Tok tok tok suara pintu kamar rumah sakit terdengar dari dalam
"Om bulan dan bunda sudah disini,om katanya mau jemput bintang dibandara""Oh iya bulan, om pergi dulu yah ke bandara pasti tante Rasty udah nungguin om"
"Iya om Terima kasih yah sudah menjaga aja sebentar, hati hati dijalan om dan juga bulan nitip salam sama bintang. Bulan belum bisa nemuin bintang nanti kalo ayah udah sembuh bulan bakalan nemuin bintang"
"Iya bulan, kamu disini aja jagain ayah kamu yah" Sambil mengelus rambut bulan dan kemudian berjalan keluar ruangan
Bulan duduk disamping ayahnya, sebelum ke rumah sakit bulan sempat memasak bubur untuk ayahnya makanan rumah sakit mungkin rasanya hambar dan ayahnya pasti merasa bosan jadi dia berinisiatif untuk memasak bubur spesial khusus untuk ayahnya.
"Ayah bulan masak bubur untuk ayah , ayah makan yah bulan suapin"
Ayahnya mengganguk dan membuka mulutnyaBulan tersenyum melihat ayahnya makan dengan lahap, rasanya tidak sia-sia dirinya masak dirumah dan ayahnya menyukai bubur buatannya. Vania hanya tersenyum melihat suami dan anaknya sangat dekat
"Bulan, ayah mau ngomong sama kamu kamu dengerin ayah yah"
"Bulan ayah tidak tau sampai kapan ayah akan bertahan , permintaan ayah cuma satu ingin melihat kamu menikah. Bulan mau yah sayang menuruti permintaan ayah yang terakhir "Bulan dan vania tersentak kaget dengan ucapan hendra, ini mendadak sekali dan tiba-tiba saja Hendra membicarakan pernikahan bulan.
"Mas, kenapa mendadak sekali bulan saja belum ada calon yang cocok dengan dia"
"Vania, mas tidak tau sampai kapan mas hidup kamu tau sendiri penyakit ku semakin lama semakin memburuk, dan kamu tidak perlu memikirkan calonnya aku sudah punya calon suami yang baik untuk bulan"
Bulan hanya terdiam dan berlari keluar ruangan , dia benar-benar terkejut mendengar permintaan ayahnya yang tiba-tiba menyuruhnya untuk menikah. Bulan mencoba memikirkan baik-baik permintaan ayahnya itu dia tidak ingin mengecewakan ayahnya tapi dia belum siap jika harus menikah diwaktu yang dekat.
Vania keluar ruangan dan menemui bulan yang sedak duduk dikursi tunggu didepan kamar rawat ayahnya.
"Bulan, bunda tadi sudah bicara dengan ayah. Ayah sudah memberitahu bunda siapa laki laki yang akan menikah dengan kamu"
Bulan sama sekali tidak menjawab perkataan bundanya yang sudah menjelaskan
"Apa kamu keberatan sayang dengan pernikahan ini, kalau kamu keberatan bunda akan bicara sekali lagi dengan ayah"
Tanpa aba-aba bulan menangis terisak, badannya gemetar dia tidak sanggup berbicara,dia tidak boleh egois melihat ayahnya yang sedang sakit parah bulan harus mengorbankan dirinya demi ayahnya bahagia, kebahagiaan ayahnya lebih penting daripada kebahagiaan dirinya sendiri.
"bulan setuju bunda, apapun akan bulan lakukan demi ayah bahagia"bulan menyeka air matanya dia harus tegar didepan ayahnya ini semua dia lakukan demi kebahagiaan ayahnya.
" Kamu tidak ingin tau siapa calon suami kamu sayang "vania tersenyum kearah bulan
" Memangnya siapa bun " Dengan suara sedikit serak karena habis menangis
"Calon suami kamu adalah teman masa kecil kamu sayang, bintang. Bunda awalnya tidak setuju tapi setelah mengetahui kalau calon suami kamu bintang bunda langsung setuju
" Bintang?? Bukan tersentak kaget, dia memang memiliki perasaan terhadap bintang tapi dia tidak menyangka jika sebentar lagi dirinya akan menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai.
Dalam hatinya bulan merasa bahagia, bayangan pernikahan yang tidak membahagiakan akan sirna namun dugaan bulan salah, memasuki pernikahan ini dia akan memasuki alam sengsara yang tidak pernah ia duga
Akankah bulan keluar dari kesengsaraan??
Kalo mau tau baca ceritanya sampai akhir
Satu vote kalian sangat berharga buat aku Terima kasih banyak yang udah vote semoga sehat selalu^_^
Next part??
.
.
.
.
.
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Membenci Bulan [On Going]
Teen FictionBintang dan bulan adalah benda langit yang selalu berdampingan, bintang dan bulan bersatu di langit, menciptakan tarian cahaya yang memperdalam makna kebersamaan dan harapan. Bintang-bintang mewakili impian yang terpendam, sementara bulan adalah pel...