#7. "Kamu alasanku 'tuk tetap hidup."

13 2 0
                                    

Malam penuh gemintang itu seakan berbicara, akan tetapi suaranya dihalau oleh angin yang berdesir pada muka kita. Gulita kian pekat manakala malam telah menuju buta. Tetapi kita berdua masih enggan memulangkan diri menuju persemayaman.

Bintang jatuh pertama meluncur indah pada tubuh cakrawala. Kami berdua menutup mata. Masing-masing mengucap pinta serta asa di dada, yang kelak 'kan mengudara kepada Tuhan di sana.

"Apa yang kamu harapkan?"

"Sama kayak tadi, aku ingin bersamamu selamanya."

Hening sejenak kentara terasa, lalu suaramu kembali terdengar oleh telinga.

"... kamu sungguh-sungguh?"

Aku mengangguk percaya diri.

Lalu, setelah itu, kau menjelma abu.

(2022)

Di mataku, semesta tak ubahnya kontradiksi semu. Ia berbicara begitu banyak afeksi yang nyatanya tak ubahnya dusta menyakiti hati.  Sedang aku menikmati dusta yang serupa kebenaran dan demikian pula sebaliknya, sementara kamu tersenyum tipis serupa dunia yang berlaku kejam padamu tak memengaruhi apa-apa.

Di bawah kelopak bunga Tabebuya, kita, para insan berbeda, dara dan taruna, saling bersemuka 'tuk pertama kalinya.

Pada mulanya, kita hanya bertukar pandang saja. Lalu bila temu kedua tiba, kita bertukar nama. Hingga bermuara pada temu ketiga, kita saling berbicara, begitu lama, sampai angkasa beratapkan gulita bersama kunang-kunang raksasa menyala di penjuru kota.

Aku menikmati segala hal bersamamu kendati sesederhana bertukar wicara di tengah kota, berhimpitan dengan jiwa lainnya. Ingar bingar nadi kota serupa saru bila sepasang mata kita bertemu, dunia seketika membisu, yang kudengar hanyalah suara lembutmu mengecup runguku.

Aku mengarungi dunia baru bersamamu, dunia yang belum kutahu yang ternyata teramat indah di mataku; para jiwa kerap menyebut itu jatuh cinta.

Akan tetapi, semesta rupanya tak mengizinkan aku mencecap bahagia barang sekali. Ia mengambilmu dariku, meninggalkan jejak air mata yang mengaliri kedua pipiku.

Rasa sakit itu menyiksa, ia membisikkan kata-kata di telinga yang bermakna, "Kamu tidak pantas bahagia."

Jika aku dapat meminta Tuhan mengabulkan satu saja apa yang ingin aku pinta, aku ingin sepuluh menit saja kehidupan dari setiap manusia di dunia, dan memberikannya kepadamu agar kamu tetap berada di sini bersamaku.

Aku teramat mencintaimu, hingga aku bisa mengorbankan separuh hidupku padamu.

Kini, raga kita hanya berjarak 20 senti, akan tetapi kurasa kamu telah begitu jauh pergi. Teramat jauh, hingga aku tidak bisa menjangkaumu.

Duniaku bersilih kelabu, tidak ada bahagia lagi untukku. Kalau begitu, mengapa aku terus hidup?

Namun, selepas kepergianmu, kamu melupakan sesuatu. Sepatah kata yang ingin aku titipkan di rungumu, ia bersuara kelu.

"Kamu adalah alasanku 'tuk tetap hidup di dunia."

Ditulis oleh Jangka Semesta, setelah kepulangan Lala Nibiru kepada Sang Pencipta.

Tema hari ini bikin songfict sesuai lagu yang didengarkan terakhir, kebetulan kemarin galau brutal nangisin Matsuri jadilah bikin dari lagu Ms. Phenomenal - RADWIMPS bdkabsjba ditambah dari dulu udah planning bikin songfict-nya, tapi belum kesampaian, sekarang udah kesampain
・ᴗ・

Romantika [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang