17. Karez Jujur

244 33 10
                                    

Pagi yang cerah kini dihiasi dengan pasutri, ralat dengan istri yang sedang merapikan jas suaminya. Yup, pagi ini mood karez jauh lebih baik dibanding semalam walau shani masih belum tau apa penyebabnya.

"Aku berangkat dulu ya kamu hati-hati dirumah" ucap karez seraya beranjak tanpa menunggu jawaban dari shani

Shani? Tentu masih bingung dengan karez. Ia tak tau harus apa ia juga tak mengerti apa yang membuat karez jadi berubah padanya.

"Kamu kenapa sih rez? Jangan buat aku bingung please" lirih shani seraya memandang karez yang perlahan menghilang dari balik pintu

°°°

Karez pun menjalankan mobilnya menuju kantor. Entah lah ia merasa moodnya tiba-tiba turun dan tak mood untuk ngantor. Ia malas jika harus bertemu bahkan berinteraksi dengan vallerie, walau bagaimana pun ia harus tetap profesional terhadap perusahaan

Lama menjalankan mobil tak terasa kini mobil karez pun sudah memasuki lobby kantor. Ia pun turun tepat dilobby kantor dan menyerahkan kuncinya pada security yang berjaga untuk segera diparkirkan dan setelahnya ia pun masuk.begitu saja kedalam dengan sesekali disapa oleh para karyawan yang berpapasan dengannya.

"Jadi hari ini jadwal saya apa aja" ucap karez pada gio yang memang sudah menunggunya seraya berjalan menuju lift

"Hari ini cuma ada meeting 2 yaitu dijam setengah sepuluh nanti dan di jam dua siang" ucap gio seraya melihat ipadnya

"Oh iya sama selebihnya bapak cek dan tanda tangan berkas" sambungnya seraya mengejar langkah karez yang sudah lebih dulu keluar lift

"Dan ini proposal perkembangan pembangunan hotel dibali pak" ucap gio seraya menaruh berkas itu pada meja kares

"Oke berarti setelah meeting ke-2 saya tidak ada pertemuan lagi" make sure karez pada gio seraya membuka berkas yang gio beri dan dibalas anggukan patuh

"Oke kamu boleh keluar" ucapnya seraya mulai membuka berkas

"Ah satu lagi, tolong untuk semua berkas finance dari staff accounting kamu yang kasih ke saya" sambung karez karena ia tak mau berinteraksi langsung dengan vallerie setelah kejadian itu

"Baik pak" patuh gio seraya keluar dari dalam ruangan karez

Karez pun mulai membaca dengan teliti perkembangan proyek hotel yang sedang berjalan. Merasa masih terlalu santai karez pun kembali memanggil gio ke ruangannya

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Ucap gio sopan

"Tolong ke coffee shop depan kantor belikan saya kopi, ini uangnya sekalian beli untuk kamu juga" ucap karez seraya memberikan satu lembar uang berwarna merah

"Baik pak" ucap gio

°°°

Singkatnya setelah gio membelikan kopi untuk karez dan kembali melanjutkan pekerjaannya kini tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu untuk meeting pertemuan dengan client perusahaan. Karez yang sadar dengan waktu yang sudah menunjukkan waktunya pun mulai prepare dengan berkas-berkas

Namun semua pergerakan karez terhenti ketika bariton seseorang masuk yang ia kenali dan ia hindari masuk kedalam indra pendengarannya

"Permisi pak saya mau kasih berkas keuangan ini karena bu sheira ada urusan mendadak" ucap vallerie seraya menaruh berkas itu dekat karez dan sengaja mendekatkan tubuhnya genit pada karez

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

An Out Of Blue MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang