12. Baratie: The Eagle Eye

140 21 4
                                    

-o0o-

ᰋ East Blue, Baratie Restaurant

Usopp benar-benar tidak mengerti jalan pikir Luffy yang malah tidak menganggap itu bahaya atau ngeri sedikitpun.

Sebaliknya, Luffy menganggap itu menyenangkan seperti taman hiburan. Sikap Luffy mengingatkannya pada (Name).

Bukan hanya Luffy dan (Name), ternyata juga Zoro sama. Pendekar pedang itu menyebutkan tujuannya ke Grand Line juga dan mengincar Taka no Me. Usopp hanya bisa menangis diam, terpojok.

Dari arah luar restoran, sangat terasa jika hentakan tapak kaki puluhan orang yang tak lain anak buah Don Krieg teggah menuju ke restoran Baratie.

Semua koki telah menyiapkan senjata mereka, dan bertarung.

Di luar pula, anak buah Don Krieg telah turun dari Galleon buluk mereka dan berlari menyerang. Namun, serangan tak terduga terlancarkan ke kapal mereka.

Kapal Don Krieg terbelah menjadi tiga bagian sebab serangan yang cepat, akurat dan tenang.

Semua orang di dalam restoran pun hanya bisa terdiam dari beribu-ribu kata.

"Kapalnya..." (Name) benar-benar akan gila! Setelah mengikuti Luffy, dia banyak menemukan hal-hal di luar nalar!

Restoran terombang-ambing, gelombang yang di ciptakan Galleon Don Krieg akan tenggelam, (Name) hampir jatuh dari tangga jika Zoro tidak menahannya di kerah belakangnya.

"Berpegangan di pagar, orang gila!" Tegur Zoro. Dia menarik (Name) mendekat, awalnya Zoro ingin lengannya berpindah ke pundak (Name) untuk merangkul, tapi dia mengurungkan niat itu.

Lebih menyukai (Name) tersiksa tercekik kerah bajunya sendiri.

(Name) menutup mulutnya, ingin muntah, "Gawat.. aku pusing.." dia tidak sanggup menahan dunia berputar-putar.

Zoro menatap gadis itu jijik, "Jangan muntah di sini, bodoh! Tahan itu!"

"Aku tahu itu, monster hijau!" Pungkas (Name).

"Nami, Yosaku dan Johny masih di kapal kita!" Zoro melompat dari tangga membuat (Name) mau tak mau ikut terseret.

"Oi! Tunggu! Lepaskan aku dulu!" Zoro melepaskan dan berganti menarik lengan (Name), memaksa gadis itu ikut berlari ke luar restoran.

Zoro berhenti, (Name) memegangi lehernya. Lalu menatap kapal besar Don Krieg yang tenggelam ke dasar lautan yang jauh.

Dari arah lain, terdengar teriakan Johny dan Yosaku. Saat mereka berempat menghampiri, duo pemburu Bajak Laut itu tengah berenang mendekat.

"Dimana kapal?! Apa yang terjadi pada Nami?!"

"M--Mengenai itu.. maafkan kami, aniki! Dia sudah pergi! Nami-aneki!"

"Dia membawa semua hartanya dan kabur!"

Keempat orang itu terkejut bukan main. "APA KAU BILANG?!"

Dalang dari pemotongan Galleon Don Krieg di tampilkan siluetnya. Orang itu dengan santai melewati di antara bagian kapal yang terbelah itu menggunakan sebuah rakit berlayar.

Napas Zoro tercekat. Jantungnya terasa sangat sempit seperti di himpit. Dia merasakan aura yang keluar dari pria itu.

"Mungkinkah.. dia adalah.. orang yang julukan Taka no Me!" Zoro berkeringat. Meski hanya melihat, pergerakan darinya saja benar-benar mencekam akan suasana.

Kehadiran si Mata Elang di East Blue mengejutkan semua orang. Terlebih lagi pada Zoro.

Setelah Johny dan Yosaku di angkat ke teras restoran. Luffy, Zoro, Usopp dan (Name) langsung membanjiri mereka pertanyaan.

𝐎𝐍𝐄 𝐏𝐈𝐄𝐂𝐄⭑─ ❝𝐍𝖾ρ𝗍υ𐓣𝖾❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang