Setelah beberapa hari setelah rayzan mendapat teman baru; windy dan Agam. Kini ia sedang berada di bangku nya dengan tenang, tentu saja sebelum ketenangan itu hilang seketika saat ia kedatangan sosok perempuan secerah mentari pagi.
"BAYIIIIIII!!!" Pekik perempuan itu sambil berlari kecil menghampiri rayzan
Tak sampai disitu, ia lalu mengusak rambut rayzan dan mencubiti pipi nya gemas, sang pemilik pipi itu hanya pasrah sambil sesekali meringis
Dikelas itu mengalihkan pandangannya pada keduanya, memang tidak ramai karena saat ini sedang jam istirahat, jadi hanya ada beberapa siswa dikelas itu
"Udahh kakkk, sakit.. malu juga diliat orang.." ucap rayzan sambil mencoba menjauhkan wajahnya dari jangkauan perempuan itu, windy.
"Hehehehe, iya iyaa, maaf yaa. Gemes banget lagian, kenapa sih? Gemes banget" setelah mengucapkan itu ia lalu duduk dipinggir kafa
"Hai baby! Nggak makan?" Tanya windy pada kafa karena ia tidak melihat adanya makanan dimeja di laki-laki itu
"Nungguin pacarku yang cantik ini. Oh iya, aku tadi buat bekal, gak spesial sih cuma buat roti isi buah, tapi aku buat nya pake cinta" ungkap kafa dengan senyuman menggoda nya
Rayzan yang melihat itu hanya tersenyum pasrah, 'kafa.. alay..' batinnya
Ia hanya menatap keduanya yang sedang memakan bekal itu dengan bahagia, sambil memakan bekalnya juga yang dibuatkan oleh Ivan, ia mengalihkan pandangannya kearah pintu, menunggu seseorang untuk datang
Shankara, anak itu belum menampakkan batang hidungnya sejak jam istirahat tiba, ia pergi karena ada urusan. Katanya
Karena ia bosan hanya melihat kafa dan windy bercerita sambil tertawa bersama tanpa menghiraukan rayzan, ia akhirnya bangkit hendak keluar kelas untuk mencari angin.
Saat sudah didepan pintu, ia dikejutkan oleh sesosok perempuan berambut panjang dan mata tajam layaknya seekor rubah.
Perempuan itu menarik lengan rayzan, belum sempat rayzan menolak, cengkraman di lengannya membungkam mulutnya dan memilih untuk mengikuti nya
Dan disini lah rayzan dan seorang perempuan tadi, rayzan menatap wajah itu dengan hati-hati takut kalau tatapannya akan membuat perempuan itu salah paham
Saat akan membuka mulut mau menanyakan kenapa ia dibawa kemari, lagi lagi ia diam, membeku, saat ia merasakan tubuhnya dipeluk dengan erat
"Maaf..." Ucapan lirih itu terdengar oleh rayzan, ia lalu menundukkan kepalanya untuk melihat sosok yang memeluk nya ini
"Maaf gua udah jahat banget sama lo, maaf gua gak tau.. gua minta maaf.. rayzan..." Lagi, sosok itu bersuara dan meminta maaf padanya
Terdengar dari suara dan rematan diseragam nya, kalau ia menangis, tangisan itu terdengar penyesalan yang mendalam
"Kenapa minta maaf, kak?" Tanya rayzan saat tangisan aura sudah mereda
Aura melepaskan pelukannya dan menatap rayzan dengan mata tajamnya, "lo gak benci sama gua ray? Gua selalu kasar sama lo, bahkan lo diem aja gua kadang kasarin lo" tanya nya dengan mata yang kembali berair
Rayzan tersenyum mendengar penuturan aura, perempuan didepannya ini sangat menggemaskan. Pantes shankara suka
"Gua bahkan gak ada hak buat benci lo, kak. Gak semua orang harus suka atau terima keberadaan gua, gua tau lo begitu karna ada sesuatu dari gua yang gak lo suka, it's fine"
"TOLOL! Lo tolol rayzan! Lo gak boleh senaif ini!!" Teriak aura sambil memukul bahu rayzan sambil menangis
Rayzan hanya diam, membiarkan aura menyelesaikan tangisannya, sambil ia mengelus kepala aura dengan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE
Fanfiction"lo itu obat gua. Tapi, disaat yang bersamaan, lo juga yang buat gua sakit" "Gak ada satupun tempat, agama, hukum, yang bisa terima hubungan kita" Bagaimana jalan cerita dua sejoli ini untuk menjalani hubungan terlarang? Bagaimana akhir dari mereka?