𝐅𝐚𝐡𝐫𝐲 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 •𝐄𝐍𝐃

𝟏𝟗

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!!
•••••••••••••••••••••••••••••

Keesokannya tepat di malam hari.

"Ma, Yah." Panggil Fahry

"Kenapa?."

"Fahry mau ikut eskul boleh ga?." Tanya nya

"Tumben?." Tanya Indra menaruh handphonenya lalu fokus ke Fahry

"Emm, ya gapapa." Jawab nya

"Eskul apa emang?." Tanya Nadia

"Paskib ma.." Cicit nya

"Ngga, Mama ga ngizinin kamu ikut itu." Tolak Nadia

"Loh kenapa ma!."

"Ayah juga ga setuju." Lanjutnya

"Kok begitu sih!."

"Nak, denger mama." Ucap Nadia memegang kedua bahu Fahry

"Dulu pas mama masih sekolah juga mama ikut paskib kok nak, tapi yang bikin mama khawatir sama keadaan tubuh kamu. Di paskib keras nak, apalagi kamu punya asma."

"Tapi aku mau ma..."

"Jangan ya sayang.."

"Hmm, terserah deh."

"Ka Via mana?." Tanya nya

"Oiya ayah belum ngasih tau, Kakak mu lagi urus surat pindahan kuliah."

"Kakak pindah? kemana?."

"Rencana ke malang katanya, lusa berangkat." Lanjut Nadia

"Loh! Ngekost dong!." Kaget Fahry

"Iya dong nak.."

"Hah apa sih! kenapa pindahh!." Ucapnya tak percaya

"Temen temen kakak kamu pada pindah ke malang, jadi kakak kamu ngikut mereka."

"Ga! gaboleh!." Teriak nya berlari menuju kamar nya

"Huft, mas gimana?."

"Gapapa, dia cuman masih kaget."

•
•

*esoknya

Mereka semua tengah bersarapan di ruang makan, Via merasa aneh dengan tingkah sangat adik yang amat sangat diam bahkan tidak mau berbicara dengan nya.

"Aku berangkat ya." Ucapnya beranjak dari sana

"Kakak antar."

"Gausah, udah sama Bima."

"Kenapa sih dia?." Tanya Via ketika Fahry sudah keluar rumah

"Ngambek kak, grgr kakak mau ke malang." Jawab Nadia

"Astaga..."

"Udah jangan di pikir, maklum bocah." Canda Indra

*Di luar

"Udah siap?." Tanya Bima melihat Fahry keluar dari halaman rumah

"Ko muka nya di tekuk? kenapa sih?."

"Gapapa."

"Yaudah, ayo masuk."

Diperjalanan Bima melihat Fahry yang hanya melihat pemandangan di luar merasa heran, pasalnya Fahry biasa tertidur di mobil.

"Kenapa sih? ga biasa nya kaya gini." Tanya Bima melirik ke arah Fahry

"Hah, ngga gapapa."

"Gapapa darimana sih." Ucap Bima menepikan mobilnya sebentar