Tidak ada manusia yang sempurna, maaf atas ke typoan yang berantakan dan juga kata yang mungkin agak cringe dan receh mohon di maafkan ya, humor kita kan naik turun kaya tanjakan gunung.
Janlup vote dan juga comment di bagian yang kalian suka, follow juga bisaa kalii biar sedikit ramai nih akun authornya.
-letssgoww-
"Gue boleh duduk di samping lo ga?" Seratus buat kalian yang jawab kalo ini tuh Ethanoll.
"Duduk aja, orang ini juga bukan tempat duduk punya gue." Ketus Arin yang masih kesal dengan keisengan Ajeng dan Bella saat di kamar tadi.
"Judes amat, pms? Atau gue ada bikin lo kesel?" tanya ethan yang memang heran dengan sikap Arin yang tiba-tiba berubah.
"Ga." jawab Arin singkat.
"What's wrong? Gue siap dengerin." Karna merasa Ethan sepertinya bagus untuk dijadiin pelampiasan masalah, Arin memutuskan untuk memberitempe kepada laki-laki itu.
"Masa tadi Ajeng bilang kalo gue tuh kaya orang special Ethanoll!! Kan kesel banget tau gaa!!" adu Arin pada Ethan, mulai sekarang panggilan Arin pada Ethan kita ganti jadi Ethanol.
"Bagus dong kan lu emang special, apalagi di mata gue bbeuhh special banget." Jawab ethan tanpa rem sedikitpun.
"Bukan special itu, tapi dia bilang special kaya odgj soalnya kata di ague berubah ga kaya dulu, sekarang katanya udah blak-blakan bacot juga." Mendengar penjelasan Arin membuat Ethaan ingin tertawa terbahak-bahak, memang iya Arin sekarang lebih terbuka dan blak-blakan.
"Apa? Mau ngetawain juga?" lanjutnya membuat Ethan mengubah posisi duduknya menjadi sedikit lebih tegap.
"Gaaa, Ajeng tuh ya emang iseng banget sama kakaknya, ntar gue marahin tuh udah yaa jangan kesel lagi ntar cantiknya ilang." Goda Ethan pada Arin agar mood gadis itu Kembali ceria, apapun akan dia lakukan untuk gadis yang sangat ia cintai.
"Dih emang kita kenal? Sok sok an mau jadi pahlawan kesiangan, mau seberapapun lo ngejer gue ga akan gue terima gitu aja Ethanoll!!"
"Kecuali lo bisa bikin gue fall in love sama lo." Lanjutnya dengan wajah yang menantang, dan tentu saja ucapan itu di terima dengan senyuman oleh Ethan.
"Tapi boong!" ucap Arin Kembali, benar-benar minta di karungin nih anak.
"Oke! Siapa takut, gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue Karina Van Daleb." Jawaban ethan tidak kalah menantang, membuat arin bergidik ngeri apakah ethan bisa membuatnya membuka hati setelah di ghosting sama cowok yang ada di masa lalunya.
"Udah sekarang lo siap-siap soalnya ini udah jam 1 siang yang artinya kita harus berangkat, ntar lo ga liat sunset mau?" langsung di jawab gelengan oleh Arin membuat Ethan senyum manis yang tentu saja tidak dilihat oleh Arin.
"Makanya nurut kalo di kasih tau, sana husthh!" lanjut ethan dengan nada mengusir membuat Arin rasanya ingin memakan Ethan hidup-hidup.
Setelah 30 menit berlalu, sekarang mereka semua sudah berada di bawah pohon tepatnya di pinggir pulau menunggu perahu yang akan mereka tumpangi ke laut banda siang ini.
"Untung gue udah pake sunscreen!! Ternyata matrahari ga ngotak panasnya, kaya mau ngebakar idup-idup." Ucap Bella membuka topik pembicaraan.
"Iyanih gue juga udah pake tadi sekalian sma sunblock, yakali gue turun ga make apa-apa yang bener aja! Rudi Gong" kali ini Dilon yang berbicara, kata Dilon laki-laki tuh juga butuh perawatan.
"Eh aki-aki gegayaan pake sunscreen segala, cowok tuh ga takut item! lah luuu kaga ada cowok-cowoknya, sana main barbie aja." Ucap Ethan yang tidak habis pikir melihat tingkah sahabat nya itu.
"Dilon dilon.. lu mending berguru sama gue deh, nanti disukain banyak cewek gratis lagi kan lumayan, iyaga brow?" karna Jorges agak cadel jadi r nya sedikit kurang jelas saat berbicara, Jorges ini tuh lucu banget kalo lagi ngomong.
"Bener tuh Lon biar ga di ghosting mulu, malu masa di Ghosting cewek terus."
Mendengar perdebatan 3 sejoli itu memang selalu memunculkan tawa, Arin, Ajeng, Bella, dan juga Nichol dibuat menggeleng-geleng oleh mereka.
Arin tentu merasa sangat senang senang karna di kelilingi oleh orang-orang seperti mereka yang peduli meskipun agak ngeselin tapi seru.
Setelah perdebatan yang cukup lama, akhirnya mereka telah berada di atas perahu dengan beberapa barang dan juga satu orang bapak-bapak yang merupakan pemilik perahu tersebut sekaligus pemandu arah mereka.
Posisi mereka sekarang Arin dkk (Bella, Ajeng) duduk di tengah, di depan Ada Ethan dan Nichol, di belakang tepat di samping pak Arif ada Dilon dan juga Jorges.
Semakin jauh lautan yang di arungi membuat pemandangan laut semakin indah, laut yang membiru dan ikan-ikan yang berlomba-lomba naik ke permukaan, satu yang mereka nantikan yaitu lumba-lumba yang di lestraikan di laut banda.
"Pak ini tempat lumba-lumbanya masih jauh ga?" tanya Dilon kepada pak Arif yang memang tau semuanya tentang tempat ini.
"Itu di depan sana, kalian bisa melihat air yang bening serta kawanan lumba-lumba yang berlomba-lomba menampakkan diri ke permukaan." Kata pak Arif dengan jelass.
Bisa dilihat sekarang komuk mereka semua sangat ecxited akan pemandangan yang sangat indah itu ternyata sudah di depan mata mereka.
"WAHH PANTESAN AJA PRILLY NANGISS!! TERNYATA SE INDAH INI HUWAHHH!!" teriak Bella saat melihat lumba-lumba yang mengelilingi perahu mereka dan suara berisik yang lumba-lumba itu lontarkan membuat Bella dan yang lainnya terpana.
"MAUU NANGISSSS!! CIPTAAN TUHAN MANA LAGI YANG KAU DUSTAKAN!! BENER-BENER JANGAN MATI SEBELUM KE BANDA NEIRAAA!!" lanjut Arin yang sudah tidak bisa berkata-kata sangking indahnya.
"GILAAA DUA INN SAMPE TULISANNYA DI CAPSLOCKK SEMUAA!! EMANG SEINDAH ITUUU WOEEE!!" Dilon jingannn, minta di tampol keluar dari cerita nih orang, di bikin mati sabi nih tinggal tenggelemin aja, tapi ntar kalian ga ada yang bikin ketawa. :(
Namun tanpa di sadari ada seseorang yang memotret arin yang menangis diam-diam, dia tidak ingin membuang moment berharga ini, kalaupun cintanya belum dapet minimal fotonya harus Menuhin galeri kata mas Ethanol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Embrace
Diversos"Bel, ga mungkin kan lo ga tau dia siapa?" Arin kembali me mention perempuan itu sambil melirik sesekali. "Ya ga tau lah!! lo pikir gua se butterfly itu bisa hinggap sana-sini ke sembarang orang?" bantah Bella dengan keras membuat Arin ingin menonjo...