Pagi hari sekali Gita sudah berniat untuk pergi kuliah padahal jam kuliah dirinya jam 10 pagi, tetapi Gita sudah niat pergi jam 8 pagi.
Gita berjalan menuruni tangga, saat melewati ruang tamu didapati sang ibu sedang duduk santai.
"Kamu mau kemana Git?" tanya Eline, ibunda Gita. Eline bertanya saat Gita melewati dirinya begitu saja, seperti tidak melihat sang ibu.
Gita menghentikan langkahnya, menjawab tanpa niat berbalik menghadap Eline sang ibunda.
"Kuliah." jawabnya singkat. Hendak melanjutkan langkahnya namun kembali terhenti.
"Sepagi ini?lalu kamu juga ga makan dulu, tadi sarapan kamu ga ikut kan." ucap Eline masih melanjutkan kegiatan santainya yang menonton televisi, tanpa melihat tubuh Gita yang membelakangi nya.
"Hmm, saya udah kenyang." balas Gita langsung melangkah pergi meninggalkan Eline tanpa berpamitan sekalipun.
...
...
...
Ccttt! Gita memberhentikan mobil miliknya di garasi milik Oniel dan berjalan dirinya menuju pintu lalu ditekan lah tombol pintu rumah Oniel.
Saat dibuka menampilkan sosok Oniel yang masih dengan pakaian tidurnya, ya tidak aneh bagaimana pun ini masih terbilang pagi.
"Lah Git, ngapain lu jam segini kesini?" Tanya Oniel cukup terkejut saat membukakan pintu menampilkan sosok Gita.
"Kuliah." Balas Gita singkat padat tentu saja tidak jelas menurut Oniel.
"Anjir jam kuliah kita jam 10 ya Git." Kesal Oniel dengan teman nya ini.
"Ya udah gue numpang rumah lu dulu Niel." Ucap Gita santai.
"Aneh lu Git, ya udah sini masuk aja." Ucap Oniel membukakan pintu lebih lebar membiarkan Gita masuk.
><
><
><
"Ihhh gila, Bu Sinta ngeselin parah!" Kesal Kathrina pada saat berjalan keluar sehabis menyelesaikan kelas paginya bersama Ashel dan Marsha.
Mendengar ocehan Kathrina kedua temannya mengangguk setuju, mereka semua sama-sama kesal dengan Bu Sinta.
"Setuju banget gue Tin, ngeselin parah tuh guru satu." Ucap Ashel ikut menggerutu mengeluarkan kekesalannya.
"Nyesel juga gue milih kelasnya Bu Sinta, kalo bukan karena nilai kelas Bu Sinta penting gue ga bakal mau tau gini." Lanjut Marsha ikut kesal dan tentu saja menyesal.
Kathrina mengangguk setuju dengan perkataan kedua temannya "Betul tuh kalo bukan karena nilai mata pelajaran nya penting, gue juga ogah."
"Tapi kalian tadi paham ga?" Lanjut Kathrina bertanya, pasalnya dirinya mengoceh karena memang tak paham dengan pelajaran Bu Sinta.
Ashel, Marsha saling menatap lalu mengangguk menandakan diri mereka paham, membuat Kathrina tambah bete.
"Kalo kalian paham kenapa ikut kesel deh kayak gue." Pasrah Kathrina, dia kira teman-teman nya ini ikut mengoceh karena memang sama-sama ga paham.
"Ya karena emang kita kesal aja sih sama Bu Sinta, ya gak Shel?" ucap Marsha, dilanjutkan dengan anggukan Ashel.
Kathrina mendecak kesal, hanya dirinya yang ga paham kalau begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey (GitKath)
Teen FictionAku tau setiap hubungan pasti ada rintangan dan halangan untuk menghubungkan perasaan sesama pasangan. Tetapi mengapa semua rintangan dan halangan itu tak pernah berhenti walau hanya sejenak saja dalam hubungan kita? - Kathrina Irene N. Seharusnya...