"PLAK!"
Suara tamparan yang begitu keras membuat semua orang yang berada disaat itu hanya bisa terdiam.
Gita membuka matanya perlahan, ia tak merasakan sakit sekalipun pikirnya ia akan terkena tamparan dari Ayahnya itu. Tetapi hal itu tak terjadi karena saat ini yang berada didepannya adalah sang ibunda, ya Eline lah yang terkena tamparan keras dari Ethan.
"Apa yang kamu lakukan?! kenapa kamu menghalangi saya menampar anak kurang ajar ini!" Marah Ethan benar-benar marah kali ini.
"Mau Gita kurang ajar atau gimana pun Gita tetap anak kita mas!" Balas Eline tak terima.
Eline membalikkan badannya dan menatap Gita.
"Gita kamu naik terus masuk kamar, nanti kamu sakit habis hujan-hujanan kan." Lanjut Eline meminta Gita untuk pergi ke kamar miliknya.
Gita hanya menatap Eline dan berjalan menaiki tangga tetapi ia kembali menghentikan langkahnya.
"Jangan pernah berpikir anda sudah membela saya seperti itu, saya akan menuruti kemauan anda." Ucapnya dengan nada dingin lalu kembali melangkahkan kakinya naik menuju kamar.
"Hei! tidak sopan kamu Gita! saya gak pernah ngajarin kamu begitu Gita!" Teriak Ethan.
Ethan yang berniat menyusul Gita terhalang Eline yang menyuruhnya untuk berhenti.
"Udah mas, biarin." Bujuk Eline.
"Tapi Gita semakin keterlaluan sama kita" Ucap Ethan.
"Dia gak seharusnya begitu sama orang tua sendiri Lin." Lanjut Ethan tak habis pikir dengan kelakuan anaknya Gita.
"Gapapa mas, kita yang salah seharusnya kita mengajari Gita sejak kecil tapi kita gak pernah ada waktu."
Eline selalu merasa memang kesalahan mereka lah Gita menjadi pembangkang seperti ini.Ethan hanya bisa mengusap wajahnya kasar karena perkataan dari istrinya adalah benar.
><
><
><
Kathrina yang baru saja selesai mandi langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur.Kathrina mengambil handphone disana terlihat sekarang waktu menunjukkan pukul 8 malam kurang dan Gita belum terlihat membalas pesannya yang sudah lewat kurang lebih sejam yang lalu.
"Masa sih kak Gita udah tidur." Gumam Kathrina terus menatap kontak milik Gita.
Waktu terus berjalan tetapi tidak membuat seorang Kathrina lepas dari tatapannya terhadap kontak Gita.
Ting!
Pesan masuk. Dengan cepat Kathrina memastikan bahwa itu pesan dari Gita.
Harapannya ternyata salah, itu adalah pesan dari Ashel. Kathrina pun mau tidak mau dirinya membalas pesan Ashel.
Setelah beberapa saat membalas pesan yang dikirimkan Ashel, Kathrina mengerutkan keningnya karena Ashel mengatakan sesuatu tentang Gita.
Kak Gita lagi galau? tanya Kathrina dalam hati. "Apa gara-gara itu kak Gita gak bales chat gue" Gumam Kathrina.
Karena pesan dari Ashel itu, Kathrina terus memikirkan hal-hal yang terus membuat nya bertanya-tanya. Kenapa kak Gita galau, apa yang kak Gita galauin, apa kak Gita nge galau in dirinya, dll. Hingga lamunannya teralihkan ke sebuah pesan yang kembali masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey (GitKath)
Teen FictionAku tau setiap hubungan pasti ada rintangan dan halangan untuk menghubungkan perasaan sesama pasangan. Tetapi mengapa semua rintangan dan halangan itu tak pernah berhenti walau hanya sejenak saja dalam hubungan kita? - Kathrina Irene N. Seharusnya...