09. Jasmine Tea

161 50 7
                                    

Felix memang tukang bikin pastry, tapi makanan favoritnya itu bakso. Apalagi ditemani es teh. Tehnya harus teh melati yang diseduh tidak terlalu lama, lalu dijejali es batu sebanyak-banyaknya. Tanpa gula. Wangi yang merebak dan aftertaste pahit tipis di lidah adalah kesukaan Felix. Nikmat sekali disantap di tengah hari.

Masalahnya, warung bakso kesukaan Felix butuh waktu lima belas menit apabila ditempuh dengan skuter dan antrinya panjang. Satu jam istirahat yang diberikan Juan tidak akan cukup. Padahal, Felix benar-benar mengidamkan semangkok bola daging aneka tekstur dan gorengan bertabur daun bawang yang diguyur dengan kaldu sapi gurih sekarang.

"Kenapa nggak deliv aja, sih?" Juan heran sendiri melihat wajah galau rekannya.

"Rasanya tuh beda. Enakan makan di tempat."

"Karena dijampi-jampi?"

Felix langsung melotot. "Mulutmu, lho!"

Lelaki dalam balutan apron biru dongker itu terkekeh melihat kehebohan ekspresi Felix. "Iya-iya, paham. Kalau dibawa pulang, esnya bakal leleh dan rasa tehnya berubah, kan? Terus kalau diangetin lagi baksonya juga bakal jadi lebih asin? Aku sampai hafal saking seringnya kamu ngeluhin itu."

"Iya. Dan sekarang aku benar-benar ngidam," keluh si pirang ikal.

"Kamu ibu hamil?"

"Kalau bukan karena kamu manajer di sini, sudah kupiting kau, Juan," gerutu Felix. Bayangan kesegaran es teh melati dan gurihnya bakso tak kunjung hengkang dari ingatan. Akhirnya, Felix berbalik ke dapur dan mengambil kaleng berisi teh melati bubuk. "Bikin es teh tubruk sajalah aku. Kamu mau, nggak?"

Alis Juan terangkat. "Sejak kapan teh tubruk pakai es?"

"Ya kalau nggak mau dikasih es juga bisa. Aku cuma nawarin." Mata elang Felix memicing,

"Kayak cewek aja kamu. Ngambekan." Juan tergelak. "Boleh. Gulanya dua sendok, ya. Sama tolong tambahin bubuk kesenangan biar tambah semangat."

Mendengar kata gula dua sendok, Felix langsung menggeleng keras. "Nanti kalau kau diabetes gimana, hoi?"

"Kan aku yang diabetes, bukan kamu. Kenapa jadi kamu yang ribet?" Dengan entengnya, lelaki berkulit kuning langsat itu mengangkat bahu. Sungguhan minta disentil memang, si Juan ini. Menahan tangannya yang sudah gemas ingin mencekik leher rekannya, Felix fokus menyeduh teh tubruk.

Tema: bikin cerita dengan tokoh utama kebalikan dari gender penulisnya dan bahas makanan/minuman fav.

Kebetulan saya cewek, suka bakso dan es teh. Yaudah, cocok deh MC-nya Felix XD

Tea Time Stories - Daily Writing Challenge NPC 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang