Tea Time Stories - Daily Writing Challenge NPC 2024

25. Blue Lotus Tea

Felix belum bisa mengambil cuti berhubung masih baru beberapa bulan di Kafe Rahasia, tapi Juan memberinya satu hari libur tambahan secara dadakan.

"Ada pameran teh-teh unik di kota sebelah," ujar Juan. "Kamu ke sana, gih!"

Oke, kurang tepat juga kalau dibilang libur, karena masih ada pekerjaan untuk menganalisis teh-teh yang ada. Tidak apa-apa. Jalan-jalan sudah terhitung liburan untuk Felix.

Di stan teh paling pojok, ada bubuk biru-putih yang menarik perhatian Felix. Penampakannya mirip bubuk yang diekstrak dari kristal kesedihan, tapi beda. Kata orang yang menjualnya, justru ini teh bahagia.

Penasaran, Felix pun minta tester satu cangkir.

"Kamu tidak bisa meminumnya secara langsung!" Si penjual mencegah Felix yang sudah hendak menenggak teh bahagia. "Kamu harus masuk ke pintu itu dulu, duduk di kursi terdekat, baru minum. Abaikan suara yang mengaum."

Hah?

Macam orang kena sirep, Felix menurut. Ia masuk ke pintu kayu yang ukurannya cuma muat untuk kucing—tapi langsung meregang begitu Felix masuk. Tidak ada sesuatu yang tampak seperti kursi, tapi banyak batuan kotak dengan cushion. Baru saja Felix duduk, ada suara mengaum ... dari kucing yang ndusel di kakinya.

Felix jadi ragu, tapi kepalang tanggung. Diteguknya secangkir teh bahagia dalam satu tenggakan. Tahu-tahu, ia berpindah ke kapal terbang. Tanpa memberi kesempatan untuk berpikir, kapal itu melesat kencang, membuat Felix mabuk.

Lelaki gondrong itu tiba di sebuah padang rumput. Rumputnya ungu, langitnya hijau. Banyak wanita berkepala domba. Mereka menyanyi dengan suara indah alih-alih mengembik. Wajah dombanya macam Shaun the Sheep. Gemas.

Salah satu wanita berkepala domba mendekat dan menggenggam tangan Felix. "Hai, aku suka padamu!"

Hah?

—
Tema: New weird
Dekonstruksi genre fantasi, scifi, dan horor. More like orang nyimeng ya. Teh yang jadi tajuk hari ini juga "teh" buat nyimeng sebenarnya. Jangan dicari ya 🙏