14. Cocoyashi Village: Arlong's Power

90 21 8
                                    

-o0o-

ᰋ East Blue, Cocoyashi Village

Luffy telah bangun dan dia langsung di suguhkan Usopp yang keadaannya sekarat sebab tergencet di antara serangan dan pertahanan Sanji-Zoro.

Dia mengguncang Usopp kuat, kaget, "Usopp! Kenapa ini bisa terjadi?! Apa Nami yang melakukannya ini padamu?!"

"Maaf, ini ulahku dan dia," akui Sanji, menunjuk dirinya dan Zoro.

"Cuma kau saja," sangkal Zoro.

(Name) tertawa sambil menarik hidung panjang Usopp, "Bangunlah, Usopp! Jangan berpura-pura mati."

Usopp melotot saat hidungnya di tarik, dia spontan duduk, "L--Luffy.. (Name).. kalian datang juga.."

"Ya, baru saja," Luffy mengiyakan.

Sanji sedikit membungkuk sambil tersenyum ramah, "Ah, aku juga, salam kenal."

Usopp berdiri, memelototi Sanji, "Suatu hari akan ku bunuh kau!" Meyakini Sanji sebagai pelaku tindakan sebelumnya.

"Oh ya, katanya kau di bunuh Nami," Zoro membuka suara.

Luffy berdiri, "Sial, sudah ku duga Johny kurang ajar itu beromong kosong!"

"Aku hampir tertipu," timpal (Name).

"Bukan, bisa di bilang bukan omong kosong.. tapi malah kebalikannya! Nami menyelamatkan nyawaku," beritahu Usopp, dia menceritakan tragedi yang baru saja di alaminya.

"Begitulah, Nami pura-pura membunuhku supaya aku bisa melarikan diri. Menurutku ada alasan khusus kenapa dia bergabung dengan kelompok Bajak Laut manusia ikan," ungkap Usopp.

"Lalu, bagaimana? Langsung menyerbu Arlong Park?" Tanya Zoro.

"T--Tunggu dulu!" Cegat Usopp, "kita harus mencari tahu masa lalu tentang Nami!"

"Yang mana pun tetap saja percuma," interupsi seorang perempuan membuat mereka menoleh ke sumber suara.

Terlihat perempuan bersurai ungu, berkulit tan dan memiliki tato di sekujur tubuhnya berdiri disana. "Tak peduli apa yang kalian lakukan, kekuasaan Arlong tidak akan berakhir."

"Kita tidak tahu kalau belum mencobanya," ucap (Name), Luffy mengangguk.

Nojiko menghela napas, "Kalian semua bodoh ya?"

"Nojiko! Dia adalah Kakaknya Nami," mendengar ungkapan Usopp, Sanji langsung berubah menjadi genit,

"K--Kakaknya Nami-san?! Pantas saja dia sangat cantik!"

"Kenapa percuma?" Zoro mengangkat suara.

"Ku mohon, jangan ikut campur dengan urusan di desa ini. Tinggalkan Nami, akan ku ceritakan yang sebenarnya," pinta Nojiko.

"Baiklah! Ayo kita dengarkan ceritanya dulu.." ujar Usopp.

"Aku tidak mau," tolak Luffy berjalan melewati Nojiko, "Aku tidak peduli dengan masa lalunya."

Dia berhenti sejenak sebelum menoleh kebelakang, tersenyum, "Mau ikut jalan-jalan, (Name)?"

(Name) memandang Zoro, Usopp dan Sanji yang menatapnya. Lalu mengangguk, "Mau! Aku ikut!"

(Name) berlari kecil untuk menyamakan langkah Luffy yang sedikit lebih dulu.

"Kenapa, sih Luffy itu? Kenapa (Name) mau ikut-ikut saja?" Usopp membuang napas.

"Kekanakan sekali," tuturan Zoro mengarah ke (Name).

"Teme! (Name)-chan bukanlah bocah! Kau tidak melihat dadanya itu, hah?!" Geram Sanji.

𝐎𝐍𝐄 𝐏𝐈𝐄𝐂𝐄⭑─ ❝𝐍𝖾ρ𝗍υ𐓣𝖾❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang