𝟗

301 22 1
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!!
•••••••••••••••••••••••••••••

Keesokan harinya Fahry sudah di rumah karena ia terus meminta pulang.

"Euhhhh! Bisa ga sih kalo masih di suruh di rawat tuh ga minta pulang!." Omel Via

"Ihhh, Fahry tuh udah ga betah tau!." Jawab nya ngotot

"Udah salah ngotot lagi." Ujar Via berlalu dari sana

"Ngeselin!." Kesal nya

Nadia dan Indra yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah udah, istirahat yuk?." Ajak Indra

"Kamu istirahat aja dikamar, Fahry biar aku yang urus." Ucap Indra

"Oke, makasih ya mas."

"Sama sama sayang..." Ujarnya mengecup kening Nadia singkat

"Ihhh, malah bucin!." Ujar Fahry membuyarkan mereka yang sedang bucin

"Eh lupa ada curut." Ucap Indra bercanda

"Ih jahat, masa aku di samain sama curut :(" Ucapnya sambil cemberut

"Tau ih ayah!." Ujar Nadia

"Iya iya minta maaf deh, yuk ke kamar." Ucap Indra menggendong Fahry

Indra menggendong Fahry ke kamarnya lalu ia menidurkan nya di kasur.

"Ayah ayah, ayah sayang Fahry tida?." Tanya nya random

"Sayang dong, ayah selalu sayang sama Fahry apalagi sama keluarga ayah." Jawabnya kemudian menaik ke kasur sang anak

"Hihi, sayang ayahh!." Ujarnya memeluk erat Indra

"Ayah lebih sayang."


Beberapa waktu telah berlalu, bulan telah berganti, kini bisa dibilang keluarga Fahry sedang tidak baik baik saja.

"Mah, ayah ga pulang lagi?." Tanya Via sambil menyantap sarapan nya

"Gausah bahas itu, cepet abisin berangkat sekalian anter adik kamu." Ucap Nadia langsung pergi dari meja makan

"Mama sama ayah lagi berantem ya ka?." Tanya Fahry sedih

"Engga ngga, gausah di fikirin. Mending kita berangkat." Ujar Via mengajak Fahry untuk keluar

"Hmm."


"Belajar yang bener, jangan bolos bolos." Ucap Via setelah menurunkan Fahry di gerbang

"Iya iya."

Fahry memasuki kelas dengan wajahnya yang tidak ada semangat sama sekali membuat keempat teman nya heran.

"Ry? Lo kenapa deh akhir akhir ini wajah lo murung terus." Tanya Henry membuka pembicaraan

"Hah? Gua gapapa." Jawab nya

"Gausah bohong, gue bisa liat dari mata lo kalo lo bohong." Ujar Bima

Fahry yang mendengar itu tiba tiba langsung mengeluarkan air matanya membuat keempatnya menambah heran.

"Eh ko nangis." Ucap El mengelus bahu Fahry

"Coba cerita sama kita, lo kenapa sih?. " Ucap Naren mencoba agar Fahry bercerita

"Ayah sekarang jarang pulang... Mama juga sekarang banyak di dalem kamar, sekarang ga terlalu merhatiin gua sama Ka Via." Jawabannya dengan air mata yang mengalir

𝐅𝐚𝐡𝐫𝐲 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 •𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang