𝟏𝟎

288 20 3
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!!
•••••••••••••••••••••••••••••

Seminggu berlalu, Nadia dan Indra tetap begitu saja, tidak ada perubahan membuat Fahry sering sekali murung.

"Ngelamun aja." Ucap Via ikut duduk di samping Fahry

"Keinget mama sama ayah." Jawab nya dengan pandangan lurus kedepan

"Sabar ya, mama sama ayah bakal balik kaya dulu lagi kok." Ucap Via mengelus punggung Fahry

"Kak laper.." Ucapnya sambil menyengir

"Yaudah, kakak masakin. Yuk." Ucapnya beranjak dari sana diikuti dengan Fajry

Fahry yang sedang menunggu Via menyiapkan makanan berjalan ke arah depan karena mendengar suara orang membuka pintu.

"Ayah!?." Kaget nya

"Dek ini udah jad- ayah?." Kaget Via

"Hm." Jawab nya

"Ayahh, Fahry kangen ayah tau!." Ucapnya memeluk Indra membuat Via tersenyum

"Lepas! Jangan gr kamu, saya pulang karena mau ambil barang!." Ucapnya mendorong Fahry sampai tak sengaja membuat nya terbentur tembok

*brukk

"Akh!." Ringis nya membuat Via panik

"Ayah! Apa apaan sih!." Sentak Via membantu Fahry untuk berdiri

"Terserah kamu! Saya mau ambil barang!." Ucapnya langsung berlalu dari sana

"Ry? Kamu gapapa kan?." Tanya Via membawa Fahry untuk duduk

"Gapapa kak, cuman pusing dikit." Jawab nya

*plakk

"Ayah nampar mama..?" Tanya Fahry langsung berlari ke sana dengan Via dibelakang

Saat tiba di sana, Fahry melihat Nadia duduk di bawah dengan Indra yang lagi lagi ingin melemparkan Vas ke samping Nadia. Dengan cepat Fahry menghampiri Nadia, namun saat ia berjongkok di samping Nadia Indra langsung melemparkan Vas nya dan alhasil mengenai Fahry.

*prangg

"FAHRY!." Teriak Via langsung menghampiri sangat adik

"Fahry! Nak..." Panggil Nadia dengan suara bergetar

"Fahry... Maaf ay-

"LIAT! AYAH BIKIN FAHRY KAYA GINI!." Teriak Via menangis

"Kita bawa kerumah sakit ya!." Ucap Nadia

"Biar aku yang gendong Fahry." Ujar Via

"Jahat kamu mas!." Ucapnya langsung meninggalkan Indra dengan tatapan bersalahnya

"Lo ayah yang jahat Indra!." Ucapnya sendiri

"Fahry... Maafin ayah nak...." Sesal nya




Sekarang Nadia dan Via berada di dalam ruangan Fahry, dengan Fahry yang setia memejamkan matanya.

"Mama tenang aja ya.... Fahry gapapaa kok." Ujar Via mengelus bahu Nadia lembut

"Iya kak..."

*tok tok
*cklek

"Mau apa kamu ke sini!." Sentak Nadia

"Aku disini mau minta maaf! Maaf atas kelakuan aku selama ini! Aku tau ini terlambat, maafin aku nad..." Ucap Indra berlutut

"Via, ayah minta maaf nak!." Ucapnya beralih berlutut ke Via

"Ayah apaan sih!." Ujar Via membantu Indra berdiri

"Nad... Maafin aku, aku janji ga akan mengulang kejadian seperti ini lagi. Kita mulai dari awal lagi ya?." Bujuk Indra memeluk Nadia

"Aku mau maafin kamu, asal kamu janji sama aku tetep jaga keluarga kita agar selalu harmonis!." Ucap Nadia

"Janji! Aku janji sayang!."

"Maafin aku..."

"Aku maafin kamu...."

"Yee... Baikan..." Ucap Fahry lemah sembari bertepuk tangan pelan

"Sayang..." Nadia menghampiri Fahry dan memeluknya

"Mama sama ayah jangan berantem lagi ya... Fahry takut.." Lirih nya

"Maafin ayah ya nak... Gara gara ayah kamu begini." Sesal Indra

"Gapapa ayah.." Jawabnya sambil tersenyum

*brakk

"Fahry!!." Teriak mereka berempat, siapa lagi kalau bukan teman teman Fahry

"Eh.. Hehe maaf om tante." Ucap Henry ketika melihat kedua orang tua Fahry

"Sini duduk, jagain Fahry dulu ya. Tante sama om mau beli makan." Ucap Nadia

"I-iya tante." Jawab mereka berempat

"Sut, ortu lo udah balik?." Tanya Naren

"Iya barusan." Jawab Via

"Hah!?." Kaget mereka

"Apasih kalian."

"Gimana keadaan lo?." Tanya Bima

"Gapapa, sisa pusing doang." Jawab nya

"Oiya Vi, kita mau ngomong sama lo." Kata El

"Ngomong aja di sini." Ucap Via

"Gabisa, kita harus ngomong empat mata, biar mereka yang jaga Fahry." Ucap El menarik tangan Via menjauh dari ranjang Fahry

"Mereka ngomongin apa?." Tanya Fahry

"Ngga, mereka ga ngomongin apa apa." Jawab Naren

"Bohong!."

"Suerr!." Ucap Bima

"Terserah!!."

"Dih anjir ngambek!." Sindir Henry

"Kita di ajak tawuran sama geng sebelah." Ucap El

"Yaudah terima, tapi gua gabisa ikut dulu."

"Kenapa anjir?." Tanya El

"Lo ga liat adek gue?."

"Oya maap, yaudah aman gue sama yang lain yang megang."

"Ok."

"Eeee, kita pulang dulu deh kalo gitu. Cepet sehat ya bro." Ucap Bima pamit

"Bentar amat." Ucap Fahry

"Kangen ya?." Jahil El

"Ogah kangen kalian."

"Okeh kalo gitu." Ucap Henry langsung pergi keluar diikuti yang lain

"Temen kamu freak."

"Temen kakak juga kan."

"Ya, temen kita."

×××××××××××××××××××
Hai, balik lagi sama aku.
Sorry kalau ada typo ya, tolong koreksi bagian typo nya biar aku betulin.
Mohon bantuan nya guys, jangan lupa vote nya.
Semoga suka sama cerita aku kali ini, happy reading!

𝐅𝐚𝐡𝐫𝐲 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 •𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang