Tingnong! bunyi bel. Menandakan seseorang datang bertamu, dengan cepat di bukakanlah pintu tersebut.
"Eh non Zee sama non Adel. Pasti mau jenguk non Gita ya, ayo sini masuk non." ucap bi Irna saat membuka pintu menampilkan sosok Zee dan Adel yang tersenyum kearah bi Irna.
"Hehe iya bi, kita mau jenguk Gita." ucap Zee memasuki rumah Gita bersama Adel.
Bi Irna pun menutup pintu "non Gita ada diatas, seperti biasa naik aja non." ucap bi Irna.
Zee dan Adel yang paham pun langsung menuju lantai dua "makasih ya bi." ucap mereka bersamaan.
Tok-tok! Adel membuka pintu kamar milik Gita, tidak ada siapa-siapa didalam sana.
"Kemana tuh orang?" bingung Adel, tidak ada sosok Gita dikamar nya.
Zee yang melihat kamar Gita tetapi tidak ada sosok sang pemilik, tanpa pikir panjang langsung nyelonong masuk diikuti oleh Adel yang lalu menutup pintu.
"Di WC kali." ucap Zee dengan santainya duduk dikasur.
Dalam hitungan detik pintu WC yang berada dikamar Gita terbuka, benar saja sosok Gita baru keluar dari WC tersebut.
Gita yang baru saja keluar WC sedikit terkejut melihat kedua sahabat nya, yang satu duduk di kasur dan yang satu lagi di sofa miliknya. Memang dasar teman-teman kurang ajar.
"Loh kalian, ngapain kesini?" tanya Gita, dirinya berjalan duduk disamping Adel yang sedang duduk disofa depan kasur.
"Yee di jenguk malah ga mau lu Git." ucap Adel merasa memang Gita ini agak lain.
"Kemarin juga udah, bilang aja lu berdua gabut." celetuk Gita, paham betul dengan pikiran teman-temannya.
Zee dan Adel hanya bisa nyengir. Karena memang benar mereka kemarin baru saja jenguk Gita dan sekarang sebenarnya mereka hanya gabut, oleh karena itu mereka kembali menjenguk Gita.
"Lu berdua doang? si Oniel mana?" tanya nya tidak melihat sosok temannya yang satu itu.
"Katanya sih nyusul, ada kelas nanti dia." jawab Zee.
Gita mendengar jawaban Zee hanya mengangguk paham.
"Btw Git, ortu lu belum balik?" tanya Zee penasaran, pasalnya dirinya tidak melihat mobil milik papanya Gita yang biasa digunakan saat di garasi rumah tadi.
Yang ditanya menggeleng pelan "Belum." jawab Gita
"Gila ya. Padahal lu sakit loh Git, bahkan sampe tiga hari dan bisa-bisanya Om dan Tante ga pulang." celetuk Adel tiba-tiba karena merasa kesal dengan orang tua Gita, walaupun bisa dikatakan orangtua Gita cukup baik.
"Udah lah gapapa. Udah biasa juga." ucap Gita sudah terbiasa.
Zee pun berdiri dan menepuk pundak Gita "Tenang aja Git. Lu punya gue, Adel, Oniel, bi Irna sama pak Surya. Lu ga sendiri." ucap Zee tiba-tiba puitis.
"Btw gue numpang WC ya, kebelet." lanjut Zee langsung lari menuju WC.
"Yee dasar lu, gue kira mau bikin terharu!" sorak Adel.
Gita yang melihat kelakuan teman-teman nya hanya menggeleng pelan merasa heran bisa berteman dengan mereka sejak masa sekolah.
><
><
><
"Ini aja kak?" tanya mas-mas yang berjaga di toko tersebut, yang ditanya hanya mengangguk karena sedang fokus dengan handphone ditangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey (GitKath)
Teen FictionAku tau setiap hubungan pasti ada rintangan dan halangan untuk menghubungkan perasaan sesama pasangan. Tetapi mengapa semua rintangan dan halangan itu tak pernah berhenti walau hanya sejenak saja dalam hubungan kita? - Kathrina Irene N. Seharusnya...