TW//mentioned of selfharm
Harap bijak ya! ♡
──
Air mata semesta berbisik pelan pada rungu. Tubuh mayapada menguarkan aroma petrichor khas bagaimana kala hujan menyapa dunia. Bintang mengamati baik-baik bilamana semesta bekerja bila hujan tiba; jalanan kota tak pernah mati, orang-orang berlarian mencari tempat 'tuk meneduhkan diri.
Kala sepasang netra melihat itu semua, Bintang tak memiliki alasan 'tuk mengeluh akan hidupnya. Ia memiliki segala yang orang lain inginkan, sedang ia di sini kerap mengudarakan rasa kurang bersyukur kepada Tuhan.
Perkataan Angga dulu segera terngiang di bilik kepala, yang bersuara, "Lo punya semua yang orang lain nggak punya, Bintang, tapi lo mau sia-siain begitu aja?"
Bintang memiliki segalanya, tapi ia juga terluka karenanya.
Kembali, pikirannya mengembarai benang-benang imaji. Memorinya terpatri kepada Jia, seorang dara yang akhir-akhir ini menemaninya. Jia pernah berkata, "Kalau sedih, coba lo makan sesuatu yang enak! Pasti kesedihan lo bakal hilang, gue jamin."
Bintang tidak mengerti korelasi antara makan enak dengan kesedihan.
Biasanya, ia akan menyiksa diri guna pecahan kaca 'tuk menyalurkan rasa sakit yang mendera. Akan tetapi, selepas mengenal sang pemudi, Bintang bersua akan hal lain yang tidak pernah ia temui: kesedihan tidak perlu diusir dengan menyakiti diri, sebab ia akan selalu menjadi satu dengan kita. Yang bisa kita lakukan hanyalah menerima, atau mengusirnya dengan cara yang bisa membuatmu sendiri bahagia, bukan dengan cara mematri luka pada rupa.
Bintang menginginkan hal itu, tetapi rasanya teramat jauh untuk ia jangkau.
Mengalihkan pikiran dari keinginan menyakiti diri, Bintang beranjak dari kursi, memutus temali imaji serta atensi dengan arteri Ibukota yang tak suah mati. Sepasang tungkainya menuju dapur, mengambil bahan-bahan dari kulkas serta sebungkus mi instan.
Bintang pernah diajari cara memasak mi instan enak dari Jia, dan ia masih mengingat hal itu di kepala. Ditambah, Jia berkata, ia memodifikasi resep ini dari tokoh Biru Laut dari novel Laut Bercerita.
Pertama ia merebus daging ayam yang tersisa di kulkas 'tuk mendapatkan kaldunya. Seraya menunggu, Bintang mencacah dua siung bawang putih menjadi potongan kecil beserta daun bawang agar minyak saat menumis keduanya terasa gurih dan wangi. Bintang juga merebus telur, setengah matang saja, sebab ia suka.
Beberapa menit berlalu, daging ayam itu sudah mengeluarkan kaldu. Pemuda itu mengangkat panci seraya menggantinya dengan wajan, menuang sedikit minyak dan menumis cacahan bawang putih serta daun bawang hingga sedikit kecoklatan.
"Jangan sampai coklat banget, nanti rasanya pahit," begitu perkataan Jia yang ia ingat.
Selepas bawang putih dan daun bawang menguarkan wangi di seluruh ruangan, Bintang memasukkan kaldu tadi ke dalam wajan diikuti dengan mi instan. Ia menunggu beberapa saat hingga mi itu mendidih, aroma kaldu dipadukan dengan wangi bawang goreng serta daun bawang menjadi satu, memicu gemuruh pada perut sang taruna.
Bintang mengaduk sebentar mi di dalam wajan sebelum memecah satu telur ke dalam mi, kini ia hanya menunggu telur itu matang dan kuah mi akan menjadi kental.
Selang beberapa detik, mi instan perdana buatan Bintang sendiri sudah jadi. Ia menuangkan mi ke dalam mangkuk dan asapnya mengepul di udara, begitu pula aroma enaknya yang mau tak mau sangat menggoda bagi si pemuda.
Bintang tidak lupa menambahkan bumbu dari mi instan, irisan cabai serta telur setengah matang tadi ke atas mi, rasanya ia yakin akan semakin enak.
Pemuda itu membawa semangkuk mi buatan sendiri bersama sebotol air es mineral menuju ruang tamu tempatnya berdiam diri tadi, matanya beradu dengan jendela yang masih menampilkan hujan di luar sana. Begitu suapan pertama mi melewati mulutnya, Bintang tidak bisa tidak mengakui apabila ini adalah mi terenak yang pernah ia coba.
Kini ia percaya, jika makanan enak mampu membuatnya bahagia.
Ah, sekarang pemuda itu teringat bagaimana ia makan mie berdua dengan Jia.
──
Tema hari ini buatlah cerita dengan tema makanan atau minuman favorit dengan tokoh utama kebalikan dari gender kalian, aku mikir lama mau pakai siapa terus keinget scene Bintang-Jia yang sering mam mi di Betelgeuse, jadilah ngide bikin beginiii.
Plus aku mau nulis hal baru padahal lagi burnout parah, tapi untungnya jadi:(
Oh iya resep mi itu asli yang sering kubuat di rumah, sedangkan bagian kaldu ayam itu dari novel Laut Bercerita, pernah coba re-cook resep aslinya dan rasanya enak bangettt ngaldu, wajib coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantika [✔]
Short Storyro.man.ti.ka (a) liku-liku atau seluk-beluk yang mengandung sedih dan gembira: itulah -- hidup