02

35 9 0
                                    

"Bulan cepat sini naik, aku pegangin"

"Aku gamau Bintang, aku takut jatuh"

"Kalo jatuh gimana " Bulan memang belum pandai bersepeda itu sebabnya dia takut

"Ayo sini naik bulan" Bintang kekeuh meminta bulan untuk naik sepeda nya

Mau tidak mau bulan menuruti permintaan sahabatnya itu dia mencoba memberanikan diri untuk menaiki sepedanya, dengan Bintang dibelakangnya menjaga agar bulan tidak terjatuh. Bulan berusaha mengayuh pedal sepeda tetapi dirinya masih terlalu kaku karena memang belum mahir bersepeda. Rasa takut bulan mengalahkan semangat Bintang untuk mengajarinya naik sepeda sampai-sampai sepeda yang dinaiki bulan oleng dan terjatuh, bintang yang terkejut merasa panik. Lutut dan siku bulan terluka bulan menangis membuat Bintang kasian kepadanya,

"Bulan maafin aku yah, kamu sampai jatuh seperti ini"
Bulan masih menangis kesakitan, lalu bintang mengulurkan tangannya ingin membantu bulan berdiri, karena kondisi bulan terluka dia kesusahan untuk berdiri. Bulan masih terisak karena perih yang dia rasakan dari luka lecet akibat terjatuh dari sepeda.

Dengan memapah bahu bulan , bintang mengantarkan bulan pulang ke rumahnya. sesampainya dirumah bulan , Bintang memanggil orang tua bulan

"Om tante tolong"

Mendengar suara teriakan anak kecil didepan rumahnya vania (bunda bulan) dan Hendra  (ayah bulan) yang awalnya bersantai diruang tamu buru-buru keluar rumah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Betapa terkejutnya mereka melihat keadaan bulan yang terluka dikaki dan tangannya

"Bulan sayang, kamu kenapa kok bisa terluka"

Bulan hanya bisa menangis kecil, dirinya masih merasakan perih dari luka lecet dikaki dan tangannya.

"Bulan jatuh dari sepeda om tante, maafin Bintang yah tante gabisa jagain bulan" Ucapan Bintang merasa bersalah

"Bintang sayang gapapa kok, bulan cuma luka kecil nanti tante yang obatin pasti cepet sembuh"

Bintang hanya mengangguk mendengar ucapan bundanya bulan. Segera ayahnya bulan mengambil obat p3k agar luka putrinya segera bisa diobati dengan telaten bunda bulan mengobati luka-luka yang ada kaki dan tangan putrinya itu selesai menempelkan plester bulan sudah tidak menangis lagi

"Bulan maafin aku yah" Ucap Bintang kepada bulan

"Gapapa Bintang" Bulan tersenyum kepada Bintang agar sahabatnya itu tidak khawatir lagi

Kedua sahabat ini memang dekat, apalagi orang tua Bintang dan bulan bersahabat dan rumah mereka bersebelahan bahkan sekolah mereka sama. Setiap hari bintang dan bulan selalu bermain bersama mereka tak terpisahkan satu sama lain dan saling menjaga.  Kemanapun bulan pergi Bintang akan selalu menemaninya itulah janji persahabatan mereka berdua

Bintang untuk Bulan, dan Bulan untuk Bintang—

Seorang gadis terbangun dari lamunannya mengingat masa kecil dengan sahabatnya dimasa lalu. Ia mengingat janji yang diucapkan Bintang

Bulan, Bintang akan selalu ada buat kamu Bintang akan kembali untuk bulan, kemanapun Bintang berada, Bintang ga akan pernah lupain sahabat terbaik bintang yaitu bulan

Semenjak kepindahan Bintang karena ia akan melanjutkan pendidikan kuliah, bulan merasa kesepian karena sahabat satu-satunya yang selalu menemaninya kini hanya tinggal kenangan entah kapan mereka akan dipertemukan lagi oleh semesta. Bulan sebenarnya ingin melanjutkan pendidikannya bersama Bintang tapi bulan tidak ingin memberatkan ayahnya yang hanya seorang petani berbeda dengan keluarga Bintang yang hidupnya berkecukupan karena ayahnya adalah pengusaha yang sukses.

Sehari hari bulan hanya membantu ibunya merawat ayah nya yang sedang sakit keras, melihat kondisi ayahnya seperti ini hati bulan hancur ia tak tega melihat ayah tercintanya merasakan sakit. Cukup kehilangan sahabat yang entah kapan mereka akan bertemu kembali.

—bintangku, kembali lah kepada Bulanmu ini aku merindukanmu—

Next part??

.
.
.
.
Bantu vote Terima kasih🐱
Nanti diup lanjutannya

Bintang Membenci Bulan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang