Teriakan ribuan penonton menggema di seluruh stadion ketika seorang pria tampan dengan singlet putih dan gitar akustik di tangannya berjalan ke tengah panggung. Senyuman pria itu membuat ribuan penonton, yang didominasi oleh kaum wanita, berteriak seperti orang gila. Bagaimana tidak? Mereka sudah menunggu momen ini selama berbulan-bulan.Pria itu adalah Archio Vespera Luminous, seorang musisi terkenal dengan karisma yang kuat. Sesuai dengan namanya yang berarti "cahaya," ia berdiri di tengah keramaian dengan sorotan lampu yang membuatnya terlihat bersinar.
Ini adalah konser World Tour kedua Archio di Indonesia. Setahun yang lalu, ia mengadakan konser di Jakarta yang dihadiri lima puluh ribu penonton, tetapi malam ini jumlah tiket yang terjual di Yogyakarta mencapai delapan puluh ribu. Angka ini bahkan melebihi rekor yang ia cetak di Amerika dengan enam puluh ribu tiket terjual.
Sorak sorai terus bergemuruh. Beberapa penonton meneriakkan nama Archio, berharap mendapatkan perhatian darinya.
"ARCHIOOO YA ALLAH DIA SENYUM KE GUE"
"BUKAN!! DIA SENYUM KE GUE ANJING!!"
"NGIMPI LO PADA.......DIA SENYUM KE GUE YAA!!"
"ARCHIIOO SAYANGKUUU!!!"
"ARCHIOOOO YA ALLAH GUE CINTA BANGET ANJIR" Archio menggelengkan kepalanya menatap salah satu penonton yang berpura-pura pingsan dibawahnya.
"CALON SUAMI GUE CAKEP BENER TUHAN!! ARCHIO GUE SIAP HAMIL ANAK LO" Teriakan nyaring salah satau cewek membuat Archio mengalihkan pandangannya lalu bergidik ngeri.
"Astagaaaa ganteng bangett!!"
"Anjing ga manusiawi."
"Ga nyesel gue dari Jakarta ke Jogja liat pemandangan ini njir."
"Ga sia-sia Cher, gue bayar 10 juta buat nonton ni konser."
"BENER!! KAPAN LAGI LIAT ARCHIO SEDEKET INI!!"
"Liat konser ayang dulu, dimarahin ortu belakangan."
"HAHHAHA SIYALAN LO!!
"Aman....Gue bantu. Gue nanti kasi liat fhoto Archio dah, biar nyokap lo kagak marah."
"Kasian gue yang cat 8 mereka cuma bisa liat doi di layar."
"HAHAHHA ANJING... .YANG PENTING LIAT ARCHIO LAH,"
"Kapan lagi Archio konser disini ya kan." Archio melirik kelima remaja perempuan yang benar-benar tepat dibawah panggung itu kemudian terkekeh. Ia sedikit mendengar obrolan kelima remaja tersebut karena jaraknya yang tidak jauh. Archio kemudian menarik kedua sudut bibirnya bermaksud menyapa. Hal itu sontak membuat kelima remaja itu kini berteriak seperti orang kesetanan.
Archio terkekeh geli mendengar teriakan-teriakan yang ia dengar di cat 1, Ia kemudian ia mengalihkan pandangannya menatap seisi stadion yang berisi ribuan manusia ini. Archio melambaikan tangannya menyapa penonton, hal itu membuat para penonton kembali berteriak histeris.
Pria tampan itu meraih mikrofon yang sudah disiapkan di atas panggung. "Hai semua..." sapanya dengan suara serak dan dalam, yang membuat suasana di stadion menjadi lebih heboh.
"Are you guys ready for this amazing night?" tanya Archio, mengangkat gitar akustiknya ke udara. Jawaban yang dia terima adalah sorakan serempak yang begitu keras, seakan stadion akan runtuh karena getaran suara para penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luminous
Romance"Kita memiliki banyak perbedaan. Aku hanyalah butiran debu, sedangkan kamu adalah bintang yang bersinar di atas." -Luna. "Jangan berharap banyak dari gue. Gue di atas, lo di bawah," -Archio ─── ⋆⋅☆⋅⋆ ── Luna Adzkia, seorang gadis desa yang baru saja...