#19#

1.6K 128 10
                                    

H A P P Y R E A D I N G ...

💛🤍💛🤍

Jalanan malam di sepanjang hutan Konifera tampak begitu sunyi dan gelap hanya mengandalkan lampu penerangan jalan yang cukup minim. Kaca mobil yang terbuka membawa udara malam yang dingin menyerbu tubuh sang pengemudi.

Keadaan hati yang tengah galau semakin membuat gigi putihnya bergemeletuk menahan suhu udara yang menyatu dengan AC mobil yang menyala.

Kim Gaon melajukan mobilnya membelah kesunyian dengan hati yang gundah. Awalnya ia tak memperdulikan sebab, ia tak tahu mengapa. Akan tetapi, detik berikutnya ia sadar kini semakin membuatnya gelisah karena seseorang tengah membuntutinya.

Ia menyadari hal itu saat sebuah mobil berwarna hitam berada di belakangnya. Mungkin hanya perasaannya saja tetapi, yang membuatnya menyadari jika firasatnya benar adalah saat mobil itu semakin mendekat bahkan kini tepat berada di samping mobilnya, bergerak menyelaraskan dengan laju mobilnya.

"Apa-apaan?" Gumam Gaon sambil melirikkan kedua netranya ke arah mobil di sampingnya.

Gaon mulai menambah kecepatan mobil yang dikendarainya. Berharap ia segera terlepas dari perasaan gelisahnya. Tetapi, ia salah mobil itu pun juga ikut menambah kecepatannya hingga ia melihat mobil itu kini mulai mendahuluinya.

Gaon pikir semuanya telah usai, namun nyatanya ia salah. Di depan sana tiba-tiba berhenti dan memotong jalannya. Dengan gerakan reflek Gaon pun menginjak rem dengan cepat hingga membuat mobilnya berhenti secara mendadak dan hampir menabrak mobil di depannya.

Nafasnya tersengal cukup terkejut dengan apa yang di lakukan orang itu. Emosinya pun tak terkendali hingga akhirnya Gaon keluar dari mobilnya dan menghampiri pengemudi gila yang menghalangi jalannya.

"Hei! Bukan pintunya! Apa kau gila mengendarai mobilmu seperti itu? Keluar kau!"

Gaon mengetuk kaca mobil itu dengan kasar. Mencoba memperingatkan seseorang yang berada di dalam mobil itu. Namun, kaca mobil dan pintunya pun tak kunjung terbuka. Gaon semakin heran dan mencoba mengintip ke dalam.

Tetapi, Gaon tak mendapati seseorang pun di dalam sana. Merasa heran dengan kedua alis yang bertaut saat melihat tak ada siapapun di dalam mobil itu.

"Kenapa tidak ada siapapun?" Gaon mengedarkan pandangannya ke sekitar namun, yang ia lihat hanyalah keheningan di antara hutan Konifera yang hanya dipenuhi pohon pinus dan cedar. Merasakan keanehan, Gaon pun berniat kembali masuk ke dalam mobilnya. Ia hampir menyalakan mesin mobil, sebelum akhirnya semuanya tiba-tiba berubah gelap dan Gaon jatuh tak sadarkan diri sesaat sebuah sapu tangan menutup mulut dan hidungnya.

***

Menjelang pagi hari, Park Sunghoon berjalan mondar-mandir di dalam unit apartemennya. Menggigit kuku jarinya dengan gelisah beberapa melirik ke arah pintu dan berlari kecil ke arah balkon kamarnya.

Sunghoon tidak bisa tidur semalaman, hatinya resah, khawatir bahkan gelisah. Ditengoknya jam di dinding yang telah menunjukkan pukul 7 pagi. Menghembuskan nafasnya kasar saat sampai saat ini ia belum melihat Gaon belum juga kembali.

Bukankah pemuda itu berkata akan segera pulang? Tetapi, sampai detik ini pun Gaon belum juga menunjukkan batang hidungnya. Sunghoon juga sudah ratusan kali mencoba menghubungi ponsel Gaon dan tak satupun dari panggilan itu di terima. Bahkan pesannya tak kunjung di buka atau dibaca.

"Kemana dia? Apa dia menginap? Tapi, kenapa tidak mengabariku? Tidak biasanya." Monolognya seraya melangkahkan kaki kembali ke arah balkon sambil melirik ke bawah jika saja iamelihat mobilnya yang sudah terparkir di halaman gedung apartemen tempat tinggalnya.

Something Different (Kang Yohan x Kim Gaon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang