Hari ini hari sekolah seperti biasa, memulai rutinitas di kelas 3 cukup melelahkan karna harus adanya pelajaran tambahan yang membuatku seharusnya balik cepat menjadi balik sore.
hari ini aku akan mempresentasikan hasil jurnalku kepada komunitas di ruang jurnalis, semua sudah berkumpul. kebetulan aku adalah ketua dari eskul jurnalis.
"oke semua kumpul. hari ini gw mau presentasiin hasil jurnal gw selama liburan" ucapku menyiapkan laptop dan juga menyambungkannya dengan kabel proyektor.
semua duduk rapih, mencoba memperhatikan apa yang aku sampaikan. dan cukup 15 menit aku selesai.
"oke kita harus siap - siap demo eskul buat anak kelas 1 yang baru. kita butuh penerus buat jurnalis kita" lanjutku.
kami pun menyiapkan segala sesuatu yang akan di tampilkan di demo eskul, karna semua eskul memang sedang menyibukkan diri untuk menampilkan yang terbaik di hari pendemoan lusa ini.
***
aku berjalan menuju kantin seorang diri, sekembalinya dari kantin aku menuju kembali ruang jurnal. ku buka botol minuman yang baru saja ku beli tadi meneguknya secara perlahan saat berjalan saking aku tidak bisa merasakan santai untuk hari ini. namun pemandangan di lapangan sungguh indah. yaa.... naufal dengan sisi lelakinya memainkan bola basket dengan taktik jitunya melawan musuh - musuhnya dan aku menikmati jalan di pinggir lapangan dengan melambatkan langkahku.
kudengar suara bel berkumandang. bel masuk kelas, namun aku merasa santai karena kelas 3 dan kelas 2 yang mengikuti eskul mendapan dispen untuk hari ini hingga lusa untuk persiapan demo eskul. namun, keindahan ini terasaa....
BRUUUK!!!......................
aku terjatuh, minuman di botol tumpah mengenai hampir seluruh seragam bagian depan.
"ah shit!" ucapku
"eh sorry, aduh maaf ya gw gatau kalo lo..." ucapnya terpotong
"eh lo pake mata dong lari seenak jidat lo! lo pikir gw hantu apa gak keliatan?" bentakku
"aduh maaf banget gw gatau. nih gw ada tisu buat ngelap seragam lo" tawarnya.
aku sibuk mencari tutup botol yang aku genggam tadi. menutupnya kembali dengan keadaan airnya sudah setengah botol.
"mau gw elapin?" tawarnya lagi
aku menoleh, lalu memperhatikan bagian mana yang basah ... ternyata semuanya hampir basah, termasuk kantong saku di seragam putihku.
"gak usah" ucapku merebut tisu dari genggaman lelaki itu dan berlari menuju toilet.
"sial banget gw lagi enak liat naufal eh ke banjur ama air" gerutuku sambil memandang kaca dengan wajah kesal.
setelah kurasa seragamku mengering aku kembali keluar toilet dan menuju ruang jurnal, aku menoleh ke lapangan namun naufal sudah tidak berada disana mungkin ia kekantin karna kurasa memainkan permainan basket di tengah hari seperti ini cukup membuat dehidrasi.
Bruuukk!!
"awww, siapa lagi sih" ucapku dengan merapihkan seragam
"dis? lo gak apa kan?" ucap lelaki yang sepertinya aku mengetahui suara siapa itu.
aku menoleh perlahan, yap itu naufal dengan keringat yang membanjiri rambutnya membuatnya tampak keren.
"oh eng.... enggak ko ehehe" ucapku gugup
"sorry ya, by the way lo mau kemana?" tanyanya lembut
"ke ruang jurnal. lo?" tanya ku malu
"kantin, mau beli minum. gw kesana dulu ya" ucapnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Brownies Chocolate [END]
Romans[Complete] Brownies manis semanis cinta yang kita jalin Walau sempat pahit segelap warnanya tapi inilah kita "Kisah yang datang tak terduga akan datang kembali pada waktu yang tak terduga. Kembali pada sang pemilik hati yang tlah terjaga" -adisa ka...