part 24

2.9K 358 14
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Kehamilan Chika sudah mulai membesar Indira terus saja mendekati Rava tapi respon Rava hanya biasa saja begitupun dengan Aran yang masih mencoba mendekati Chika dengan alasan ingin ketemu anaknya padahal itu hanya modus

Semenjak kehamilan Chika sudah besar dan menurut prediksi dokter Chika akan melahirkan bulan ini Rava memutuskan untuk bekerja dari rumah saja seperti sekarang mereka berada di kamar bumil itu sangat males bergerak karena perutnya sangat berat menurutnya

"Sayang". Ucap Chika

"Kenapa hmm?". Tanya Rava

"Aku takut gak bisa sayang bagaimana nanti kalau aku kenapa napa". Ucap Chika menunduk

"Hey sayang liat aku". Ucap Rava mencolek dagu Chika

"Kita harus yakin kalau bayi dan kamu baik baik aja aku akan selalu bersama kamu sayang jangan kaya gitu ya ngomong nya kamu harus janji kita akan besaran anak anak bersama".Ucap Rava

"Makasih sayang udah nenangin aku".Ucap Chika

"Yaudah ke bawah yu".Ajak Rava

Mereka berdua menuju ruang tengah di sana ada keluarga nya dan Zean yang sedang berpacaran dengan Ashel

"Pagi pagi udah di rumah orang aja lo".Sindir Rava kepada Zean

"Ini udah jam 1 Ravadulll".Ucap Zean

"Sayang gimana perutnya?".Tanya Shani

"Alhamdulillah gpp mom cuma agak berat aja sih sama susah banget kalau mau bangun".Ucap Chika

"Mami apan adek lahil aban kan pen main cama adek".Ucap Rasya yg berada di samping Chika

"Ada yang gak sabar nih pengen liat adeknya".Ucap Gracio

"Nanti kalau adek lahir Rasya gak di sayang lagi terus ayah mami cuma perhatiin adek wuuuu".Ledek Ashel di samping Rasya

"Acelll".Tegur Shani

"Emang sepelti mami belalti aban ga mau punya adek deh mamiiii aban ga mau di telantalkan mami".Ucap Rasya menahan tangisnya

"Gak gitu kok sayang mami tetap sayang kok sama abang jangan percaya ya sama aunty".Ucap Chika mengelus kepala anaknya

"Wuuuuuuu Rasya gak di sayang wuuu".Ledek Ashel sambil menjulurkan lidahnya

"Aunty bohonggggg wlee".Jawab Rasya menjulurkan lidahnya

"Cel udah ah anaknya nanti nangisnya kamu ini senang banget liat keponakannya nangis".Ucap Gracio

"Abisnya muka Rasya lucu kalau nangis hahahah".Tawa Ashel

"Tau gak Rav bang Miran pulang lusa kayanya".Adu Zean

"Masa sih kok gak kasih tau gue".Ucap Rava

"Gue kemaren kangen dia jadi ya gue telpon katanya sih pengen menetap di Indo". Ucap Zean

"Miran".Batin seseorang

"Kak Chikaaa!".Teriak Ashel

"Sakit banget bocil ini ngegigit".Tambah Ashel memperlihatkan lengannya

"Abang no gigit gak boleh".Tegur Chika

"Aunty cantik mami lucu jadi aban gigit".Ucap Rasya

"Gak di gigit juga kali Rasya Angkasa Wiratama mau aunty masukin ke kolam buaya heh".Ucap ashel

"Maaf aunty". Ucap Rasya menunduk

"Gpp sayang sini sama aunty lagi".Ucap Ashel segera Rasya duduk di pangkuan Ashel

Sedari tadi Zean dan Rava hanya duduk memandang pasangan mereka masing masing

"Kapan Rav gue bisa nikahin adek lo".Ucap Zean

"Gue gak yakin sama lo Zee gue tau kelakuan lo sama cewek gimana apalagi kalau lo di bar".Ucap Rava

Memang Zean dulu sangat naka ked bar bareng sama cewek cewek saja dia sering saat SMA berhubung dia anak orang kaya jadi dulu Zean sering ngajakin JMT ke bar tapi Rava selalu menolaknya

"Yakan itu dulu Rav kenapa sih gue juga udah berubah apa pernah gue ngajak Ashel yg nggak".Jawab Zean

"Coba aja lo aneh aneh gue bunuh di tempat".Ancam Rava

"Itu di ujung ngomong apaan sih kok kita gak di ajak". Ucap Shani

"Iya tuh di liat kayanya seru banget".Tambah Chika

"Bahas cewek mana lagi tuh".Timpal Ashel

"Zean nih Cel katanya pengen punya istri dua nantinya".Ucap Rava

"Gajelas bukannya lo mau nikah lagir Rav". Ucap Zean

Skipppp

Malam hari dimana semua orang sudah tertidur berbeda dengan Chika sedari tadi dia menahan sakitnya dia tidak tega membangunkan Rava dan lagi pula mungkin ini cuma kram saja jadi dia tidak akan menggangu tidur suaminya

"Awsss huh masss".Rintih Chika

"Ke kenapa sayang".Ucap Rava langsung terbangun

"Perut aku awss sa sakit mas".Rintih Chika memegang perutnya

"Kita ke rumah sakit ya". Ucap Rava beranjak dari kasur

Rava segera menggendong Chika keluar dari kamar Ashel mendengar panggilan dari kakaknya segera keluar tak hanya Ashel Shani dan Gracio juga naik ke lantai 2

"Mom Chika kesakitan Ashel tolong bawain barang mommy di rumah aja ya jagain Rasya". Ucap Rava

Segera Rava berlari ke luar dan ternyata mobil sudah di setir oleh Gracio Ashel Chika dan Rava segera naik dijalan Chika terus saja merintih kesakitan Rava melihat itu hanya bisa menangis setelah sampai Chika langsung di bawa ke ruang operasi

"Rava kamu gak pusing mondar mandir dari tadi duduk nak Chika akan baik baik saja". Ucap Gracio

"Rava takut dadd".Ucap Rava menangis

"Kak tenang ya kak Chika pasti bisa".Ucap Ashel memeluk kakaknya

Ceklek

Dokter keluar dan membuka masker Rava segera menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan keadaan istrinya

"Bagaimana keadaan istri saya dok?".Tanya Rava

"Silahkan masuk untuk menemani ini Yessica". Ucap Dokter

Segera Rava memasuki ruangan dan terlihat Chika menahan sakitnya dengan keringat bercucuran dan air mata menetes

"Sayang kuat ya ada aku di sini sayang".Ucap Rava menggenggam tangan Chika

"Sassakit mas".Rintih Chika

"Tahan ya bu Chika ikuti aba aba saya ya".Ucap dokter

Chika mengangguk dan Rava selalu berdoa dan menggenggam tangan Chika sesekali dia mencium kening Chika

"Terik nafas Bu".

"Keluarkan"

"Tarik nafas lagi"

"Ayo bu 1 2 3"

"Mas aku gak kuat mass huh huh huhhhhh". Ucap Chika

oekkk oekkk oekkk

Tepat pada jam 4 pagi Chika melahirkan anak keduanya berjenis kelamin perempuan dan keadaan Chika kritis Rava semakin menangis melihat Chika yg belum sadarkan diri

Skipp

Siang hari dimana anak Chika sudah berada di ruangan Chika tapi kenapa sang ibu enggan membuka matanya Rava terus saja menggenggam tangan Chika

"Begini pak Rava setelah saya periksa ternyata ibu Chika......."




Vote Follow Koment

Saweria?Di profil ygy


TBC

Ayah Untuk Rasya(Delchik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang