#13. Dongeng Sebelum Tidur

9 4 0
                                    

Dulu, Mama senang mendongengiku sebelum bunga tidur menyambutku. Mama akan menceritakan banyak dongeng, dan yang paling penting, Mama memiliki banyak buku dongeng.

Mama berkata, ia selalu ingin membacakan dongeng kepada anaknya saat ia masih muda. Jadi, selepas aku lahir, Mama begitu senang hingga mendongengiku setiap hari.

Mama menggunakan boneka dinosaurus hijau sebagai peraga cerita, agar lebih hidup, jawab Mama saat aku suatu hari bertanya padanya. Boneka dinosaurus itu juga hadiah pertama dari Papa. Beliau berkata, sejak belum dapat berbicara, aku sudah menginginkan boneka itu sebagai hadiah karena aku memegangnya begitu erat saat Mama dan Papa membawaku ke toko boneka.

Mama senang mendongeng sejak aku berada di dalam perut, itu juga yang ia katakan di lain waktu saat gerak tubuhnya fokus memasak sementara mulutnya meladeni setiap ocehanku.

Jujur saja, aku senang memiliki Mama yang pintar bercerita setiap malam.

Malam ini, Mama bersiap 'tuk mendongeng setelah membuat segelas susu untukku serta menarik selimut tebal hingga mencapai dadaku. Mama duduk di sampingku, tangan halusnya memegang buku, akan tetapi sebelum Mama memulai cerita, aku yang pertama bersuara padanya.

"Mama, tolong ceritakan tentang dinosaurus," ujarku sambil menatap mata Mama, beliau terkejut sejenak, kemudian ia terkekeh pelan.

"Kenapa kamu tiba-tiba ingin cerita dinosaurus, Sayang?" Mama bertanya, suaranya halus serupa biasa, tangan Mama juga hangat sekali saat mengelus kepalaku.

"Hanya penasaran, Mama. Kenapa bentuk dinosaurus itu ada tanduk-tanduk di punggungnya gini, Ma?" Aku memegangi boneka dinosaurus hijau di tanganku seraya mengelus tanduk-tanduk di tubuh si boneka.

"Menurutmu kenapa, Sayang? Mama ingin mendengarnya lebih dulu dari kamu."

Aku berpikir. "Mmm mungkin biar kelihatan keren, Ma."

Mama tertawa. "Mungkin saja, tapi yang benarnya itu ...," Mama menjeda ucapannya guna mengelus rambutku. "..., tanduk-tanduk itu berguna untuk mereka bertahan hidup."

Mataku berbinar saat Mama mengatakan 'untuk bertahan hidup', tapi sekali lagi aku bertanya. "Tapi kenapa mereka tidak ada lagi di zaman sekarang, Ma? Padahal, kan, mereka punya tanduk yang besar di tubuh mereka."

Selepas bertanya, Mama akhirnya mulai bercerita. Mama tidak menceritakan dongeng fiksi seperti biasa, tetapi cerita tentang mengapa dinosaurus sampai tidak ada lagi di dunia.

Cerita Mama sangat menyenangkan. Mama bisa membuat topik yang berat dan membingungkan bagiku menjadi lebih sederhana. Dan, aku baru mengetahui jika dinosaurus punah karena meteor menghancurkan kehidupan mereka.

Selesai cerita, lagi-lagi aku bertanya, "Punah itu artinya apa, Ma?"

"Punah itu artinya tidak ada lagi di dunia, Sayang."

Dongeng serta perkataan Mama tentang dinosaurus terus teringat olehku, sampai kini aku berusia dua belas tahun. Kehidupanku tidak sama lagi, Mama dan Papa tidak mencintaiku seperti dulu.

Dan adakalanya, aku juga ingin menjadi dinosaurus, agar bisa punah dari dunia.

──

Tema hari ini jujur lumayan menantang, membuat cerita tema dinosaurus, seharian muter otak gimana caranya dan ya... spti yng aku tulis sekarang [mw punah]

Romantika [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang