𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!!
•••••••••••••••••••••••••••••Sekarang tepat jam 3 siang, mereka sudah sampai di yogyakarta.
"Kita ke hotel dulu ya taruh barang." Ucap Indra
"Untuk masalah hotel, kalian berempat gausah khawatir ya, udah om bayar semua." Ucap Indra mengacungkan jempolnya
"Ah om, ngerepotin dong kita." Ucap Bima tak enak
"Ya gapapa dong, kalian ga ngerepotin kok."
"Fahry masih tidur??." Tanya Indra
"Masih om." Sahut El, karena posisi Fahry berada pada El
"Tuan, kita sudah sampai di hotel." Ucap Supir
"Ah iya, kalian siapin barang kalian. Biar om yang bawa Fahry." Ucap Indra menghampiri El lalu menggendongnya
"Nah, kamar nya ada yang bertiga ada yang dua. Om pesen yang bertiga dua, pembagian nya dari kalian ya." Ucap Indra ketika sudah memasuki hotel
"Henry, El, sama Naren aja om." Ucap Henry
"Oke, Berarti Bima sama Fahry sama kamu ya ka." Ujar Indra
"Oke!."
"Kamar kalian sebelahan, 207-207 kamar kita di 210."
"Bim bawa ya, kalian bersih bersih dulu istirahat ntar besok kita baru jalan jalan." Ucap Indra memberi Fahry kepada Bima
"Oke om/yah."
Mereka semua berjalan untuk menuju kamar masing masing nya.
"Pelan pelan." Ucap Via ketika Bima menidurkan Fahry
"Egh."
"Sorry sorry!." Ucapnya ketika dapat tatapan tajam dari Via
"Ehm, ini nyampe mana?." Tanya nya dengan suara serak
"Udah sampe yogyakarta kok, tapi kata ayah jalan jalan nya besok." Ucap Via menyodorkan air putih lalu diteguk dengan cepat olehnya
"Gue mandi duluan ya Vi." Ucap Bima
"Iya sok."
"Kak, aku mau tidur sama kakak." Ucap Fahry
"Iya dek, kan kasurnya ada tiga." Ucap Via
"No no, kasurnya kepisah gamau!."
"Terus mau nya gimana??." Tanya nya
"Gamau tau pokoknya sama kakak!."
"Iyaiya." Ucap Via pasrah
"Kak mau susu." Ucapnya
"Nanti lagi dong Ry, tadi kan udah."
"Kakkk!!." Rengek nya
"Kenapa sih?." Tanya Bima yang baru keluar dari toilet
"Minta susu."
"Lo mandi sono, biar Fahry sama gue."
"Jangan emosi!." Peringat nya
"Iya iya!."
"Kenapa?." Tanya nya
"Mau susu abangg~~" Rengek nya
"Jangan dong, kan tadi udah." Ucap Bima
"Hmm." Dehem nya membelakangi tubuh Bima
"Sini, jangan minggir kesitu dong. Jatuh nanti." Ucap Bima
"Gamau!." Jawabnya dengan menggerakkan tubuhnya brutal sampai tidak bisa menjaga keseimbangan
*bruk
"Aduh, kan baru di omong." Ucap Bima mengangkat Fahry ke gendongan nya
"Sakit ga?." Tanya nya
"Sakit..." Cicit nya menatap Bima dengan berkaca kaca
"Sutt, gapapa nanti ilang kok sakitnya." Ujar Bima
"Via udah selesai mandi tuh, mandi yuk?." Ajak nya
"Gamau!."
"Kok gamau."
"Kalo gamau ya gamau abanggg!."
"Iya iya, maaf."
"Rewel ya?." Tanya Via
"Banget, sensitif banget kayaknya."
"Hadeuh." Via menghela nafas sejenak kemudian mengambil alih Fahry dari Bima
"Kakak mau ice cream." Pinta nya tiba tiba
"Engga, belum izin mama." Ucap Via
"Aaaaa mau ice cream!!!."
"Ah elah Vi, malah tantrum tuh." Ucap Bima memegang keningnya menandakan pusing
"Aku mau ke mama!!." Teriak nya kemudian berlari keluar kamar
"Bejir! Woi bocah!." Ucap Bima mengejar Fahry diikuti Via
*bruk
"Aduh!." Keluh nya ketika menabrak seseorang
"Kan! Makanya! Maaf ya tante, om!." Ucap Via meminta maaf kepada orang yang ditabrak Fahry tadi sampai koper dan tas tersebut juga terjatuh
"Lain kali hati hati dong! Ini hotel bukan tempat main lari larian!." Sentak Perempuan itu
"Sayang udah dong, kan mereka udah minta maaf." Tegur Pria disamping nya
"Lain kali jangan lari larian di lorong hotel!." Tegur Wanita itu kemudian berjalan meninggalkan mereka
"Maafin istri saya ya." Ucap nya kemudian berjalan mengikuti wanita itu
"Ada yang luka gak?." Tanya Bima dibalas gelengan olehnya
"Jangan lari larian makanya Ry." Tegur Henry yang keluar dari kamar
"Iya iya ish! Diem deh!!." Kesalnya
"Jadi ice cream ga?." Tanya Via
"Gajadi! Udah bete."
"Keluar mau?."
"Ngga, mau tidur!." Ujarnya langsung memasuki kamar
"Hadeh." Ucap Via pusing
"Semangat Vi, kkkk."
×××××××××××××××××××
Hai, balik lagi sama aku.
Sorry kalau ada typo ya, tolong koreksi bagian typo nya biar aku betulin.
Mohon bantuan nya guys, jangan lupa vote nya.
Semoga suka sama cerita aku kali ini, happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐡𝐫𝐲 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 •𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠. 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫�...