-o0o-
ᰋ East Blue, Orange Town
Luffy datang tepat waktu untuk menyelamatkan walikota dari cekikan Buggy.
"Sesuai janjiku, aku datang kesini untuk menghajarmu," ungkap Luffy, mendongakkan sedikit kepalanya menatap Buggy.
Buggy mengumpat kesal ketika Luffy benar-benar menantangnya.
"Dengar ya, yang ku inginkan adalah peta dan harta karunnya, itu saja," ucap Nami, Zoro mengiyakan dan (Name) mengacungkan jempol.
Kondisi walikota sungguh merisaukan, dia masih saja melarang Luffy untuk tidak mengacaukan urusannya.
"Paman sudah tua, jadi lebih baik beristirahat, tunggu ajal menjemput, bukan menjemput ajal," (Name) berkata ramah. Zoro menggeleng pelan,
"Apa itu sebuah motivasi hidup?"
Ketika Boodle bangun dan mengambil tongkat kayunya, Luffy membenturkan kepala walikota itu ke dinding dengan keras hingga dia kehilangan kesadaran.
(Name) mengaduh, Nami memekik kaget, "Apa yang kau lakukan?!"
Dengan santai Luffy menjawab di iringi cengiran kecil, "Dia menghalangi."
Nami terperangah. Zoro malah menyetujui pemikiran itu, "Ide bagus. Tidak salah lagi, Pak Tua ini mencari mati."
"Lebih baik daripada mati di tangan musuh," (Name) ikut-ikutan.
Luffy dan Zoro mengangguk. Nami semakin di buat shock.
"Jangan kasar seperti itu!" Nami berseru garang.
Lelaki bertopi jerami itu berjalan mendekat ke depan bangunan, lalu menarik napas, "Baik, ayo kita mulai! HIDUNG BESAR!"
Setiap kali kalimat itu lolos dari mulut seseorang di depan Buggy. Keadaan menjadi sunyi, semua terdiam dari seribu kata.
Mata Buggy melotot, hidungnya kembang-kempis, dan urat-urat menonjol di permukaan wajah.
Rahang Nami terbuka lebar, "Seharusnya dia tidak mengatakan itu!"
(Name) melambai-lambai, "Halo! Hidung besar!"
Amarah Buggy semakin menjadi-jadi. Imajiner api kemarahan berada di sekitar dan mengitarinya. Dia menitah anak buahnya untuk menembakkan bom Buggy.
Meriam dan bom telah di siapkan. Sumbu di nyalakan dan bom meluncur ke arah Luffy, Zoro, (Name) dan Nami.
"Baru pertama kalinya aku di tembak oleh meriam sedekat ini!" Seru (Name), di depannya, Luffy mengubah dirinya menjadi balon dan memantulkan bom tersebut ke arah Buggy.
Ledakan besar lagi-lagi terarah pada Buggy. Sama seperti senjata makan tuan.
Nami masih shock, dia menatap Luffy yang menyusut dengan penuh kecurigaan, "Kau! Sebenarnya kau ini apa?!"
"Jangan mengejutkan orang," kata Zoro.
"Hal itu tidak bisa di lakukan oleh manusia biasa, cepat jelaskan padaku! Sebenarnya makhluk apa kau ini?!" Nami meminta penjelasan.
Luffy menoleh, "Tadi itu adalah Gomu-Gomu no Fusen!"
(Name) menatap Luffy kaget, "Kau menamai jurusmu?!" Luffy mengangguk, menyengir lebar,
"Ya! Jika tidak, bukan serangan hebat namanya!" (Name) menatap penuh binar, dia ikut menyengir.
Kalau begitu.. hehe.
Nami mengomel frustasi, dan Luffy pun memberitahu Buah Iblis Gomu-Gomu yang di makannya.
Di reruntuhan bangunan, Buggy berdiri dengan mengangkat dua manusia sebagai tameng dari ledakan, "Beraninya kau melakukan ini pada kami dengan megah."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐍𝐄 𝐏𝐈𝐄𝐂𝐄⭑─ ❝𝐍𝖾ρ𝗍υ𐓣𝖾❞
Adventure୨୧ Orang-orang mengatakan rasa penasaran akan membunuhmu. Entah itu dari segi fisik, maupun psikis. Lantas apa yang terjadi olehmu? Kamu selalu saja di kelilingi oleh rasa keingintahuan setinggi langit. Tak peduli berapa kali nyawamu terancam karena...