𝗖𝗹𝗼𝘀𝗲 𝗿𝗲𝗾𝘂𝗲𝘀𝘁
kumpulan cerita oneshoot but GL
Untuk kalangan fujo/fudan
Inget!
Karakter dari animeh, pic pinjem dari pinterest, fanfic!
Note:
1. Bisa request
2. Anime
3. Gw up kalo ada request aja
Warning!
Yuri
Gxg
Bdsm
Fanfic
Tidak u...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca!
Semenjak kematian Eren hati Mikasa hancur lebur. Bawaannya sedih mulu, tidak ada yang bisa menggantikan perasaan dia ke Eren. Bahkan si kepala kuda pun tidak mempan untuknya. Tiap hari dia selalu mengunjungi kuburan Eren.
"Eren hiks hiks...kenapa..."-Mikasa peluk batu nisan Eren. Air mana mengenang menjatuhi pipinya. Ia terus menangis, menyeka air matanya.
Mikasa terus mengingat kenangan dia bersama Eren. Bahkan saat Eren menarik tangannya membuat dia jatuh cinta. Tapi Eren begitu keras kepala bahkan mengatakan hal yang menyakitkan.
"Mikasa lupakan gw dan cari kekasihmu yang lebih layak daripada gw...menikahlah dengan seseorang yang kamu cintai."-perkataan Eren sebelum dia meninggal.
Perkataannya begitu menyakitkan, Eren sangat egois. Dia lebih mementingkan diri daripada cinta Mikasa. Wanita tomboy ini selalu memakai syal milik Eren. Dia tidak pernah melupakan cintanya kepadanya. Hatinya sudah hancur ia terus menangis.
"Hiks hiks Eren...egois gw tidak tahu harus gimana bertahan hidup, gw...gw ga bisa mencari pasangan yang cocok hiks Eren jahat!"-Mikasa kesal.
"Kamu kenapa?"
Mikasa menoleh seorang gadis cantik memegang bunga. Tubuhnya lebih kecil dari pada dia, gadis itu berdiri di belakang Mikasa. Sembari gadis itu berjongkok menyeka air mata Mikasa menggunakan tisu.
"Kamu tidak apa-apa?"-(y/n).
"Ka-kamu siapa?"-Mikasa masih mengeluarkan air mata, (y/n) hanya tersenyum.
"Aku (y/n) Bauer."-(y/n).
"Kebetulan aku melihat kamu menangis sendirian di tempat makam."-tambah (y/n) membuat Mikasa salah tingkah.
"Engga gw cuma kelilipan."-ngeles Mikasa padahal dia sedih.
(Y/n) angguk kepala, dia mengerti perasaan Mikasa. Sambil meraih kedua tangan Mikasa dengan senyuman hangat.
"Aku mengerti...namamu siapa?"-(y/n) dengan lemah lembut mengatakan.
"Mikasa Ackerman..."-Mikasa tatap sedih ke (y/n).
(Y/n) memegang tangan dia dengan penuh kehangatan. Lalu ia menoleh melihat kuburan Eren. (Y/n) mendekati kuburan Eren, sembari dia merogoh bunga🌹di keranjang.
"Dia sudah istirahat dengan tenang."-(y/n) meletakkan bunga di kuburan Eren membuat Mikasa bingung.
"Anu memangnya kamu kenal dia?"-Mikasa terheran-heran dengan perilaku (y/n).
