12.55
.
.
.
Ivan menatap lekat kearah rayzan yang sedang terbaring di kasur nya, sudah 30 menit ia hanya menatap kearah anak itu
Saat melihat rayzan membuka matanya, ia langsung menghampiri dan mengelus lembut kening nya
"Pusing?" Tanya nya dengan lembut, rayzan mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tangan nya menggenggam lengan ivan
Ivan membalas menggenggam tangan rayzan dan memberikan kecupan pada tangan yang ada pada genggaman nya
"Bunda..." Lirih anak itu
"Adnan kangen bunda?" Tanya nya dengan hati-hati
Rayzan mengangguk dan matanya menatap ivan memelas, ia ingin menangis, tapi ia tidak bisa. Sesak. Ia ingin menangis dengan keras, tapi, ia tidak bisa.
Ivan yang melihat itu ia langsung memeluk tubuh rapuh rayzan dengan hangat, seraya mengecup sayang kepala sang surai silver
"Nanti kita main kerumah bunda ya, anak baik?" Ucap nya sambil mengelus rambut nya, dan ia pun merasakan anggukan lagi dibahu nya
"Kita makan dulu ya? Adnan mau apa? Ayam goreng? Mau?"
"Mau.."
"Oke, siap. Ivan pesen dulu ya"Saat hendak beranjak dari kasur rayzan menahan tangan ivan, dan berkata pelan
"Kak.. makasih"
Ivan tersenyum lalu mengecup kening dan pipi si surai silver
"Sama-sama"
Skip makan dan mereka menonton tv di ruang tengah
.
.
.
Saat jam sudah menunjukkan pukul lima lewat lima belas, rayzan yang sedang menonton tv sambil menyenderkan kepalanya dibahu sang surai kecoklatan itu mendengar ada yang mengetuk pintu
'ADNANNN MAEN YUUUKKK!'
'BERISIK!'
'AKH! APASIH MUKUL MUKUL'
'DIEM'
'LO'mendengar keributan diluar rumahnya itu, ia sudah bisa menebak siapa yang ada dibalik pintu itu
Ia lantas beranjak membuka kan pintu, dan ya, benar saja apa yang ada dipikiran nya. Pasti mereka
Saat rayzan membuka pintu pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah, kedua teman nya yang sedang saling dorong seperti anak kecil yang memperebutkan mainan
"Ican.. kafa.." panggil nya pelan namun kedua orang itu sanggup mendengar panggilan itu
"ADNAN!" pekik si bibir tebal dan rambut agak panjang sambil berlari memeluk erat rayzan
"Aghh! Kafa.. sesak!" Mendengar perkataan rayzan, kafa melonggarkan pelukannya. Ia masih memeluk nya, hanya sudah tidak terlalu erat
"Bayiii, kangen banget"
"Lebay lo, orang lo baru ketemu adnan TADI siang"
"Iri aja lo" ujar nya pada shankara sambil menjulurkan lidahnyaRayzan hanya tertawa melihat tingkah teman-teman nya itu. Hanya dengan melihat teman-teman nya ia melupakan sejenak kesedihannya, ia melupakan luka lama nya, ia bersyukur untuk saat ini. Ia harap, ia akan selalu memiliki mereka semua sampai akhir hidup nya
"Ah ternyata kalian berdua, ayok masuk dulu" ujar pria jangkung dengan kaos rumahan dan poni yang turun menutupi dahi nya
"Eh, kak ivan, hehe iya. Kak ivan ternyata ganteng ya kalo lagi dirumah" ungkap kafa dengan polosnya dan tentu saja itu mendapat pukulan pada bahu nya
Mendengar itu, ivan hanya terkekeh geli. Ada ada saja mereka ini
"Oh? Jadi kalau diluar saya jelek, gitu?"
"EH ENGGAKKKKK, KAKAK GANTENG TERUS" setelah mengucapkan itu, kafa menutup mulutnya dengan tangannyaRayzan dan shankara hanya menatap kafa dengan tatapan menggoda, dan tertawa geli melihat wajah kafa yang langsung memerah
"Hahahaha terima kasih atas pujiannya, kafa"
"Iya kak i-iya. Udah deh lo berdua kagak usah liatin gua begitu begitu""Dih? Siapa emang yang liatin lo? Pede banget ya nan?" Ucap shankara pada rayzan dengan nada ejekan nya
"SHANKARA!! ADNAN!!"
