13. Keceriaan shava, dan siapa dia?

323 24 5
                                    

Perasaan senang atas kehadiran shava membuat mereka tak sadar bahwa seiring berjalannya waktu kini shava sudah menginjak usia 5 bulan. Dan selama 5 bulan juga karez juga shani tak henti-hentinya bahagia atas kehadirannya. tak pernah sekali pun karez dan shani merasa lelah menjaga shava yang kadang rewel jika karez masih dikantor atau jika shani sedang mandi dan shava yang sedang ingin bersamanya. Namun semua itu justru menjadi kebahagiaan untuk mereka berdua, bahagia karna shava aktif. Baik dalam mengekspresikan rewelnya, cerewetnya walau dengan kata yang belum jelas dimengerti, atau ketawanya yang menggemaskan.

Shava tumbuh menjadi anak yang menggemaskan. Tubuhnya yang gendut dan sekal semakin membuat siapapun yang melihatnya gemas. Shava yang lebih dekat dengan karez ketimbang shani, terkadang setiap hari shani selalu dibuatnya cemburu. Seperti saat ini shava tengah merengek menunggu karez yang sedang mandi, sedari tadi setiap di berikan susu lagi ia pasti akan menolaknya.

"Anak daddy mau digendong hm?" Ucap karez yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil alih shava dari shani

Karez pun membawa shava duduk diatas  ranjang dengan shani yang mengeringkan rambu karez dengan handuk

"Paft pap paft" gumam shava seraya menepuk nepuk dada karez seolah meminta diajak main

"Iya sayang kenapa, hm. Sabar ya daddy dikeringin dulu rambutnya" ucap shani seraya terus mengeringkan rambut karez

"Anak daddy banget sih kamu? Padahalkan mommy yang lahirin kamu" ucap shani setelah selesai mengeringkan rambut karez seraya mencolek hidung sang baby

Tak dipungkiri bahwa semakin besar shava wajahnya lun semakin mirip dengan karez, jika dulu saat lahir wajahnya mirip dengan shani seperti shani kecil kini wajah shava persis seperti karez tak ada yang gak mirip dari karez. Dari mulai hidung, alis, bibir, bahkan bentuk wajah pun, wajah karez.

Setelahnya karez pun mulai menaruh shava di atas tempat tidur dan mulai menyalakan mainan musiknya yang mampu membuat shava tertawa gemas walau hanya sekedar musik dari mainan.

"Seneng banget hm dikasih mainan" ucapnya pada shava yang sedang memencet asal tombol musik pada mainannya

"Gak nyangka yah shava udah lima bulan" ucap shani seraya merangkul leher karez dari belakang

"Iya, makasih yah udah melahirkan anak yang pintar dan ceria kayak shava" ucap karez seraya mengusap lembut tangan shani

°°°

Kini waktu pun sudah siang dan shava serta shani pun tengah bersiap untuk pergi. ralat, hanya shani yang bersiap karez dan shava sudah rapih dan menunggu di ruang keluar seraya menonton cocomelon bersama shava.

"Mommy lama ya sayang" ucap karez pada shava yang tak ada balasan karna shava yang fokus pada tontonannya

Karez pun mulai gabut menunggu shani yang masih bersiap ditambah shava yang anteng sendiri disampingnya. Ia pun ikut merebahkan diri disamping shava dan ikut menonton cocomelon

Tak betah menonton, karez merasa jika dirinya akan segera tantrum karna shani yang tak kunjung turun.

"SAYANG MASIH LAMA" teriak karez dari lantai bawah seperti rengekkan

"Apasih teriak-teriak anaknya aja anteng tuh" ucap shani seraya menuruni anak tangga

"Kamu lama" ucap karez cemberut

"Gak usah gitu mukanya malu sama anak yang anteng" ucap shani seraya meraup muka karez

mereka pun berangkat untuk sekedar menghabiskan weekend bersama dan first time untuk shava setelah bisa di bawa bawa pergi

An Out Of Blue MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang