Why?

1.7K 78 0
                                    

Hari ini tak seperti biasanya, arnan jadi diam bahkan hingga ia mengantarku sampai depan rumah pun dia tidak banyak berbicara.

Aku juga terdiam, hanya memberikan senyuman dan dia membalasnya dengan senyuman segaris tipis dari bibirnya. ia pamit pulang dan aku kembali masuk rumah.

beberapa hari kemudian kedekatan antara aku dan naufal mulai menjadi, sebenarnya aku belum pernah menanyakan soal hubungannya dengan tari. tapi yang jelas hari ini naufal berniat mengajakku untuk nonton sepulang sekolah.

Aku berjalan keluar dari kelas, banyak murid yang berhamburan keluar dari kelas di waktu pulang sekolah. Sesuai rencana hari ini aku akan nonton dengan naufal. Aku bergegas menuju parkiran sesuai janjinya ia akan menungguku di parkiran.

Saat aku berjalan seseorang baru saja menarik rambut yang ku ikat kuncir kuda. Aku menoleh ternyata itu arnan

"Kenapa nan?" Tanyaku dengan terus melangkah
Ia tidak menggubrisku ia tetap dia dan terus menarik rambutku membuat diriku risih karna sikapnya. Ku hentikan langkahku dan berdiam menghadapnya

"Kenapa?"

"Hmmmm makan bareng yuu?" Ajaknya

Aku menghela napas "gw gak bisa sorry yaaa next time kita makan besar deh" ucapku segera meninggalkannya sendiri.

Aku berlari pelan menuju parkiran sedikit merapihkan rambut agar lebih terlihar rapih dihadapan naufal.
Aku bisa melihatnya tengah terduduk di motornya, ia melemparkan senyum khasnya dengan sigap aku mendekatinya kami pun segera menuju mall terdekat untuk segera ke teater.

Begitu terasa indah setiap detiknya saat aku bisa jalan bersama seseorang yang kuidamkan sejak lama. Belum lagi karna sentuhan tanganny yang terus berada di tanganku sepanjang kami menyusuri isi mall ini. Hingga akhirnya film yang kami tonton beres, kami pun pulang.

"Kita makan yuuk" ajak naufal

"Ayoo mau dimana fal?" Tanyaku
Ia sedikit berfikir lalu menarik lembut tanganku menuju basement mall kembali menaiki motornya dan entah kemana ia membawaku.

Motor yang ia kendarai pun melaju cepat menyusuri jalanan malam penuh lampu.

ARNAN POV

Aku tak habis pikir gimana bisa lelaki bajingan itu merebut disa dariku? Jujur aku mulai merasakan cemas jika terus - terusan disa bersamanya. Apa mungkin aku menyukainya? Tapi aku tak ingin ia sakit hati hanya karna kelakuan lelaki kurang ajar itu.

Aku hanya bisa menghabiskan malam ini dengan melihat langit malam, sesekali memandangi layar handphone tanpa adanya notif dari disa. Biasanya aku tengah chatan dengannya tiap malam tapi tidak semenjak naufal mendekatinya lagi.

Beberapa hari kemudian......
Kabar tentang naufal mendekati disa ternyata tersebar satu sekolah, tak heran mereka makin mengawasi perkembangan hubungan mereka terlebih karna naufal yang memang terkenal dan disa yang mulai menyaingi kepopulerannya itu. Mereka menjadi bahan bicaraan anak sekolah.

Sebenarnya aku tak mengerti apa yang terjadi, ini terlalu cepat dan mencurigakan. Bukan hanya karna kedekatan mereka tapi ini juga tentang kemana perginya hubungan naufal dengan tari?

Saat bel masuk berbunyi, anak - anak berhamburan dari kantin menuju kelasnya kembali aku melihat tari tengah berjalan. Kutahan tangannya menghentikan langkah lembutnya yang seketika melirik ke arahku

"Ada apa?" Tanyanya

"Ikut gw" ucapku menariknya

Aku membawanya ke depan perpus dimana ada kursi disana dan juga cukup sepi untuk menanyakan hal ini
Ia terduduk sedangkan aku berdiri menghadapnya

Brownies Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang