bulan, tapi dia masih diluar negeri dan akan pulang satu minggu lagi setelah kelulusan nanti kalau bintang sudah pulang kamu temuin dia yah bintang pasti akan senang bertemu kamu"

Bintang memang selama ini kuliah diluar negeri untuk menempuh pendidikan, sementara orang tuanya tetap di Indonesia karena harus menjalankan bisnis nya. Mereka pindah karena ada proyek diluar kota dan kontraknya selama 5 tahun lamanya sehingga harus terpaksa meninggalkan rumahnya dikampung dan pindah keluar kota.
Tapi karena kontrak proyek itu sudah habis, keluarga bintang memutuskan akan kembali kekampung halamannya dulu itu artinya bulan dan bintang akan bersama lagi.

Vote komen dan follow dong

Cuma tap tap doang kok gratis☺
.
.
.
.
Bersambung.......



Bintang Membenci Bulan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang