12. Terjebak

1K 80 8
                                    

"Jadi kamu suka sama saya?" tanya Gita to the point.

Kathrina menatap Gita sesaat dan kembali memalingkan pandangannya.

"Kathrina, wajah saya disini. Kenapa kamu lihat arah yang lain." tutur Gita.

"Maaf kak." Kathrina gugup, kembali menatap Gita, ia tertegun dengan tatapan yang diberikan Gita kepadanya.

Gita menghela nafas sesaat karena mulai frustasi Kathrina tak menjawab pertanyaanya sejak tadi. "Kamu suka saya Kathrina Irene?" tanya Gita sekali lagi.

Kathrina pun mencoba memberanikan dirinya. "Iya kak! aku suka sama kak Gita." jawabnya lantang.

Gita diam sesaat, ia pun menganggukkan kepala karena sudah mendengar jawaban Kathrina. Bukannya membalas jawaban Kathrina. Gita tiba-tiba saja melangkah pergi menjauh dari Kathrina, membuat Kathrina bingung sekaligus takut ditolak oleh Gita.

"Kak Gita tunggu!" Kathrina beranjak dari duduknya menghampiri Gita.

Gita menghentikan langkahnya, menoleh ke arah Kathrina. "Kenapa?kamu ingin saya menjawab perasaan kamu?" tanya Gita dengan tatapan datar.

Mendengar pertanyaan Gita. Kathrina langsung mengetahui bahwa dirinya telah ditolak secara tidak langsung, tetapi rasa pantang menyerahnya begitu meluap, Kathrina pun menganggukkan kepalanya.

"Saya ga suka sama kamu Kathrina." balas Gita dingin.

"Aku tau kok! ga mungkin kak Gita bakal langsung terima aku begitu aja." ucap Kathrina, sebenarnya Kathrina saat ini ingin sekali menangis.

"Kalo kamu tau, apalagi yang perlu saya jelaskan." ucap Gita menghela nafas.

"Beri aku waktu buat bikin kak Gita suka sama aku" ucap Kathrina, matanya kini berkaca-kaca, tapi tak membuat seorang Gita menatap nya dengan lembut.

"A-aku yakin kalo kak Gita bisa kasih aku waktu, aku bisa bikin kak Gita suka." lanjutnya dengan tubuh yang mulai ikut bergetar menahan airmata nya keluar tanpa seizin dirinya.

"Terserah." Gita pergi meninggalkan Kathrina ditaman yang mulai sepi itu.

Melihat Gita pergi. Kathrina pun tersungkur jatuh, detik itu juga dirinya mulai menangis.


><

"Kamu yakin mau pulang sendiri?" tanya Adel yang tengah berjalan menyusuri gedung kampus bersama kekasihnya.

Ashel mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi kamu tadi kan ke kampusnya sama aku, masa pulangnya sendiri. Aku ada salah ya sama kamu?" lanjut Adel menghentikan langkah keduanya, menatap teduh sang pacar.

Ashel menghela nafasnya. "Aku tau ya, kamu tadi berantem lagi kan sama kak Zee." ucap Ashel membalas tatapan Adel.

Adel tersentak kaget, bagaimana Ashel bisa mengetahui hal itu dengan cepat. "Kata siapa?" ucap Adel mencoba mengelak.

"Ga usah bohong del. Tadi kak Zee waktu mau anter Marsha pulang aku sempet nanya ke dia keberadaan kamu, tapi dia tumben banget jawab jutek gitu kayak risih," ujar Ashel melipat kedua tangannya didada. "Dari situ aku tau kalo kalian habis berantem, jujur aja Adel."

Mendengar semua perkataan Ashel, Adel tertegun. Hanya dengan hal begitu saja pacarnya bisa mengetahui segala situasi yang sedang terjadi.

"Iya aku jujur, kalo aku sama Zee habis berantem." ucap Adel memalingkan pandangan.

"Kebiasaan, kenapa lagi kali ini." pinta Ashel agar Adel menjelaskan apa yang terjadi.

Long Journey (GitKath)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang