#22#

1.3K 103 14
                                    

Happy Reading!
Sorry for typos and delays 🙏🏻

💛🤍💛🤍💛🤍

Sebuah ruangan yang gelap terbuka dengan derit suaranya yang cukup mengerikan di suasana malam sunyi senyap tengah hutan konifera. Pepohonan yang tumbuh menjulang tinggi dan gesekan dedaunan tertiup angin menambah kesuraman tempat itu.

Lee Su-Ho melangkahkan kakinya memasuki ruangan gelap itu tanpa rasa takut. Meletakkan tas besarnya di samping pintu, meninggalkannya untuk mengelilingi ruangan.

Ia mulai melangkah masuk ke sebuah lorong yang cukup sempit dan membuka pintu diujungnya. Saat terbuka ia melihat ruangan itu penuh dengan tumpukan kayu-kayu usang yang terjajar di dinding dan sebuah rak kotor penuh debu.

Ruangan tanpa jendela itu cukup luas karena tak terlalu banyak barang disana. Kemudian Su-Ho keluar dari sana dan memilih untuk membenahi ruangan yang nantinya akan ia tempati.

Entah apa yang ada di pikirannya hingga ia memilih tempat kotor berdebu itu untuk ditinggali karena diluar sana begitu banyak tempat yang pantas untuk ia tinggali. Penginapan ataupun hotel yang layak dan memiliki fasilitas.

Setelah cukup lama berkutat dengan ruangan yang kini disulap menjadi tempat yang lumayan layak untuk ia tinggali, Su-Ho mulai membongkar isi tasnya. Tak banyak yang ia bawa hanya beberapa pakaian tetapi, begitu banyak barang-barang lain yang ia bawa. Seperti laptop dan beberapa buku dan sebuah kotak berwarna biru tua yang kini berada ditangannya. Menatapnya dengan senyuman aneh yang terukir di bibir tipisnya.

Su-Ho meletakkan kotak itu diatas meja, kemudian ia mulai membukanya. Didalamnya terdapat tumpukan foto dengan gambar seseorang yang dicintainya.

 Didalamnya terdapat tumpukan foto dengan gambar seseorang yang dicintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu persatu foto diamati dengan netra yang berbinar. Meski tak menampakkan gambar yang cukup jelas, tetapi Su-Ho begitu menikmati setiap figur sosok pria cantik itu.

Su-Ho menghela nafas, bibirnya tersenyum lebar dengan sebuah foto yang ia angkat dan terus dipandanginya tanpa bosan.

"Kim Gaon," Su-Ho menyebut nama pria yang ada didalam foto dengan binar mata yang menunjukkan sebuah obsesi gila yang mungkin tak dimiliki oleh orang waras yang tengah jatuh cinta. "Kenapa kau tak pernah melihatku? Ah, mungkin saat itu kau hanya menganggapku sebagai orang baru di sekolah. Tapi, apa tak bisa kau sekedar menyapa saja?"

Su-Ho mulai bermonolog dengan isi otaknya, mengingat kembali saat-saat masih di sekolah dulu yang tak pernah sekalipun mendapatkan sebuah perhatian dari Kim Gaon. Seolah Gaon tak ingin melihatnya atau menganggapnya hanya angin dan diabaikan.

Hanya saja Su-Ho tidak perduli fakta yang sesungguhnya. Egonya menjerumuskannya dalam lingkaran obsesi negatif dari pemikiran yang hinggap di otaknya selama ini.

"Haruskah aku memaksamu untuk menatapku? Hanya menatapku seorang tanpa sosok lain yang berusaha mengejarmu seperti diriku." Su-Ho terkekeh. "Apapun caranya aku harus bisa melakukannya meski harus melawan pria itu." Kata Su-Ho sambil menatap ke arah sebuah foto dimana Gaon bersama seorang pria yang diketahui sebagai pengusaha sukses yang saat ini tengah mendekati Gaon, Kang Yohan.

Something Different (Kang Yohan x Kim Gaon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang