𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!!
•••••••••••••••••••••••••••••Sesampainya mereka dirumah Fahry, mereka di ajak masuk terlebih dahulu oleh nya.
*cklek
"Ma?." Panggil nya
"Mama di dapur!." Teriak Nadia
"Lo pada duduk aja dulu, minta minum aja ke mbok. Gua mau ke mama dulu." Ucap Fahry dibalas anggukan oleh semua nya
•
•"Ma, nih kunci motor. Kasih ke ayah." Ucap Fahry menaruh kunci motornya diatas pantry
"Kamu kesambet apa Ry?." Tanya Mama heran
"Maa, Bima yang nyuruh Fahry berangkat pulang sama dia. Katanya musuh geng sebelah ngincer Fahry, tapi gatau karena apa." Jelas Fahry membuat Nadia kaget
"Aduh! Lagian kamu sih, pake geng gengan segala!." Omel Nadia menjewer Fahry
"Aduh ma! Ma lepas ih sakittt!!." Teriak nya mencoba melepas jeweran dari sang mama
"Sakit tau!." Ucapnya kesal sambil berkaca kaca
"Huft, maafin mama ya." Ujar Nadia memeluk putra tunggal nya
"Didepan ada temen temen Fahry."
"Coba mama mau ngomong sama mereka." Ucapnya
"Ngomong apa ma?." Tanya Fahry kepo
"Kepo kamu, udah kamu mandi sana."
"Ya ya ya."
×××××××××××××
"Eh tante." Ucap Bima langsung menyalimi tangan kanan Nadia diikuti yang lain
"Kalian udah temenan sama Fahry dari kecil kan." Ucap Nadia
"Iya tante." Jawab mereka semua
"Tante minta, jangan ajak Fahry berantem ya. Dia kurang bisa beladiri." Ujar Nadia membuat mereka saling berpandangan
"Eh, iya tante. Aman sama kita mah, tapi kadang dia keras kepala tan."
"Kalo gitu tarik aja, siapa yang tenaga nya kuat?." Tanya Nadia sontak semua menunjuk ke El
"Siapapun itu, tolong jaga Fahry ya. Iya tante tau dia laki laki harusnya bisa kaga diri, cuman tante sama om takut Fahry kenapa kenapa. Karena dia anak satu satunya tante sama om."
"Iya tante, selama sama kita Fahry aman kok!." Jawab Naren
"Makasih ya, kalian mau makan dulu?." Tanya Nadia
"Kita mau pulang aja tan, besok juga libur jadi kita bisa ke sini lagi kan tan?." Tanya Henry
"Loh besok libur? Ada apa?." Tanya Nadia
"Besok guru guru pada rapat katanya, jadi kita diliburin."
"Nahh, mumpung besok libur. Gimana kalo kalian nginep aja?."
"Emmm, Bima boleh aja."
"Ikut!." Jawab ketiga nya kompak
"Yaudah, sekarang kalian makan dulu nanti mandi minjem baju Fahry aja."
"Ayok."
•
•
•
•"Duh...kok pusing gini gua." Gumam nya
"Apa gara gara tadi ya?."
"Udahlah turun aja dulu gue."
•
•
•Saat menuruni tangga, pandangan Fahry memburam membuat nya berhenti di tengah tengah tangga dan menahan tubuhnya di pegangan tangga.
Bima yang me notice itu langsung berlari menghampiri Fahry.
"Lu kalo ga kuat bilang! Jangand diem aja!." Omel Bima menggendong Fahry di belakang nya dan turun menuruni tangga dengan perlahan.
"Kamu kenapa?." Tanya Nadia khawatir
"Gapapa mah." Jawab nya lemas
"Jujur bisa gak!." Tegas Henry membuat Fahry ciut
Sejujurnya Fahry itu takut guys kalo temen temen nya udah marah.
"Tahan emosi lo, sabar." Tegur Naren
"Kenapa nak?." Tanya Nadia lagi
"G-gatau ma, tadi selesai mandi tiba tiba pusing banget. Padahal tadinya engga." Jawab nya
"Gue yakin itu efek sekapan tadi." Ucap Bima dalam hati
"Sekarang mending makan, nanti istirahat." Ucap El
"Yaudah, kamu makan ya sama yang lain. Mama siapin kamar buat mereka dulu." Ucap Nadia berlalu dari sana
"Kalian nginep?." Tanya Fahry
"Engga, ngungsi gue." Jawab Naren
"Sewot!."
"Bacot!."
"Diem sat!." Lerai Henry membuat semua langsung diam
"Makan."
"Ini tuan rumah nya gue apa Henry sih." Gumam nya
"Apa? Ngomel lu?." Tegur Henry
"Gr lu."
"Udah udah!."
•••••••••••••••••••••••••••••
"Hujan." Ucap Fahry melihat ke arah balkon
"Hmm, belum malem sih. Hehe." Ucapnya membuka pintu balkon kemudian sedikit hujan hujanan. (Jadi balkon dia tuh ada bagian yang ga pake atap gitu loh)
*cklek
"Ry ayo turun, tante Nadia bikin kue buat ki- FAHRYYY!!." Ucapnya di akhiri dengan teriakan membuat Fahry dan semua nya kaget
"BIM! KETOK DULU NAPA! KAGET GUA!." Balas nya teriak kembali
*ctakk
"Aduh dongo lu ya, ngapa di jitak anjir." Ucapnya mengusap usap bekas jitakan Bima
"Siapa sih? Yang nyuruh lu ujan ujanan gini?." Tanya Bima datar
"E-eeee." Gugup nya
"Masuk." Ucap Bima menarik baju Fahry
"Ganti baju lo."
"Iya bawell."
"Kenapa sih?." Tanya Henry
"Tuh, ujan ujanan."
"Udahlah, kita abisin aja brownies nya." Ucap El sengaja
"JANGAN ABISIN WOII!!." Teriak nya dari kamar mandi
"Hahahha, dadahh!."
"AAAAAAAAA!!!!!." Teriak nya melengking membuat keempatnya tertawa
×××××××××××××××××××
Hai, balik lagi sama aku.
Sorry kalau ada typo ya, tolong koreksi bagian typo nya biar aku betulin.
Mohon bantuan nya guys, jangan lupa vote nya.
Semoga suka sama cerita aku kali ini, happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐡𝐫𝐲 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 •𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠. 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫�...