"HAHAHAHAH AYOK ICAN KABUR, ADA SINGA NGAMUK" rayzan langsung menarik lengan shankara dan lari kedalam menuju kamarnya, dan tentu saja kafa mengejar mereka
Ivan hanya memandang mereka sambil tertawa dan menutup pintu kembali dan masuk kedalam kamar nya. Biar kan ketiga anak itu bermain sampai puas
Dikamar, ivan menelpon seseorang untuk menyuruh nya datang kerumah
"Oce, kamu kesini dulu, ada yang mau kakak tanyakan ke kamu"
'iya kak, gua kesana langsung'
.
.
.
Didalam kamar rayzan, kafa tidak melepaskan pelukan nya barang sedetik pun
"Kafaaa lepas ih! Geraahhh" protes nya pada kafa, tapi sayang kafa tidak mau mendengarkan nya, ia malah semakin erat memeluk rayzan
Akhirnya rayzan hanya pasrah dijadikan guling oleh temannya itu
"Nan, ada pasar malam loh di lapangan deket rumahnya kafa, lo mau ikut kita gak? Tenang, masalah jajan biar kafa yang beliin" ajak shankara pada rayzan
"Ih kok gua? Kan lo yang punya usul, berarti lo yang jajanin" ucapnya sambil menendang pelan punggung shankara
"Oh? Jadi sayang lo ke bayi lo ini, cuma bohongan? Yahh nan, udah sini lo sama gua aja jangan sama si bodat ini" shankara menarik pelan tangan rayzan untuk mendekat ke arah nya
"Heh! Berani lo megang megang bayi gua, gua suruh tante tante buat megang megang lo juga" ucapnya sambil menarik kembali tangan rayzan dan semakin mengeratkan pelukann nya
"Udah bayi, ikut aja, biar jajan gua yang bayarin kiw"
"Berisik jamet" jawab rayzan yang berhasil membuat kafa terkejut dan mendapat acungan jempol dari shankara
"HEH UPIL BADAK! LO NGAJARIN YANG JELEK JELEK KE BAYI GUA LO HAH?"
"Yeuu kagaakk, emang adnan nya aja yang udah tau kalo itu aslinya jamet"
"By one deh san"
"Lah ayok""Berisik jamet! Upil badak!" Lagi, rayzan kini membuat kedua temannya terkejut
"ADNAN/BAYIII" pekik mereka berdua dan rayzan tertawa akan itu
.
.
.
Di kamar Ivan
"Jadi? Apa yang bakal kamu jelasin ke kakak?"
"Ini sesuai permintaan adnan, buat pura-pura gak saling kenal kalau disekolah, dan kalau aku tetep nekat bantuin dia dikawasan sekolah kan kakak tau sendiri adnan bakal ngambek dan diemin aku beberapa hari"
"Kamu jujur?"
"Buat apaan aku bohong kak? Tanya aja nanti sama adnan nya sendiri"
"Aight, terima kasih ya oce "
"No problem, kak"
Ivan mengelus rambut sang adik nya dengan lembut dan memberikan gestur untuk memberikan tos pada adik nya
"Nginep aja ya?" Ucap ivan pada adik nya dan mendapat anggukan dan acungan jempol
"Tapi aku mau main dulu, nanti aku pulang kesini"
"Oke, hati-hati dan jangan terlalu malam pulang nya"
"Siap captain!"
"Good boy"
TBC
Wah wahh, kapan ya rayzan ketemu pangerannya. Besok? Lusa? Atau masih 1 abad lagi? Wkwkwkwk
Kira-kira kalau rayzan ketemu sama beliau nanti bakal langsung bahagia atau ada hal hal buruk yang malah makin buat rayzan tertekan nih?See you ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE
Fanfiction"lo itu obat gua. Tapi, disaat yang bersamaan, lo juga yang buat gua sakit" "Gak ada satupun tempat, agama, hukum, yang bisa terima hubungan kita" Bagaimana jalan cerita dua sejoli ini untuk menjalani hubungan terlarang? Bagaimana akhir dari mereka?