4. Just care or..

351 29 2
                                    

Hari pun semakin larut dan karez pu memutuskan untuk pulang walau shani terus saja merengek untuk tidak pulang dulu

"Karez beli itu dulu rez" rengek shani dengan karez yang terus menggenggam tangan untuk pulang

"Shani ini sudah malam, kita bisa kembali kesini lagi besok, okey. Ayok pulang" ucap karez seraya menarik kembali shani untuk pulang

"Terserah deh" kesal shani dengan melepaskan tangannya dari genggaman karez dan berjalan mendahului karez

Karez yang melihat tingkah shani hanya bisa menghela nafas kasar

"Apa memang semua ibu hamil seperti ini? Atau memang sifat shani yang seperti ini?" Batin karez pening seraya melihat shani yang jalan dengan menghentak - hentakkan kakinya

Karez pun menyusul shani dengan membawa sesuatu yang ia harap tak ngambek lagi dengannya

"Lama banget sih jalannya, pegel tau nungguin dari tadi" ucap shani saat karez sudah berada dihadapannya dengan tangan kebelakang

"Maaf sudah buat menunggu" ucap karez seraya mengunlock mobil

Mereka pun masuk masing-masing ke sisi mobil dan setelah masuk tak ada yang memulai pembicaraan, shani yang memang masih kesal dengan karez karna mengajaknya pulang dan karez yang..

"Ekhem, masih marah sama saya" ucap karez memecah keheningan

"Gak ada yang marah, siapa juga yang marah" ucap shani

"Shani, saya ajak kamu pulang bukan tanpa alasan. Coba kamu lihat jam sekarang sudah jam setengah sembilan sudah malam, saya gak mau kamu dan babynya kedinginan karna angin malam yang gak baik untuk kamu juga babynya" ucap karez lembut seraya menggenggam dan mengusap halus tangan shani

"Kamu masih mau beli ini kan? Ini saya beliin sekalian saya beli cotton candy juga" ucap karez seraya memberikan boneka yang shani inginkan dan juga catton candy

Shani yang melihat pemberian karez pun matanya menatap dengan binar namun.. tak berapa setelahnya shani malah mengerucutkan bibirnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca siap memecahkan air mata

"Hiks maaf" ucap shani dengan air mata yang lolos begitu saja

"Hey jangan nangis, it's okey" ucap karez seraya membawa shani ke dalam pelukan

"Udah ya jangan nangis" sambung karez seraya mengusap lembut bahu shani dan dibalas anggukan kepala oleh shani

"Ya udah ini cotton candy mau dimakan atau tidak? Atau kamu mau bonekanya aja biar saya berikan ke orang cotton candynya" ucap karez setelah pelukannya terlepas

"Ish, ya mau lah. Masa kamu beli buat aku di kasih orang" ucap shani seraya memukul lengan karez

"Ya habisnya saya pikir kamu tidak mau karna saya kasih kamu malah nangis" ucap karez

"Ya kan aku merasa bersalah karna kesel sama kamu" ucap shani sendu

"Gapapa, next weekend kita kesini lagi dari pagi kalo perlu biar kamu puas seharian" ucap karez membuat shani menatapnya senang dan berbinar

"Ya udah dimakan gih sekalian kita jalan pulang" sambung karez seraya menyalakan mesin mobil

Mereka pun pulang dan tak ada obrolan diantaranya, shani yang fokus makan cotton candy dan karez yang fokus pada jalan

°°°

Mobil karez pun sampai di perkarangan rumah dan kini sudah terhenti rapih di carports

Mereka pun masuk ke kamar masing - masing untuk membersihkan diri setelah berpergian dari luar

Setelah memberihkan dirinya karez pun turun ke bawah untuk minum. Setelah sampai didapur dan selesai minum
Tiba-tiba karez teringat ucapan dokter tadi siang bahwa shani harus konsumsi minuman dan makanan yang banyak kadungan vitaminnya agar baby dan ibunya sehat.

An Out Of Blue MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang