PT10. MOEC

158 123 59
                                    

Balik lagi di part sekiannya moonlit embrace, jangan bosen-bosen baca ya!! kalo bisa request aja missal di jadiin AU gitu bolehhh, asal banyak yang vote, baca, sm comment pasti ikutan semangat nuat lanjutin ceritanya.

Alhamdulillah banget kalo banyak yang suka, tolong di share juga yak e temen-temen kalian!!

-😊-

2 hari yang begitu menyenangkan bagi mereka dikarenakan kesempatan waktu yang bisa dibilang cukup untuk berlibur bersama, kini mereka sudah pulang kerumah masing-masing.

Bella masih stay di Indonesia karna memang cuti yang diberikan kepadanya cukup lama, jadi dia bisa tinggal untuk beberapa bulan lagi di Indonesia bersama Arin.

Hari ini merupakan hari senin, dimana Arin harus Kembali ke toko untuk melanjutkan beberapa lukisan yang di pending beberapa hari kemarin, begitu juga dengan Nichole yang harus Kembali ke kantor untuk mengurus perusahaan yang sedang di kelolahnya saat ini, dan Ethan yang harus Kembali manggung dengan rilis album terbaru yang bergenre jazz.

Berbeda lagi dengan keluarga Arin yang berada di Belanda tepatnya di Amsterdam, terlihat mereka sedang melakukan packing barang-barang yang sangat banyak karna.. yaa mereka akan ke Indonesia siang ini.

Ini semua merupakan perimintaan sekaligus perintah dari Daddy Arin karna putrinya yang menghilang hingga sampai sekarang belum dia temukan, tidak peduli ucapan Mommy dan anak yang dia angkat kemarin, yang menolak keras untuk mencari keberadaan Arin.

Sebenarnya banyak sekali perusahaan di belanda yang ingin bekerja sama dengan Daddy Arin tapi menurutnya putrinya lebih penting, jadi untuk masalah pekerjaan bisa dia serahkan kepada bawahannya untuk sementara.

Bawahan tuan Van(Daddy Arin) merupakan seseorang yang berdomisili di Indonesia, tampan, tinggi, pintar, berwibawa dan sangat bisa di percaya.

Pria itu berasal dari keluarga yang bisa di bilang sederhana, namun setelah dia mendapatkan pekerjaan nasib keluarganya berubah 190 derajat namun bukan hanya dia yang membuat perubahan di keluarganya itu, tapi juga karna adik angkatnya yang merupakan seorang pelukis terkenal.

Tuan Nichole Sebastian Brama.

"Hallo Bastian, saya punya urusan penting jadi saya minta kamu ke belanda untuk handle pekerjaan yang akan saya tinggalkan untuk smentara waktu, perusahan kamu biar bawahan kamu yang menghandle nya apa bisa?" dengan senang hati Nichole menerima perintah itu, Tuan Van tidak tau menau mengenai putrinya yang tinggal di rumah Nichole yang dia beri nama panggilan Bastian, kenapa? Karna Nichole sendiri yang menyembunyikannya.

"Baik tuan, Saya akan berangkat besok."

"Dan saya minta sama kamu jangan hentikan pencarian putri saya, dan saya akan turun tangan sendiri mencarinya tanpa ada bekas lupa sedikitpun."

Siaga 1, itu yang Nichole pikirkan setelah menjawab telpon tuan Van yang ternyata akan ke Indonesia hari ini dengan tujuan utama yaitu mencari adiknya.

Nichole menggapai handphonenya yang ada di atas meja dan mulai mengetikkan nomor yang akan di hubunginya.

"Tolong sembunyiin indentitas Karina se aman mungkin, kalo bisa dipalsuin, gue gamau dia di temuin siapapun orang suruhan atau bawahan tuan Van." Perintah Nichole kepada seseorang yang ada di balik telpon itu.

Tanpa aba-aba apapun Wanita tersebut langsung mengiyakan perintah Nichole, jika kalian mengira Nichole merupakan orang jahat yang memisahkan seorang ayah dan anaknya kalian salah. Ini semua merupakan perintah Arin sendiri. (mampus plot twist kan? Makanya baca part selanjutnya, disitulah tempat semuanya jawaban pertanyaan kalian.)

Setelah waktu yang berlalu cukup lama pesawat dengan penerbangan Belanda-Indonesia sudah melakukan landing sekitar 1 jam yang lalu, itu artinya keluarga tuan Van sudah sampai di kediaman Victoria Claire benjamin atau Mommy Arin.

Keluarga di sana tentu menyambut mereka dengan senang hati kecuali Violet yang memang tidak di sukai oleh Eyang Arin (ibu Victoria).

Tidak begitu banyak orang yang menyambut kedatangan mereka dikarenakan urusan pribadi dan kedatangan mereka yang mendadak, bahkan ibu dan ayah Victoria tidak tahu menahu soal kepulangan mereka ke Indonesia.

"Apa yang membuat kalian tiba-tiba kembali ke sini?" tanya Eyang Arin dengan raut wajah yang bingung serta alis yang sedikit di kerutkan.

"Aku ingin mencari putriku ibu, aku sangat merindukannya. Dia telah meninggalkan kami dalam waktu yang cukup lama." Suasana menjadi hening karna beberapa kalimat yang dilontarkan tuan Van benar-benar membuat mereka sedih kecuali Violet dan Victoria.

"Aku paham maksud mu nak, lebih baik kalian masuk kedalam terlebih dahulu dan menyimpan barang-barang kalian." Kali ini opah Arin yang berbicara, dia seolah tau isi hati Van dan mencoba menenangkan menantunya itu yang kondisinya sedang dalam kesedihan karna ulah putri kesayangannya.

Richard (opah) menyuruh Van untuk ke ruangan pribadinya untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting, bukan hanya Van tapi nyonya Zerra (eyang) juga ikut memasuki ruangan pribadi itu, ruangan yang di modif sebaik mungkin.

"Apa kamu sudah menemukan keberadaan cucu kesayanganku?" seolah-olah beralibi karna sebenarnya mereka berdua tau dimana keberadaan cucu mereka tanpa memberitahu menantunya itu, mereka berdua merasa Van pantas mendapatkan ini karna dulu saat Karina masih tinggal di Belanda, dia selalu mengabaikannya dan lebih mementingkan pekerjaannya dari pada putrinya.

"Belum Ayah, cucu ayah sangat pintar sampai-sampai aku dan anak buahku sekalipun tidak bisa menemukan keberadaannya."

"Aku memang bukan Daddy yang becus, jika saja aku tidak mengabaikannya mungkin dia sudah bersamaku sekarang." Lanjutnya dengan nada sendu dan kepala yang menunduk seolah meminta maaf kepada Richard dan Zerra.

"Jangan berbicara seperti itu, putri mu memang belum kamu temukan, tapi aku yakin dia akan baik-baik saja di luar sana, lagipula aku juga tidak ingin cucuku kenapa-napa." Zerra meyakinkan Van agar dia tidak terburu-buru mencari Arin, untuk sekarang biarkan Arin hidup tenang tanpa gangguan Violetta karna Zerra tau akal busuk Violetta yang selalu ingin mencelakai Arin.

Sementara itu Violetta sendiri sedang berada di kamarnya dan terlihat sedang menelpon sesorang.

"Gue ga mau tau pokoknya lo harus temuin cewek bajingan itu dan bunuh dia! Jangan sampai dia di temuin sama Daddy duluan, bisa gagal rencana gue!" dirasa sudah cukup, Violet mulai memikirkan rencana lain, dia tidak ingin Arin kembali ke keluarga mereka karna itu akan mempersulit dia untuk menjadi anak dan cucu satu-satunya di keluarganya.

Di keluarga Ethan pula sangat rukun dan sangat jauh dari problem, keluarga yang harmonis, hanya satu yang sering membuat Ethan sedih yaitu cintanya yang selalu di tolak oleh Arin.

Konser yang menguras banyak tenaga Ethan membuat dia harus pulang pagi hari ini, namun speertinya memang suatu keberuntungan utntuk Ethan sendiri karna jadwalnya hanya sampai jam setengah 8 malam saja, dan sekarang dia sudah di Kasur empuknya.

"Siapa suruh jadi musisi sih? Gini kan jadinya, tapi ada senengnya juga sih soalnya karna gue musisi peluang buat dapetin putri cantik sekaligus miss dimple gue jadi banyak." Dumel Ethan sambil memmutar-mutar ballpoint yang ada di tangannya.

"Gimana kalo malam ini gue ajak dia keluar? Ngedate gitukan romantis, gue harus jadi cowok romantis buat Arin!"

"Tapi dia mau ga ya?"

"Kalo dia ga mau, dia harus terima ciuman maut gue!"

OMG!!! DASAR COGILLL TAPI GUE JUGA MAU GILAA DI COGILIN SAMA ETHANNN!! LU SEMUA JUGA MAU KAN?? ALAHH NGAKUUU!! NIH JOMBLOO PADA NYENGIR PASTIII!!

POKOKNYA VOTEE, KALO VOTE NTAR DI KASI CIUMAN MAUT SAMA BABANG ETHANNN!!

SEE YAAA IN THE NEXT PARTT!! JANGAN LUPA COMMENT, VOTE PALING PENTING SIHH APALAGI FOLLOWWW!! TYPONYA DI MAAPIN YAAA, KALO ADA KATA-KATA YANG AGAK CRINGE DI MAAPIN JUGA, GUAA MASIH BELUM JAGO NULIS CERITA FIKSI KAYA GINII SIHH, MASIH BELAJARR BYEEEE!!

Moonlit EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang