PT.14 MOEC

76 48 132
                                    

lama ga up, kalian gimana kabarnya? maaf ya.

***

Keadaan kafe sekarang benar-benar ramai, banyak orang lalu lalang keluar dan masuk.

Arin dkk pun sudah menempati meja yang telah di persiapkan oleh kekasihnya tepat di posisi pertama yang mengarah langsung ke atas panggung.

Suara penonton mulai bersorak riah meneriaki nama yang tak lain dan tak bukan, Leonardo Ethan Louis (Ethan).

"Mas Ethann!! marry me pleasee!!" teriak seorang perempuan di seberang meja Arin dkk.

"Apaan banget tuh orang, istrinya disini mba!! kebanyakan mimpi sarafnya dah kena tuh." sarkas Bella yang merasa terganggu dengan teriakan perempuan itu.

"Istri matamu!!" embel-embel 'istri' langsung di tepis oleh Arin.

"Gapapa kak, lo kan calon istrinya, emang mau mas Ethan di comot perempuan lain?"

"Misal nya mmmm... kaya itu tuh, mirip banget ani-ani simpanan om Burhan." lanjut Ajeng sambil menunjuk kecil seorang perempuan seksi berkulit putih, tinggi, dan rambut yang di cat agak kecoklatan.

"Jirr si Ajeng, BAGUSS NAKK!!" ucap Bella membenarkan apa yang di katakan oleh Ajeng.

Berbeda dengan Arin yang sekarang sedang menganga sangking kagetnya, ternyata yang di tunjuk oleh Ajeng itu Violet, saudari tirinya.

Ajeng belum tau bahwa perempuan yang di tunjuknya adalah saudari tiri Arin, dan Bella sendiri sepertinya belum sadar/ngeh bahwa perempuan itu adalah Violet.

"Bel, ga mungkin kan lo ga tau dia siapa?" Arin kembali me mention perempuan itu sambil melirik sesekali.

"Ya ga tau lah!! lo pikir gua se butterfly itu bisa hinggap sana-sini ke sembarang orang?" bantah Bella dengan keras membuat Arin ingin menonjok muka menyebalkannya itu.

"Coba liat yang bener!! gue tau lo udah tua, ga mungkin sepikun itu."

Bella menuruti perintah Arin dan kembali menatap gadis yang sedang menikmati musik dengan sangat gembira bersama teman-temannya.

"What thee... itu ga mungkin si ular kokop kan?" mendengar kakak-kakaknya membicarakan wanita yang berada tidak jauh dari mereka membuat Ajeng penasaran dan kepo ingin tahu juga, siapa sebenarnya wanita itu.

"Yang bener anying, orang punya nama! malah di bilang ular kokop."

"Ya kan emang ular tuh orang, bodo amat dah rin mending lo fokus ke depan aja, tu suami lo udah liatin lo dari tadi."

Tidak ingin ambil pusing, mereka kembali menatap ke arah panggung yang sekarang sudah di isi oleh Ethan dkk.

"Halo semuanya, kalian pasti udah nunggu lama kan? maaf bikin kalian nunggu yaa. Malam ini gue akan menyanyikan 3 lagu, dan lagu terakhir khusus buat orang special di hidup gue, tentunya dia ikut hadir di sini bersama kalian."

"Itu gue ga sih?"

"Someone special? who is that?"

"Jangan bilang mas Ethan udah punya gf???"

"Wahh sedih banget anjir kalo beneran!!!"

"Kira-kira siapa ya?"

Sorakan penonton kembali terdengar, sementara Arin yang merasa termention sedang blushing di tempat.

Bisa dilihat wajah geli Ajeng dan Bella melihat kakak dan temannya itu seperti udang rebus.

Ethan mulai menyanyikan lagu pertama, terdengar seisi ruangan mengikuti irama lagu serta ikut bernyanyi bersama sang vokalis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moonlit EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang