CHAPTER 13.
SESEORANG DARI MASA LALU—○●○—
Aku tidak bisa melupakan apa yang telah terjadi di antara kita. Segalanya tentangmu membuatku candu.
—○●○—
"HAMPIR saja kita jadi sasaran empuk Dad," omel Hero saat mereka baru saja tiba di sebuah cafe yang menjadi tempat peristirahatan Andromeda sekarang. Ini pertama kalinya mereka bertemu setelah kejadian tiga hari silam.
Damara melarang mereka bertemu sebelum keadaan benar-benar kondusif. Lagipula, Hillary menyuruhnya untuk istirahat selama masa pemulihan, meski ia merasa tubuhnya baik-baik saja. Mereka sedang membicarakan rencana hukuman yang masih berlaku kalau saja Damara tidak memohon-mohon pada Kendrick agar membatalkannya.
"Big thanks to Damara. Karena hanya dia yang bisa mengalihkan perhatian Dad, kita jadi terbebas dari hukuman," ungkap Kallen, pemuda jangkung yang duduk tepat di hadapan Damara. Dia bertepuk tangan diikuti oleh yang lain, membuat Damara hanya bisa mendengus.
Beans & Barley Cafe atau B&B Cafe dekat dengan taman kota, cukup populer di kalangan anak muda dan sering menjadi tempat berkumpul. Cafe ini tampak elegan dengan mengusung konsep anak muda yang khas. Interiornya didasari warna putih dan krem. Dindingnya dihiasi oleh lukisan-lukisan abstrak. Seluruh meja dan kursinya terbuat dari kayu. Ketika masuk di dalamnya, tercium aroma kopi yang kuat serta suara fuss yang dihasilkan dari mesin kopi terdengar lebih mendominasi.
Damara dan yang lainnya duduk dekat jendela yang menampakkan pemandangan luar cafe. Di akhir minggu, B&B selalu dipadati oleh pelanggan mereka. Lonceng yang terpasang di atas pintu itu selalu bergemerincing saat ada pelanggan yang masuk. Oleh karena tempat Damara yang cukup dekat dengan pintu masuk, ia tidak bisa menghentikan pergerakannya mengamati pelanggan-pelanggan itu. Terutama ketika ia mendengar orang-orang di sekitar mereka mulai berbisik.
"What are they talking about?" Tanya Damara, entah pada siapa, sebab yang lain sudah sibuk dengan pesanan mereka masing-masing. Telinganya yang sensitif tidak bisa ia hentikan untuk tidak mendengar pembicaraan itu.
"Who's Lucy?" Damara melihat pada pemandangan luar jendela. Terdapat seorang gadis yang sepertinya seumuran dengannya berjalan menuju ke arah B&B cafe.
Parasnya sangat cantik. Dia putih tinggi, dan kulitnya bersih—terlihat sekali bahwa dia merawatnya. Ia mirip seperti manekin hidup dengan rambut pirangnya. Dress bunga-bunga panjang yang dilapisi coat cokelat mengundang komentar manis dari pelanggan B&B—sejauh yang dapat Damara dengar.
"Oh, she's coming!" Seru Bella tiba-tiba. Tatapannya memuja saat melihat Lucy baru saja masuk ke dalam B&B dan melewati meja mereka begitu saja.
"Siapa?" Tanya Damara lagi, kali ini sambil menoel Bella yang duduk tepat di sampingnya.
Bella menyipitkan kedua matanya sebelum menjawab pertanyaan Damara. "Model! Kau tidak mengenalnya?"
Damara menggeleng. Setelah itu ia kembali menikmati puding karamel miliknya. Mendengar dunia model yang Bella jelaskan saja sudah membuatnya tidak tertarik untuk mengetahui lebih jauh. Dia memang tidak suka dunia penuh glamor itu. Bahkan sangat berbanding terbalik dengan keseharian Damara yang tidak modis. Ia hanya nyaman mengenakan kaos, atau jaket kulit, dan apapun itu asal berwarna hitam.
Di sampingnya Bella masih tetap menjelaskan, ditambah dengan keenam laki-laki yang ikut mendengarkan serta terlihat antusias.
"Lucy Rue Baron. Model yang terkenal sangat cantik dan memiliki penggemar dari segala umur. Baru-baru ini dia menggelar fashion show di negara tetangga, dan sukses menggaet banyak desainer ternama di dunia. Sepertinya dia baru kembali," jelas Bella. "I'm kinda jealous. We're the same age but she already has achieved so much. She's from the Helios pack, by the way."
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL BOND
FantasyDamara membenci situasi di mana semesta selalu tidak pernah bersahabat dengannya, termasuk memiliki mate seperti Benjamin Sinclair. Sebab, menjadi mate-nya itu berarti ia harus menentang keluarganya sendiri, Noir pack yang tidak pernah akur dengan H...