Chapter 29. | Permintaan Maaf

22 4 0
                                    

CHAPTER 29.
PERMINTAAN MAAF

—○●○—

YANG Ben tahu, ayahnya tidak pernah menginginkan posisi pemimpin pack sejak dulu. Dia hanyalah tangan kanan dari pemimpin sebelumnya dan sangat berdedikasi dengan pekerjaannya. Hingga suatu ketika, pimpinan pack dan seluruh keluarganya dibantai oleh sekelompok werewolf tak dikenal, menyebabkan kosongnya kekuasaan di Helios. Awalnya, mereka menduga, pembantaian itu terjadi karena mereka ingin menguasai Helios, tetapi kelompok itu bahkan tidak pernah hadir lagi. Bahkan sampai detik ini, rakyat Helios pun tidak pernah tahu motif di balik penyerangan itu.

Selang beberapa bulan setelah kejadian, sempat terjadi perdebatan yang sangat alot untuk menentukan pemimpin selanjutnya dari para tetua pack. Banyak yang menginginkan posisi itu dan mengaku bahwa mereka mumpuni untuk menjadi pemimpin pack. Akan tetapi, hanya orang tepat lah yang dipilih oleh Moon Goddess agar dapat memimpin Helios.

Ben tahu seberapa besar beban yang dipikul ayahnya menjadi pemimpin pack. Sinclair tidak pernah menginginkan posisi ini sebab ia pikir ada banyak pemuda lain yang lebih mumpuni menjadi pemimpin pack.

"Pada akhirnya, Moon Goddess memilih papa," kata Sinclair mengakhiri ceritanya. Sejujurnya ini kisah hidupnya yang paling sering diceritakan pada anak-anaknya. Akan tetapi, Leo dan Harlan bahkan tidak pernah bosan mendengarnya.

Sinclair resmi diangkat menjadi pemimpin pack setelah perang besar melawan para Rogue yang berniat mengambil alih wilayah mereka. Berkat jiwa pemimpinnya, ia bisa mengendalikan para prajurit yang berperang melawan Rogue. Strategi yang dipilihnya bagus, serta Sinclair tidak mudah menyerah sebelum benar-benar memastikan Helios aman dari tangan-tangan Rogue.

Cerita Sinclair terdengar seperti berusaha menakut-nakuti Ben—yang digadang-gadang menjadi pemimpin pack selanjutnya. Sejak kecil, ia sudah dilatih oleh banyak sesi latihan agar tumbuh menjadi pemuda yang tangguh. Ben juga dituntut untuk memahami seluk-beluk Helios pack, meski ia sangat benci mempelajarinya.

Semakin dewasa, ia menyadari bahwa tidak banyak hal-hal bahagia pada masa kecilnya. Siapa yang bahagia jika kegiatan sehari-harimu diatur oleh jadwal latihan? Tidak. Sebenarnya Ben tidak pernah merasa bosan dengan latihan rutin yang dijalaninya. Namun, perkataan Orion kala itu benar-benar memengaruhinya.

Kita sama-sama tumbuh dalam lingkup yang memaksa kita untuk lebih percaya pada diri sendiri.

Entah sudah berapa banyak kegagalan yang Ben terima ketika serangkaian latihan itu tidak juga membuatnya dan orang-orang di sekelilingnya puas. Ia tidak banyak berkembang kala itu. Perjalanannya datar, bahkan grafik menunjukkan bahwa ia butuh banyak latihan lagi. Akan tetapi, seberapa banyak lagi yang ia butuhkan?

Bahkan ketika pada akhirnya Sinclair tidak lagi memaksa Ben untuk mengikuti serangkaian latihan dengan alasan memberi waktu ia untuk istirahat dan tidak ingin memaksanya, Ben tahu bahwa saat itu ayahnya sedang memendam rasa kecewanya. Di usianya yang ke dua belas tahun, Ben harus bisa memenuhi ekspektasi orang-orang sebagai calon penerus Helios pack.

Orion benar. Sejak kecil, Ben hanya memiliki dirinya sendiri untuk bertopang hidup. Hanya ia yang dapat ia percaya ketika semua orang mulai menjatuhkannya, hingga dirinya perlahan bangkit dari keterpurukan itu.

Don't trust anyone else, Ben.

Suara Orion yang didengarnya membuat ia membuka mata. Ia menatap ke sekeliling dan tersadar bahwa dirinya berada di dalam kamar. Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela disertai kicauan burung yang hinggap di dahan sebuah pohon samping kamarnya. Untuk beberapa saat, dia merasa linglung. Dirinya baru saja seakan ditarik dari masa lalunya, semua cerita dari Sinclair tentang tantangan menjadi ketua pack kembali bermunculan dalam benaknya.

ETERNAL BONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang