𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!!
•••••••••••••••••••••••••••••Setelah acara makan selesai, mereka mengobrol ringan.
"Kata tante Nadia lo sakit anjir, kenapa bisa di sini." Tanya Bima
"Hehehe, eeee gitu lah." Jawabnya cengegesan
"Sumpah Ry, tadi jamkos seharian anjir gada tugas samsek, cuman tadi jam pertama bu Sri sih. Tapi gada tugas cuman materi." Ujar El
"Ga adil banget sat, giliran gua gamasuk malah banyak jamkos." Ucapnya kesal
"Hahaha, derita loo!." Ledek semua nya membuat Fahry menggulirkan matanya
"Eh! Kalian ga kelas kah!." Ujar Fahry menunjuk ke Via dan lainnya
"Kitamah libur." Jawab Geya dengan nada yang terbilang cukup menyebalkan
"Enak nya.." Ucap Fahry
"Gada enak enak, kuliah lebih pusing dari sekolah." Ucap Via
"Ry hujan! Ujan ujanan yo!." Ajak Naren
"Ay-
"Kakak bilang ayah sama mama." Ancam nya
"Huh! Iya ngga!."
"Udah, ujan kan. Enaknya nonton film, yuk." Ajak Belva
"Boleh." Jawab mereka
"Horror yuk." Ujar Bima
"Boleh." Jawab mereka
"Atur dulu posisi duduk nya coba." Ucap Lia
"Biar gua yang atur." Ujar Via
Gini yaa.
"Kak dingin." Ucapnya
"Bentar, kakak ambil selimut dulu." Ucap Via beranjak dari sana untuk mengambil selimut
"Pake." Kata Via memberi selimut nya
"Makasih kak."
"Hm."
"Gue mulai ya." Ucap Belva
"Iya."
Film terus berjalan, mereka semua fokus menonton film tetapi tidak dengan Fahry yang bergerak gelisah.
"Kenapa?." Tanya Via pelan
"Dingin..." Jawabnya lirih
"Sini." Ucap Via menawarkan pelukannya, kemudian Fahry dengan cepat menuju ke pelukan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐡𝐫𝐲 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 •𝐄𝐍𝐃
Historia Corta𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠. 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫�...