duapuluhempat [24]

1.4K 147 5
                                    

Sorry for typo🌻

🍒Happy Reading🍒

Selesai dengan makanan penutup, Zhang Hao langsung menatap Hanbin yang sedari tadi sibuk dengan ponsel dan total mengabaikan nya.

Apa apaan?! Padahal baru tadi Hanbin nampak memukau dari sudut pandang Zhang Hao sehingga Zhang Hao nekat menyatakan perasaanya, tapi mengapa sekarang..

"Main hape terus lagi ngapain sih Lo?" Tanya Zhang Hao, cemberut.

"Ck ini aku lagi nyari nama yang arti nya bagus buat anak anak kita nanti, bub. Tuh liat." Hanbin memperlihatkan layar ponsel nya yang tengah memperhatikan layar putih berisi nama nama dengan artinya.

Zhang Hao mengernyit kan alisnya dengan pandangan yang spechlees.

Tangan Zhang Hao menepis ponsel Hanbin dari hadapan nya.

"Inget, gue nggak mau punya anak sebelum gue lulus kuliah!" Tekan Zhang Hao.

"Aku sih Yes, Bub. Senyaman kamu aja, tapi soal aku yang ma__

"Oke stop bahas anak, inget besok berangkat sekolah. ayo pulang, gue ngantuk." Ajak Zhang Hao.

"Apa yang enggak buat Princess. tunggu bentar, aku mau bayar dulu. Jangan ke mobil duluan nanti kamu di culik."

"Mana ada yang mau nyulik orang yang tampang nya kaya gue?" Kata Zhang Hao mencibir.

"Tampang yang kaya apa maksudnya? Apa perlu aku naik ke menara Eiffel buat teriak kalo kamu cowo tercantik yang pernah aku temuin."

"Gue cowo!"

"Tetep cantik, Bububb."

"Ganti panggilan Alay Lo itu Sung Hanbin."

"Ndak mauuuu!"

"Geli bangsatttt!!"

•••

"Princess Nya mama udah tidur." Hanbin terkikik gemas menatap Zhang Hao yang tertidur pulas di kursi mobil nya. kedua tangan pemuda manis itu bersedekap di dada dengan kepala yang menghadap ke arah nya, matanya terpejam, nafasnya teratur, sesekali mulut itu bergerak melenguh karena merasa terganggu.

Hanbin baru saja memberhentikan mobil di halaman Rumah besar milik nya, dan Zhang Hao sudah tertidur di pertengahan jalan tadi.

Jari Hanbin mengalihkan helai poni Zhang Hao yang menyentuh mata pemuda manis itu.

"Nggak ada yang lebih membahagiakan dari hari ini." Tetap saja bibir itu tertarik ke atas tanpa mau surut.

Bukankah ini sangat cepat dari perkiraan target awal??

Hei, tiga Minggu pun belum berlalu tapi Hanbin sudah bisa membuat Zhang Hao berdebar.

Hanbin tau betul jikalau Zhang Hao masih ragu dengan perasaan nya sendiri, walau tadi dengan gamblang bibir itu menyatakan jikalau seperti Nya Zhang Hao sudah mencintai Hanbin. Tapi tidak papa, perlahan saja rasa itu akan tumbuh dengan hebat jikalau dipupuk dengan sepenuh hati oleh ketulusan cinta milik Sung Hanbin.

DIPTYQUE |•| BINHAO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang