TERLAMBAT......... kali ini aku bangun kesiangan. aku baru saja bangun pukul 6:15. segera aku menuju kamar mandi dan bersiap secara tergesa - gesa. bahkan aku hanya memakan secuil roti panggang dan seteguk susu coklat. aku berlari saat sudah di depan gerbang sekolah, berharap tidak mendapat hukuman karna aku telat.
"ayo neng lari, waktu tinggal 5 menit lagi" teriak pak satpam
bagai di kejar waktu dalam permainan aku berlari dengan cepat hingga akhirnya aku pas memasuki gerbang dan satpam sekolah menutup gerbang. napasku terengah - engah berpacu dengan detak jantung yang tidak beraturan. aku mulai menstabilkan pernapasanku melangkah demi langkah dengan perlahan, tidak ada yang harus aku khawatirkan untuk masuk kelas karena surat dispen masih berlaku hingga esok. kulangkahkan kakiku menuju ruang jurnal.
setelah menyimpan tas aku keluar dari ruang jurnal untuk ke kantin membeli alat - alat tulis, saat itu juga aku melihat naufal yang sedang membeli alat tulis juga. aku mulai menarik napas panjang, mencoba memberanikan diri untuk menyapanya.
"hai nauf...." sapaku
belum aku menyelesaikan ucapanku, ia menoleh ke arahku dengan senyumannya itu. "pagi dis, semangat yang bagus buat pagi ini huh?" ucapnya ramah
aku terkekeh malu, "beli apa lu?" tanyaku malu
"oh ini pulpen, biasalah gw harus ngedata siapa aja yang bakal tampil di pendemoan basket besok" jelasnya
aku mengangguk, "besok lo liat gw ya di lapangan, gw bakal pendemoan basket nih" lanjutnya.
pipiku memerah, gimana bisa ia menyuruhku untuk melihatnya bermain basket?
"oke" ucapku singkat.
ia melambaikan tangan dengan senyumannya lalu berlalu meninggalkan aku di ruang koperasi sekolah.
sepanjang perjalanan aku tersenyum membayangkan hal yang tidak - tidak mengenai naufal yang tampannya tiada tara itu.
***
sesaat aku memasuki ruang jurnal, banyak anak perempuan yang sedang berkumpul mereka seperti sedang membicarakan hal yang sangat penting. maka ku dekati kerumunan itu, kerumunan yang tengah asik duduk seperti membuat lingkaran di tengah ruang jurnal.
"ada apasih?" tanyaku
"dis, lo tau gak? ada berita loh. kayanya naufal udah gak single lagi deh" ucap seorang anggotaku, diikuti teriakan histeris para perempuan yang lainnya.
"sama siapa?"tanyaku datar
"lo tau gak sih? tari anak ipa 2?" lanjutnya
aku mengingat - ingat siapa tari itu..." oh penari tradisional sekolah kan? yang juara tinggal nasional itu?" tanyaku lagi
semua mengangguk, mereka melanjutkan pembicaraannya mengenai isu yang entah itu benar atau tidak. aku menarik kursi dan duduk tepat di dekat meja. aku terdiam memandang kedua tanganku yang mengepal diatas paha. apa iya tari bisa meluluhkan naufal? menurutku ia memang cocok, ia sangat cantik dan rambutnya hitam panjang, matanya belo alis yang menyatu dan bulu mata super lentiknya itu tak heran naufal bisa luluh karnanya.
namun, suara mengenai hubungan naufal dan tari itu masih terus dibahas oleh anak - anak jurnal. tentu saja mereka tidak terima, hm... setidaknya itu yang bisa aku simpulkan, aku sependapat dengan perempuan yang berada di ruang jurnal saat ini. setidaknya naufal adalah icon sekolah, lelaki tampan yang menjadi idola mulai dari adik kelas, seangkatan bahkan kakak kelas yang baru saja lulus tahun ini. memang masalah percintaan naufal jarang terdengar mendekati atau kencan dengan anak satu sekolah. selama yang aku kenal ia lebih memilih anak di luar sekolah dibanding anak yang satu sekolah dengannya. mungkin untuk menjaga kepopulerannya? entahlah hanya dia yang tau alasan itu apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brownies Chocolate [END]
Romance[Complete] Brownies manis semanis cinta yang kita jalin Walau sempat pahit segelap warnanya tapi inilah kita "Kisah yang datang tak terduga akan datang kembali pada waktu yang tak terduga. Kembali pada sang pemilik hati yang tlah terjaga" -adisa ka...