12

86 8 0
                                    





Seorang siswa berambut silver terlihat sedang berjalan bolak-balik sambil terus mencoba menelpon seseorang, yang tak tau siapa.

"Ivan katanya udah otw tapi gak nyampe nyampe juga. Dia sebenarnya otw kemana sih?"

Rayzan; ia merengut sambil terus mencoba untuk menghubungi Ivan. Sudah hampir 1 jam ia berdiri didepan gerbang sekolahnya

Hari ini rayzan tidak bersama shankafa, karena mereka berdua sedang berlatih untuk pertandingan yang akan datang. Dan sialnya, jadwal mereka bersamaan.

Ia sudah mulai bosan, dan berniat untuk pulang dengan kendaraan umum, namun ia mengurungkan niatnya saat namanya dipanggil oleh seseorang

Orang itu sedikit berlari menghampiri rayzan, "hai ray, belum pulang?" Tanya agam, saat ia sudah dihadapan rayzan

Rayzan hanya menggeleng dan memainkan tali tas nya, agam memperhatikan itu

"Lo kenapa dah? Gua gak jahat, kenapa kayak takut gitu?" Tanya agam karena ia melihat rayzan yang meremat tali tas nya

"Gak ada yang jemput?" Tanya nya lagi dan mendapat anggukan sebagai jawabannya

Agam pun ikut mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari rayzan, ia sebenarnya mau saja menawari rayzan untuk pulang bersamanya, namun saat melihat rayzan yang sepertinya tidak nyaman dengannya, ia akhirnya mengurungkan niatnya

"Mending duduk dulu aja ray, biar gua temenin. Sini" agam menepuk tempat kosong dipinggir nya

Rayzan mendekati nya dengan menunduk, dan mendudukkan dirinya di samping agam, ia sedikit melirik ke arah agam dan melihat kalau agam sedikit berkeringat dan baju nya sedikit basah karena keringat itu

Rayzan tak bisa mengalihkan pandangannya, ia terkesan dengan apa yang ia lihat sekarang

Ia terlalu tenggelam dalam kekagumannya sampai tidak sadar kalau daritadi agam terus memanggil nya

"Ray? Anjir, RAY!"
"HAH? KENAPA?"
"Lo ngelamunin apa sih? Gua panggil daritadi kagak jawab"
"O-oh? Lo manggil gua? Hehe, ma-maaf. Kenapa??"

Agam hanya menggeleng, "gua mau nanya, rumah lo di daerah mana? Siapa tau searah, lo bisa bareng gua"

"Humm, rumah gua di perumahan Lilyana" ucapnya

Agam mengangguk dan nampak berpikir, "kalo lo gua anter balik? Mau gak? Kayaknya Lo capek banget gua liatin" tawar agam

"Eh? Emang iya?" Tanya rayzan sambil memegang wajah nya, agam tertawa kecil dibuatnya


'apa dah, lucu amat'


"Iyaa, makanya gua nawarin, lo mau gak gua anterin?"

Rayzan nampak berpikir, kalau ia menolak nya ia akan menunggu entah sampai kapan, tapi kalau ia terima, ia takut kalau Ivan akan marah pada nya

Ia bingung, ia masih berpikir sampai suara klakson motor mengejutkan nya dan langsung tersadar dari lamunannya

Itu agam, ia sudah berada di hadapannya dengan motornya. Memang nya ia berpikir berapa lama?

"Ayok" ajak nya pada rayzan

"Hah?"
"Ayok naik"
"Hah?"
"Kelomang. Ayok naik, rayzan..." Kata agam sambil menarik lengan rayzan dan menahan tangan rayzan saat ia menaiki motornya agar tidak terjatuh

"Udah?" Tanya nya memastikan dan dijawab dengan suara pelan oleh rayzan.

Karena dirasa sudah siap, ia mulai menjalankan motor nya untuk mengantarkan rayzan. Ia membawa motornya dengan kecepatan sedang, namun rayzan nampak sangat ketakutan. Terasa dari rematan pada kemejanya

SECRET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang