00

691 25 5
                                    

In the morning

"Nan, bangun buset. Liat anjir dah jam berapa?"

Ucap seorang laki-laki bersurai kecoklatan sambil mengguncang tubuh laki-laki berbadan sedikit lebih kecil dari nya itu.

"Lima menit lagi van..."
"Gak gak gak! Bangun gak lo adnan! Kalo lo gak bangun cepetan gua seret lo ke kamar mandi sekarang. Satu... Dua... Tig-"

Sebelum laki-laki bersurai kecoklatan itu menyelesaikan hitungan nya, anak yang masih betah diatas kasur nya itu langsung buru-buru bangun dan masuk kedalam kamar mandi.

"IVANNN, LUPA BAWA HANDUK!!!" teriaknya dari dalam kamar mandi

"MAKANYA LAIN KALI ITU BAWA DAN JANGAN SUSAH DIBANGUNIN!" jawab ivan sambil mengambilkan Rayzan handuk. Setelahnya, ia pun pergi untuk menyiapkan pakaian dan bekal untuk rayzan.

"Adnan, makan dulu nih" suruhnya sambil memberikan rayzan sepiring nasi goreng

Rayzan pun menerima nya dengan senang hati, dan memakannya penuh semangat. Sampai sampai ia makan dengan sangat berantakan. Hal itupun tak luput dari pandangan ivan, ia pun membersihkan sudut bibir rayzan sambil menggelengkan kepalanya

"Santai aja makan nya, kagak bakal gua ambil nan"

Perkataan tersebut hanya mendapatkan cengiran dari sang surai silver.

"Nanti gua ada keperluan sama temen kerja gua, jadi mungkin gua bakal pulang agak malem, lo kalo butuh apa-apa kasih tau gua, paham?" Kata ivan sambil menatap rayzan. Rayzan hanya mengangguk dan tersenyum kecil

"Hati-hati nanti pulang nya" ucap laki-laki kecil itu
"Iyaa, lo juga jangan buat ulah"
"Siap kapten!" Kata rayzan sambil membuat gestur hormat.
"Good boy"

.

.

.

Setelah menyelesaikan sarapan nya, rayzan langsung berangkat dengan diantar ivan. Saat sudah tiba didepan sekolah, rayzan menatap ivan dengan ragu.

"Kenapa?" Tanya Ivan saat mendapati rayzan yang sedang menatap nya penuh rasa takut

"Itu... Gua gak bakal kenapa-kenapa kan?" Kata rayzan dengan nada gemetar

Ivan pun kebingungan dengan apa yang diucapkan rayzan

"Maksud lo apa nan? Ada yang macem-macem sama lo? Jawab."

Dengar pertanyaan ivan pun, lantas rayzan langsung menggeleng cepat.

"NGGAK! eh.. nggak van nggak, gua cuma ngelantur aja tadi hehehe"
Ivan mengangkat alis nya dan menatap tajam kearah rayzan

"Gua tau ada hal yang lo tutupin dari gua" ucapnya, lalu tangan nya mengelus lembut kepala rayzan "tapi gua gak bakal maksa lo buat cerita sekarang sama gua, tapi inget, kalo sampe gua tau ada yang macem-macem sama lo, gua gak bakal diem aja"

Rayzan mengangguk dan tersenyum, ia pun memajukan tubuhnya, mengecup pipi sang 'sahabat' nya itu.

"Iyaa, bawel banget"
"Buat lo juga gua bawel"
"Iyaa iyaa, makasih rajash sagara ivan"
"Sama-sama rayzan adnan"




TBC



kenalan dong

Rayzan adnan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rayzan adnan



Rajash sagara ivan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rajash sagara ivan




Bakal menambah seiring berjalannya cerita.

SECRET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang