duapuluhsembilan [29]

1.7K 147 25
                                    

Sorry for typo 🌻

🍒Happy Reading🍒

"Bangun bro, enak amat tidur di cafe."

Zhang Hao mengerjapkan matanya saat mendengar suara yang sudah pasti tertuju untuk nya.

Pemuda manis itu meluruskan duduk nya sambil meringis memegangi tengkuk nya yang terasa keram.

"Bisa bisa nya ya Lo tidur nyenyak disini."

Kini Zhang Hao mendongak menatap seseorang yang tadi membangun kan dan nyerocos di depan nya.

Melihat siapa yang datang, Zhang Hao langsung memutar bola matanya malas.

"Ayo kak pulang, gue di utus Bang Hanbin buat ngejemput Lo." Betul, dia Gyuvin.

Zhang Hao bersedekap dada dengan badan yang bersandar di kursi, berhubung cafe ini sebagian besar berdinding kaca transparan jadi mata Zhang Hao dapat melihat suasana di luar yang sudah gelap.

Dan tega tega nya Hanbin meninggalkan nya dengan keadaan dia yang tertidur. Dan saat ini lihat?! Bahkan Hanbin menyuruh Gyuvin yang menjemputnya.

Sialan! Zhang Hao tidak terima ini.

"Gue nggak mau pulang." Zhang Hao menggelengkan kepalanya.

"Nanti Bang Han __

"Bodo amat sama tuh cowo." Potong Zhang Hao sedikit nyolot.

Gyuvin menghela nafas kasar, lalu ia duduk di kursi depan Zhang Hao.

"Lagi berantem sama Bang Hanbin, Lo?" Tanya Gyuvin yang mendapat lirikan sinis Zhang Hao.

"Kepo!"

"Idih idihh, jangan kaya anak balita kak. Kalo cafe nya di tutup Lo mau jadi gelandangan?" Tanya Gyuvin.

Zhang Hao lantas mendengus. "Anterin gue ke rumah gue sendiri."

"Siap!"

•••

Gyuvin menahan tawa nya dengan serius saat melihat Zhang Hao yang masih berada di posisi nya dengan tangan yang memegangi seat belt.

Sudah hampir delapan menit Gyuvin hanya diam memperhatikan Zhang Hao yang nampak ragu ingin turun dari mobil Gyuvin, padahal mobil itu sudah terparkir di depan rumah Zhang Hao.

"Turun, kak. Gue mau ngapel." Kata Gyuvin. Kalau ia membiarkan Keheningan terjadi lebih lama, mungkin saja Zhang Hao akan menginap di mobil nya semalaman.

Zhang Hao tidak menoleh ke arah Gyuvin, melainkan ia menoleh ke jendela mobil terbuka yang menampakkan pemandangan rumah nya yang gelap gulita, tak ada satupun penerangan. Bahkan satpam yang biasa berjaga pun tidak ada di tempat.

Zhang Hao akui, ia takut hantu!

Melihat Zhang Hao yang nampak menelan ludahnya susah payah dengan pandangan horor, Gyuvin bertambah ingin tertawa. Ekspresi pemuda yang lebih tua dari nya itu sangat lucu!

"Takut ya Lo?" Goda Gyuvin membuat Zhang Hao menoleh cepat.

Dengan bibir yang nampak tergagap Zhang Hao menjawab, "nggak! Siapa bilang takut? Kaki gue cuman kesemutan makanya gue belum turun!"

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang